Taman Nasional Wakatobi adalah salah satu taman nasional yang sebagian besar wilayahnya berupa perairan. TN Wakatobi terletak di Pulau Sulawesi dan terkenal akan surga bawah lautnya yang sangat memukau.
Kondisi alam di taman nasional ini juga sangat unik. Berkat dominasi wilayah perairan yang jauh lebih banyak daripada wilayah daratan, maka jenis flora dan fauna juga didominasi oleh spesies air.
Nama Wakatobi diambil dari empat pulau utama di kawasan taman nasional ini, yaitu Pulau Wangi-wangi, Pulau Kaledupa, Pulau Tomia, dan Pulau Binongko. Wakatobi adalah akronim dari suku kata pertama keempat pulau tersebut, yaitu Wa-Ka-To-Bi.
Kawasan ini secara resmi berstatus sebagai taman nasional berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 7651/Kpts-II/2002 tanggal 9 Agustus 2002 sebagai Taman Nasional Wakatobi yang meliputi Kepulauan Wakatobi dan wilayah perairan seluas 1.390.000 hektar.
Destinasi Wisata
Ada banyak sekali kegiatan dan objek wisata yang dapat dikunjungi di Taman Nasional Wakatobi. Meskipun tersohor dengan pesona alam bawah lautnya, tetapi objek wisata di kawasan ini tidak hanya sekadar di bawah laut saja.
1. Wisata Bawah Laut Tomia dan Onenote
Salah satu kegiatan yang paling diminati oleh para pengunjung di Taman Nasional Wakatobi adalah melakukan wisata bawah laut. Apalagi kawasan ini memang terkenal dengan pesona alam bawah lautnya, bahkan disebut sebagai taman bawah laut paling indah. Menariknya, hampir semua area perairan di Wakatobi aman untuk ditempati menyelam.
Meskipun begitu, wilayah yang paling terkenal indah dan cocok untuk wisata bawah laut adalah Onenote yang terletak di sekitar Pulau Wangi-Wangi serta Roma yang berada di Pulau Tomia. Di sini, selain menyelam pengunjung juga dapat melakukan aktivitas lain seperti snorkeling.
Pengunjung yang tidak memiliki kemampuan menyelam juga tetap bisa menikmati pesona alam di kawasan ini melalui glass bottom boat, yaitu kapal yang pada area lantainya transparan guna pengamatan ekosistem bawah air.
Kegiatan lain yang bisa dilakukan adalah snorkeling atau bermain bersama satwa. Biasanya biota laut yang paling menarik dan menjadi magnet bagi wisatawan adalah lumba-lumba yang sering muncul di atas permukaan laut.
Lokasi terbaik untuk berinteraksi dengan lumba-lumba, yaitu di area Pelabuhan Mola Raya. Pelabuhan ini dapat dicapai dengan waktu yang relatif singkat, yaitu sekitar 20 menit. Transportasi yang digunakan adalah perahu yang bisa disewa di Kota Wanci, Wangi-Wangi.
2. Pantai Pulau Hoga
Jika enggan melakukan wisata bawah laut, pengunjung juga bisa mencoba untuk mengunjungi pantai yang berada di Pulau Hoga. Pantai ini mempunyai pasir berwarna putih yang sangat lembut dengan perpaduan air laut yang sangat bening. Belum lagi kondisi pulau yang relatif tenang dan sepi yang menambah indahnya suasana Wakatobi.
Di Pulau Hoga telah ada penginapan yang dibangun, sehingga jika pengunjung ingin berlama-lama disini telah tersedia fasilitas yang cukup memadai. Sumber daya listrik di pulau ini hanya ada mulai pukul 6 sore sampai 12 malam, jadi tidak heran apabila pulau ini memang benar-benar cocok untuk menenangkan diri.
Sambil menikmati pantai di Pulau Hoga, pengunjung juga dapat menunggu senja tiba untuk menyaksikan sunset. Ketika malam hari, pulau ini dapat menjelma menjadi lokasi stargazing yang mempesona.
3. Pantai Pulau Anano di Pulau Seribu Penyu
Satu lagi pulau yang menjadi destinasi wisata terbaik di Taman Nasional Wakatobi, yaitu Pulau Seribu Penyu. Pulau ini merupakan salah satu pulau kecil yang berada di Wakatobi dan tidak berpenghuni alias kosong.
Dinamakan Pulau Seribu Penyu karena pulau ini menjadi tempat koloni dari dua spesies penyu langka untuk bertelur. Kedua penyu tersebut adalah penyu sisik dan penyu hijau. Jika beruntung pengunjung dapat menyaksikan proses pelepasan bayi penyu ke lautan.
Selain itu, adalah pula Pantai Pulau Anano yang mempunyai pasir berwarna putih yang sangat indah. Momen paling ditunggu di pantai ini adalah saat ketika matahari mulai terbenam atau sunset yang sangat indah.
