Taman Wisata Alam Pulau Kembang

Taman Wisata Alam Pulau Kembang

Share This Post

Taman Wisata Alam Pulau Kembang secara administratif pemerintahan termasuk dalam wilayah Desa Pulau Alalak, Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan.  Luas kawasan ± 83,926 ha  dengan tipe  ekosistem berupa hutan rawa mangrove.  Pulau Kembang yang berada  di tengah-tengah Sungai Barito secara geografis terletak diantara 114°37’59”- 114°38’01” BT dan   4°06’11” – 4°09’41” LS.  Secara pengelolaan berada di wilayah kerja Seksi Konservasi Wilayah II Banjarbaru, Balai KSDA Kalimantan Selatan. Pada tingkat tapak berada pada pengelola resort KSDA Taman Wisata Alam Pulau Kembang dan Pulau Bakut.Posisi kantor resort KSDA terletak di Pulau Kembang, Desa Pulau Alalak Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala.

Secara administrasi kawasan TWA Pulau Kembang termasuk dalam Desa Pulau Alalak, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala.  Desa Pulau Alalak memiliki luas wilayah 1,21 km2 atau 1,13 % dari luas wilayah Kecamatan Alalak yang memiliki luas 107,35 km2.

Taman Wisata Alam Pulau Kembang merupakan salah satu Kawasan Suaka Alam (KSA) yang dikelola oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Selatan. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.435/Menhut-II/2009 tanggal 23 Juli 2009 tentang penunjukan kawasan hutan Provinsi Kalimantan Selatan, Taman Wisata Alam Pulau Kembang berdasarkan peta lampiran keputusan tersebut memiliki luas 83,926 ha.

Sejarah Kawasan

Taman Wisata Alam Pulau Kembang ditunjuk berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 780/Kpts/Um/12/1976 tanggal 27 Desember 1976 tentang Penunjukan Areal Hutan Pulau Kembang Seluas 60 ha yang terletak di Dati II Barito Kuala Dati I Kalimantan Selatan Sebagai Kawasan Hutan Dengan Fungsi Sebagai Hutan Wisata, Khususnya Sebagai Taman Wisata.  Kawasan Pulau Kembang mempunyai fungsi yang sangat penting baik itu ditinjau dari keindahan alamnya maupun faunanya (bekantan, kera abu-abu) sehingga areal tersebut perlu dibina untuk menjaga kelestariannya guna dapat dimanfaatkan bagi kepentingan pariwisata, ilmu pengetahuan dan kebudayaan.

Sampai dengan saat ini Taman Wisata Alam Pulau Kembang belum dilakukan penataan batas dikarenakan kawasan ini merupakan pulau yang dikelilingi oleh sungai sehingga berdasarkan hasil laporan Rencana Pengelolaan Taman Wisata Alam Pulau Kembang periode 1999 s/d 2024, tidak dilakukan penataan batas. Namun dalam Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.44/Menhut-II/2012 tentang Pengukuhan Kawasan Hutan, pada pasal 2 disebutkan bahwa Pengukuhan kawasan hutan dilakukan melalui tahapan Penunjukan Kawasan Hutan, Penataan Batas Kawasan Hutan dan Penetapan Kawasan Hutan.  Sebagaimana diketahui bahwa status Taman Wisata Alam Pulau Kembang sampai dengan saat ini masih bersifat penunjukan dari Menteri Kehutanan, maka dipandang perlu adanya Berita Acara Tata Batas dari BPKH Wilayah V sebagai pemegang kewenangan penataan batas kawasan sehingga kawasan ini dapat menuju proses penetapan dan selanjutnya pengukuhan oleh Menteri Kehutanan, agar batas kawasan konservasi tersebut menjadi legal formal.

Dalam RTRWK Barito Kuala 2012-2031 ditetapkan juga kawasan strategis yaitu suatu kawasan yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup Kabupaten terhadap ekonomi, sosial, budaya, lingkungan, serta pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi. Kawasan strategis yang ada di Kabupaten Barito Kuala terdiri atas kawasan strategis provinsi dan kawasan strategis kabupaten.

Kawasan TWA Pulau Kembang memiliki keadaan topografi datar dengan ketinggian 0 meter dari permukaan laut. Keseluruhan kawasan bertopografi datar dan dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Perbedaan ketinggian antara pasang surut adalah 0,75 s/d 1 meter. Kondisi geologi kawasan Taman Wisata Alam Pulau Kembang adalah sebuah delta yang terletak ditengah Sungai Barito yang tersusun dari batuan sedimen jenis aluvium undak dan terumbu koral berupa pasir dan kerikil. Kawasan Taman Wisata Alam Pulau Kembang merupakan suatu kawasan dengan tipe perwakilan ekosistem hutan mangrove, yang terletak di daerah aliran Sungai Barito yang ada di Kabupaten Barito Kuala, dan memiliki beragam jenis potensi baik flora dan fauna yang ada di pulau tersebut. Kawasan Taman Wisata Alam Pulau Kembang termasuk dalam tipe B menurut Schmidt dan Ferguson dengan curah hujan rata-rata 2.554 mm/tahun dan kelembaban rata-rata 81% serta temperatur rata-rata 27,2°C.

