Tips Mendaki Dempo Musim Hujan: Saat Langit Menangis, Alam Masih Bernyanyi. Halo Sobat Jelajah! Gunung Dempo, sang raksasa dari Sumatera Selatan yang berdiri kokoh di ketinggian 3.173 mdpl, adalah salah satu gunung tertinggi dan paling megah di Pulau Sumatera. Ia bukan sekadar tumpukan batu dan tanah yang menjulang—Dempo adalah legenda hidup, tempat bertemunya kabut, hutan hujan, dan kawah yang menyimpan kisah purba.
Tapi ketika musim hujan tiba, Dempo berubah wajah. Jalur yang tadinya ramah bisa menjadi tanah lengket yang memeluk sepatu tanpa ampun, kabut turun lebih cepat, dan suara rintik hujan bersahut-sahutan dengan desir dedaunan. Meski begitu, pesona Dempo justru semakin terasa magis saat dibasuh hujan.
Nah, buat Sobat yang punya rencana menjajal jalur Dempo di tengah musim hujan, berikut ini beberapa tips jitu biar pendakianmu tetap aman dan berkesan!
1. Pahami Karakter Gunung Dempo di Musim Hujan
Gunung Dempo punya dua jalur utama pendakian: via Kebun Teh Pagar Alam dan via Tanjakan Empat. Jalurnya dominan hutan hujan tropis yang lembab dan rimbun—saat musim hujan, jalur ini bisa berubah jadi lorong basah yang licin dan berlumut.
Vegetasi rapat bisa menahan air, tapi juga bikin udara makin dingin dan lembab. Kadang, Sobat bahkan bakal disambut hujan rintik sejak ketinggian 1.800 mdpl. Jadi, persiapan mental dan fisik harus matang ya!
2. Siapkan Perlengkapan Anti-Air yang Serius
Jangan tanggung-tanggung, musim hujan di Dempo itu bisa berarti hujan seharian penuh. Pastikan kamu bawa:
- Jas hujan ponco model lebar (hindari model plastik tipis)
- Rain Cover untuk carrier dan dry bag untuk semua isi tas
- Sepatu gunung dengan grip kuat (hindari sandal gunung atau sneakers biasa)
- Baju berbahan quick-dry atau thermal, bukan katun
- Sleeping bag dan flysheet anti-air jika menginap di camp area
Ingat Sobat, kedinginan bukan cuma nggak nyaman—di Dempo, itu bisa berujung hipotermia kalau kamu sembrono.
3. Waspada Hipotermia dan Kabut Pekat
Kabut di Dempo datang tanpa aba-aba. Satu menit kamu bisa lihat puncak, menit berikutnya semuanya putih seperti susu. Maka:
- Jangan terlalu lama diam, tetap gerak agar tubuh hangat.
- Bawa camilan manis dan minuman hangat seperti jahe instan atau coklat.
- Lapisi pakaian secara bertahap (layering) untuk menahan hawa dingin.
Dan yang paling penting: jangan paksakan summit kalau cuaca buruk. Kawah Dempo yang luas dan terbuka bisa sangat berbahaya saat hujan deras disertai angin.
4. Mulai Pendakian Lebih Pagi
Musim hujan identik dengan badai petir sore hari. Jadi:
- Start pendakian dari basecamp seawal mungkin (idealnya sebelum jam 06.00)
- Targetkan sudah sampai camp area atau titik aman sebelum jam 2 siang
Dengan begitu, kamu bisa menghindari mendaki dalam hujan lebat atau tersesat di tengah kabut tebal saat hari mulai gelap.
5. Pahami Jalur dan Gunakan Guide Lokal
Di musim kemarau saja jalur Dempo bisa membingungkan, apalagi di musim hujan. Banyak percabangan samar, tanah longsor kecil, atau jalur yang tertutup semak. Jadi:
- Gunakan pemandu lokal jika kamu belum familiar.
- Download peta jalur dan simpan offline
- Aktifkan GPS dan catat titik-titik penting di sepanjang jalur
Jangan sok jagoan. Kadang ego bisa menyesatkan langkah yang mestinya menuju puncak.
6. Jaga Etika & Kelestarian Alam
Hujan kadang bikin pendaki jadi malas bawa sampah turun. Padahal, justru di musim hujan, sampah plastik bisa nyangkut di akar-akar atau aliran air, merusak ekosistem mikro yang rapuh.
- Simpan semua sampah, sekecil apapun.
- Gunakan toilet darurat dengan benar (jauh dari sumber air).
- Jangan tinggalkan bekas logistik atau bungkus mie instan di shelter.
Ingat, Dempo bukan tempat pelarian sesaat. Ia adalah rumah alam, yang seharusnya kita jaga.
Penutup: Dempo di Tengah Hujan, Sebuah Puisi dalam Langkah
Mendaki Gunung Dempo di musim hujan bukan untuk mereka yang sekadar cari “view Instagramable”. Ia bukan destinasi, tapi ruang kontemplasi. Hujan membasuh jejakmu, kabut menyembunyikan ego, dan di puncaknya—jika cuaca mengizinkan—kawah raksasa akan menyambutmu dalam diam yang menggetarkan. Sobat Jelajah, di Dempo, kamu tak hanya mendaki gunung. Kamu sedang mendaki versi paling jujur dari dirimu sendiri.
Baca Juga : Tips Mendaki Pakuwaja Musim Hujan