4. Pantai Cemara di Pulau Wangi-Wangi
Pantai selanjutnya yang menjadi tujuan wisata di Taman Nasional Wakatobi adalah Pantai Cemara. Kelebihannya pantai ini adalah berada tidak jauh dari pusat kota di Pulau Wangi-Wangi. Meskipun begitu, pantai ini memang ditujukan untuk kegiatan wisata karena keberadaan fasilitas seperti warung makan yang cukup lengkap.
Artinya pengunjung yang ingin menikmati suasana sepi dan sunyi tidak direkomendasikan ke sini. Tidak hanya itu, keunggulan pantai ini adalah tersedianya jasa untuk kursus menyelam, sehingga pengunjung yang ingin belajar menyelam dapat mencobanya di sini. Beberapa permainan air juga hadir di pantai ini seperti banana boat.
5. Puncak Kayangan, Pulau Tomia
Istilah kahyangan memang selalu memberi sisi menarik tersendiri, termasuk untuk nama objek wisata. Salah satunya terdapat di Taman Nasional Wakatobi, yaitu Puncak Kahyangan. Puncak ini berada di Pulau Tomia yang merupakan area bukit berumput yang menyajikan pemandangan yang begitu mempesona.
Pemandangan yang dapat dinikmati dari Puncak Kahyangan adalah pesona Wakatobi dari sisi yang berbeda, sehingga lokasi ini juga cocok untuk dijadikan tempat hunting foto. Ketika menjelang senja, mata akan dimanjakan dengan indahnya sunset. Bahkan bila pengunjung sempat bermalam di kawasan ini, maka akan bertemu dengan sunrise di pagi hari.
6. Kolam Enteng Jodoh di Goa Kontamale
TN Wakatobi juga mempunyai beberapa gua yang tersebar di Pulau Wangi-Wangi, Pulau Kaledupa, dan Pulau Tomi. Menurut catatan, ada 12 gua di pulau-pulau tersebut. Salah satu gua yang paling populer dan dapat dikunjungi di Wanci, Wangi-Wangi yaitu Gua Kontamale.
Gua Kontamale juga biasa disebut sebagai Gua Telaga. Hal ini dikarenakan air yang berada di area bibir gua memberi kesan yang menyerupai telaga. Tepat di bagian langit-langit gua ada banyak sekali stalagmit yang membentuk gugusan indah.
Air yang berada di gua ini sangat jernih, sehingga penduduk sekitar juga menjadikan Gua Kontamale sebagai sumber air yang digunakan untuk keperluan rumah tangga seperti mandi dan mencuci. Tetapi yang paling menarik adalah kepercayaan yang berkembang di masyarakat lokal bahwa mandi di kolam ini dapat membuat enteng jodoh.
7. Danau Sombano
Lokasi wisata di Taman Nasional Wakatobi selanjutnya adalah Danau Sombano. Danau ini tepat berlokasi di area hutan mangrove yang berada di Pulau Kaledupa. Di sekitar danau ada banyak sekali jenis flora cantik yang tumbuh dan menjadi daya tarik tersendiri. Beberapa diantaranya adalah spesies anggrek dan aneka jenis pandan.
Meskipun air Danau Sombano tampak menarik untuk melepas gerah dengan berenang, tetapi pengunjung dilarang keras untuk melakukan aktivitas tersebut di danau ini. Alasannya karena warga sekitar mempercayai sebuah legenda tentang buaya hitam yang menghuni Danau Sombano.
Buaya hitam tersebut bisa saja muncul tiba-tiba ketika ada orang yang berenang di danau. Jadi meskipun tidak bisa berenang, pemandangan di tepi Danau Sombano tetap memikat.
8. Hutan Lindung Tindoi
Pengunjung dengan background pecinta alam pasti menyukai kegiatan satu ini, yakni menyusuri Hutan Lindung Tindoi. Hutan ini sendiri adalah areal yang sangat dikeramatkan oleh warga dari empat desa sekitar, yaitu Desa Posalu, Desa Tindoi, Desa Tindoi Timur, dan Desa Waginopo.
Berada pada ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dengan jarak kurang lebih 10 km dari pusat Kota Wanci, Hutan Lindung Tindoi memang menjadi destinasi yang menarik dikunjungi. Di sini ada banyak sekali jenis flora khas hutan hujan tropis seperti pepohonan besar yang sangat eksotis.
9. Mengunjungi Pandai Besi di Pulau Binongko
Pulau Binongko dikenal mempunyai penduduk yang ahli dalam menciptakan berbagai jenis alat besi serta baja atau disebut sebagai pandai besi. Bahkan hasil tangan penduduk di pulau ini dipercaya memiliki kualitas yang dapat diandalkan dan merupakan satu dari beberapa produk besi dan baja yang terbaik di Indonesia.
