Taman Nasional Ujung Kulon adalah salah satu taman nasional yang menjadi habitat Badak Bercula Satu. Lokasinya cukup terisolir, yakni di sebelah barat Pulau Jawa. Kawasan ini merupakan perpaduan antara wilayah perairan dan wilayah daratan dengan luas total 122.956 hektar.
Ujung kulon memiliki tipe ekosistem yang cukup beragam. Berbagai flora dan fauna pun tumbuh dan membentuk habitat di kawasan yang memang terkenal akan kekayaan alam yang berlimpah ini. Taman nasional ini juga menjadi objek wisata karena menjadi tempat penangkaran binatang langka.
Destinasi Wisata Taman Nasional Ujung Kulon
Taman Nasional Ujung Kulon mempunyai banyak tempat wisata yang dapat dikunjungi oleh para pengunjung. Sebagai perpaduan antara wilayah daratan dan perairan, maka kegiatan yang paling menyenangkan di sini adalah berkunjung ke berbagai pulau, pendakian gunung, ataupun menyusuri hutan.
1. Pulau Peucang
Pulau Peucang adalah lokasi wisata yang paling ramai dan banyak didatangi oleh para pengunjung taman nasional. Baik pengunjung domestik, maupun pengunjung dari luar negeri. Hal tersebut juga ditopang oleh lengkapnya fasilitas berupa sarana dan prasarana yang disediakan pihak pengelola.
Beberapa sarana yang disediakan antara lain Pusat Pelayanan Informasi, Dermaga, serta Penginapan. Sehingga pengunjung yang ingin menginap di pulau ini tidak perlu lagi merasa khawatir. Kawasan seluas kurang lebih 450 km ini juga mempunyai banyak sekali objek wisata yang dapat dikunjungi.
Pantai Pulau Peucang mempunyai karakteristik yang membedakannya dengan pantai lain, yaitu pasir berwarna putih yang membentuk hamparan luas. Di sini pengunjung dapat bersantai sambil menunggu senja datang untuk menyaksikan sunset.
Pengunjung juga bisa mencoba aktivitas seperti snorkeling, berenang, menyelam, atau trekking ke wilayah Karang Copong. Terdapat pemandangan yang sangat indah jika pengunjung menyeberang ke kawasan Padang Penggembalaan Cidaon yang hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit dengan menggunakan boat berkapasitas 6 orang.
Wisatawan dapat menyaksikan kegiatan berbagai jenis satwa di Padang Penggembalaan ini mulai dari satwa seperti merah, rusa, babi hutan, sampai banteng. Tidak hanya itu saja di sini juga ada situs bersejarah yang merupakan bekas peninggalan zaman kolonial Belanda berupa Mercusuar Tanjung Layar serta bekas dari pembangunan Dermaga Tanjung Layar.
2. Pulau Panaitan
Pulau Panaitan adalah salah satu pulau yang ada di Taman Nasional Ujung Kulon dan berada pada wilayah paling barat dari taman nasional ini. Pulau seluas 17.000 hektar yang dipisahkan oleh suatu selat yang cukup sempit ini mempunya potensi wisata yang cukup menarik.
Di pulau Panaitan terdapat perbukitan yang sebenarnya terbentuk oleh ekosistem hutan yang masih sangat asli. Ekosistem tersebut berpadu dengan vegetasi hutan pantai, hutan mangrove, dan hutan hujan dataran rendah. Secara umum kondisi hutan di pulau ini masih lestari, karena belum terlalu banyak mendapat campur tangan manusia.
Adapun beberapa spesies satwa liar yang kemungkinan dijumpai ketika menyusuri hutan di kawasan ini yaitu babi hutan, kera ekor panjang, buaya, rusa, kancil, kadal, ular piton, serta berbagai jenis burung yang selalu bersahut-sahutan.