Potensi Kawasan

Flora

Taman Wisata Alam Pulau Kembang termasuk dalam salah satu perwakilan tipe ekosistem hutan rawa mangrove.  Jenis-jenis flora yang hidup dan tumbuh di dalamnya adalah rambai (Sonneratia alba), panggang (Ficus sp), jambu (Eugenia sp), tancang (Bruguiera sp), rengas (Gluta renghas), nipah (Nypa fruticans), pandan (Pandanus sp), bakung (Crinum asiaticum), jeruju (Acanthus ilicifolius), dungun (Heritiera littoralis), dan lain-lain.

Fauna

Jenis fauna yang menghuni kawasan ini adalah bekantan (Nasalis Larvatus), elang laut perut putih (Haliaeetus leucogaster), elang bondol (Haliastur indus), elang hitam (Ictinaetus malayensis), elang tikus (Elanus caeruleus), elang (Spilornis sheela), raja udang biru (Halcyon Chloris), burung madu (Anthreptes malacensis), burung madu (Nectarinia jugularis), dan lain-lain.

Pulau Kembang, Pulaunya Para Kera

Pertama kali mendengar kata Pulau kembang yang terbayang di kepala adalah sebuah pulau yang di dalamnya terdapat berbagai macam jenis bunga. Penasaran apakah pulau ini benar-benar memiliki berbagai macam tanaman? Terletak di sebelah barat Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan

Pertama kali mendengar kata Pulau kembang yang terbayang di kepala adalah sebuah pulau yang di dalamnya terdapat berbagai macam jenis bunga. Penasaran apakah pulau ini benar-benar memiliki berbagai macam tanaman? Terletak di sebelah barat Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Pulau Kembang ditetapkan sebagai salah satu hutan wisata. Pulau Kembang yang termasuk di dalam wilayah Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala ternyata merupakan habitat bagi kera berekor panjang (monyet). Konon katanya pun apabila pengunjung sedang beruntung juga dapat melihat kemunculan kera berwarna putih.

Kawasan Pulau Kembang berjarak sekitar 1,5 km dari Kota Banjarmasin dan dapat ditempuh dengan menggunakan perahu klotok sewaan. Sekitar 15 menit lamanya menyebrang dari dermaga, pengunjung akan langsung disambut dengan kera-kera yang lincah dan sangat agresif. Biaya memasuki Pulau Kembang dikenakan tarif sebesar 5.000 rupiah/ orangnya.

Konon cerita dahulu kala, Pulau Kembang berasal dari Kapal Inggris yang dihancurkan oleh orang Biaju pada tahun 1750-an atas perintah Sultan Banjar dan kemudian puing bekas kehancuran kapal tersebut ditumbuhi pepohonan dan berevolusi menjadi sebuah pulau yang didiami oleh sekelompok kera. Dan konon katanya pula kelompok kera tersebut dipimpin oleh seekor kera yang sangat besar dan berwarna putih.

Bagi para pengunjung Pulau Kembang dapat membeli sebungkus kacang yang dijualkan di depan gerbang wisata agar menarik perhatian kera dan dapat melihat lebih dekat kera-kera tersebut. Di dalam kawasan hutan wisata ini juga terdapat sebuah altar berlambangkan dua buah arca berwujud kera berwarna putih (hanoman), yang diperuntukkan sebagai tempat untuk meletakkan sesuai bagi para ‘penjaga’ pulau Kembang. Ingin merasakan sensasi berada di tengah-tengah gerombolan kera? Cobalah berkunjung ke Pulau Kembang di Banjarmasin ini.

Baca Juga : Taman Wisata Alam Telaga Warna

More To Explore

7 Fakta Gunung Agung
Destinasi Jelajah
Admin

7 Fakta Gunung Agung

7 Fakta Gunung Agung: Mahakarya Alam Bali yang Penuh Pesona dan Misteri – Gunung Agung, gunung tertinggi di Pulau Bali dengan ketinggian mencapai 3.031 meter

Read More »
7 Fakta Gunung Talang
Destinasi Jelajah
Admin

7 Fakta Gunung Talang

7 Fakta Gunung Talang: Keindahan dan Misteri di Sumatera Barat – Gunung Talang, salah satu gunung aktif yang terletak di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, adalah

Read More »
7 Fakta Gunung Singgalang
Destinasi Jelajah
Admin

7 Fakta Gunung Singgalang

7 Fakta Gunung Singgalang: Gunung Mistis dengan Pesona Tak Terbantahkan – Gunung Singgalang, salah satu gunung berapi yang sudah tidak aktif, berdiri gagah di Sumatera

Read More »

Populer Trips Hiking

Do You Want To Boost Your Skill Hiking?

drop us a line and keep in touch

Kirim Pesan
Dapatkan Paket Private Trip dari kami dengan pralatan dan pelayanan terbaik serta harga MURAH. Silahkan chat kami untuk info lebih lanjut