Oleh sebab itu, jika pengunjung ingin mengenal lebih jauh lagi mengenai kehidupan tradisional para pandai besi, maka cobalah untuk mengunjungi Pulau Binongko. Dengan begitu pengunjung dapat mengamati langsung bagaimana proses pengolahan besi dan baja. Jika berkesempatan, pengunjung juga bisa melakukan snorkeling atau menyelam di perairannya.
10. Wisata Kuliner
Tidak hanya wisata alam saja yang bisa dilakukan di Taman Nasional Wakatobi. Pengunjung juga bisa mencoba melakukan wisata kuliner berupa makanan tradisional Wakatobi. Misalnya parende, kusam, dan laluta. Makanan yang bisa diperoleh di warung sekitar ini dijamin akan membuat lidah ketagihan sambil menikmati pemandangan alam.
11. Kemeriahan Festival Tahunan Wakatobi
Selain wisata alam dan wisata kuliner, pengunjung juga dapat melakukan wisata budaya. Salah satunya dengan turut serta dalam Festival Tahunan Wakatobi. Kegiatan ini sendiri dilakukan oleh pemerintah Wakatobi demi mempromosikan kawasan ini. Salah satu festival yang populer yaitu Wakatobi Wave Festival.
Festival tersebut diadakan setiap bulan November di Pulau Wangi-Wangi. Pada saat perhelatan, pengunjung dapat menyaksikan berbagai budaya Wakatobi mulai dari tari-tarian tradisional, permainan rakyat, musik dan karnaval pakaian, sampai dengan aneka kuliner tradisional. Biasanya festival ini berlangsung selama satu pekan.
12. Sail Indonesia
Festival yang juga tidak kalah meriahnya di Wakatobi adalah Sail Indonesia. Masih sama, festival ini juga bertujuan untuk mempromosikan kawasan Wakatobi. Kegiatan yang berlangsung adalah melakukan pelayaran untuk mengunjungi beberapa pulau di Wakatobi.
Menariknya, para pengunjung yang kebetulan hadir ketika perhelatan ini berlangsung juga akan diajak turut serta untuk melakukan pelayaran. Di samping itu pengunjung juga akan menyaksikan berbagai upacara adat yang dilakukan oleh penduduk Wakatobi.
13. Festival Barata Kahedupa
Festival Barata Kahedupa merupakan salah satu perayaan yang dilakukan setiap bulan Desember. Inti dari festival ini adalah Karya yang berarti ‘kemeriahan’ dalam bahasa setempat. Ada ritual utama yang biasa dilakukan dalam festival ini, yaitu Ritual Po Rimbi-Rimbi.
Ritual tersebut merupakan tradisi pra perjodohan antara anak laki-laki dan perempuan. Dimana orang tua anak laki-laki mengunjungi orang tua anak perempuan untuk melakukan prosesi persembahan berupa makanan, tanaman, pangan, serta uang. Persembahan tersebut merupakan hukum adat sebagai langkah awal dalam proses pinangan.
Menuju TN Wakatobi
Ada dua pilihan untuk menuju Taman Nasional Wakatobi, pertama adalah melalui jalur laut dan kedua adalah melalui jalur udara. Jalur laut menggunakan kapal memiliki keuntungan dalam segi biaya, yakni lebih murah meski membutuhkan waktu lama. Perjalanan laut dimulai dari Makassar ke Wakatobi selama 10 jam.
Sedangkan bila melalui jalur udara, bisa menggunakan penerbangan pesawat menuju Wangi-wangi, Ibukota Wakatobi. Jadwal pesawat tersedia setiap hari, yakni dari Kendari ke Wakatobi.
Penerbangan juga bisa dilakukan dari Makassar, namun tiket yang dikenakan sekitar 2 kali lipat dan waktu terbang mencapai 4 jam lebih karena pesawat akan transit terlebih dahulu di Kendari. Sesampainya di bandara Wangi-wangi, Wakatobi kita bisa lanjutkan perjalanan dengan taksi atau ojek dengan tarif sewa sekitar Rp 500.000.
Fasilitas Taman Nasional
Fasilitas di Wakatobi dan sekitarnya sudah cukup lengkap dan memenuhi standar internasional. Jalanan telah memadai dan sarana transportasi seperti taxi jumlahnya cukup, restoran bersih, serta penginapan dengan harga terjangkau.
Bagi yang ingin menginap di TN Wakatobi akan dikenakan tarif bervariasi, mulai dari Rp 100.000 per malam hingga Rp 500.000 per malam, sehingga wisatawan dapat menyesuaikan.
Baca Juga : Taman Nasional Ujung Kulon, 6 Destinasi Wisata Alam