Terdapat pula Arca Ganesha serta berbagai benda peninggalan sejarah. Semua bekas peninggalan masa lampau tersebut dipercaya merupakan sisa dari zaman Hindu Kuno dan memiliki nilai historis yang tinggi. Lokasi penemuannya berada di puncak Gunung Raksa yang juga bisa menjadi objek pendakian oleh pengunjung.
Selain itu, Pulau Panaitan juga mempunyai pantai berpasir putih dengan bebatuan serta gugusan terumbu karang di dalam lautan yang sangat indah. Selain bersantai di pantai, pengunjung juga bisa wisata air seperti snorkeling dan menyelam. Kondisi ombak di laut yang tergolong tinggi juga cocok untuk melakukan selancar.
3. Pulau Handeleum
Pulau satu ini berlokasi tepat di ujung timur laut dari Pantai Semenanjung Ujung Kulon dan merupakan satu di antara gugusan pulau kecil di lokasi tersebut. Pulau Handeleum mempunyai luas kurang lebih 220 hektar yang dikelilingi hutan mangrove dan menjadi rumah bagi beberapa spesies satwa seperti rusa dan ular piton.
Salah satu objek wisata menarik di Pulau Handeleum terdapat di daerah Cigenter, kawasan Cikabeumbeum, serta Padang Penggembalaan Cigenter. Ketiga lokasi ini bisa ditempuh hanya dalam waktu sekitar 2 jam dengan menggunakan transportasi air berupa perahu atau kano ketika menyusuri sungai.
Disini pengunjung juga bisa melakukan aktivitas bersampan di sepanjang aliran Sungai Cigenter di sini. Sambil menyusuri sungai, di sepanjang jalan akan dijumpai hutan hujan tropis yang sangat panjang. Ketika sampai di bagian hulu sungai, ada rute trekking di antara bambu berupa jalan setapak yang dapat dilalui untuk mencapai air terjun bertingkat.
4. Pulau Badul
Objek wisata selanjutnya adalah Pulau Badul yang merupakan sebuah pulau mungil karena ukurannya yang relatif kecil dan tidak terlalu luas. Pulau yang tidak berpenghuni ini mempunyai taman bawah laut yang sangat indah. Untuk mengakses pulau ini hanya dapat melalui Desa Sumur dan Desa Tamanjaya.
Hanya saja ketika melakukan kegiatan di perairan, pengunjung diwajibkan untuk berhati-hati. Pasalnya pulau ini terkenal dengan arus lautnya yang cukup kuat. Jika kurang waspada, pengunjung yang sedang berenang bisa terseret arus hingga ke kawasan karang yang tajam.
5. Semenanjung Ujung Kulon
Kawasan Semenanjung Ujung Kulon dikenal sebagai habitat terakhir dari satwa endemik badak Jawa. Luas kawasan ini kurang lebih 38.000 hektar dan dikelola dengan sangat terbatas untuk tujuan wisata alam demi mengamankan dan tidak mengganggu kondisi habitat dari badak Jawa.
Di sini pengunjung dapat sekadar mengamati aneka jenis satwa liar, berkemah, atau trekking. Khusus untuk kegiatan trekking, pihak pengelola sudah menyediakan jalur tetap yang dapat dilalui oleh pengunjung berupa Pos Jaga yang tersebar pada beberapa titip seperti di Cibunar, Karang Ranjang, dan Cidaon.
Selain trekking, wisatawan juga dapat turun langsung untuk mengamati dan menyaksikan kawanan satwa yang berada di area Padang Penggembalaan Cidaon dan Cigenter. Pengunjung juga bisa mendirikan kemah di Tanjung Layar atau melakukan wisata budaya di Gua Sang Hyang Sirah.
6. Gunung Honje
Lokasi wisata di Taman Nasional Ujung Kulon tidak hanya sebatas pantai dan pulau saja, tetapi juga ada gunung. Salah satunya yaitu Gunung Honje yang membentang seluas kurang lebih 19.500 hektar. Gunung ini dikelilingi oleh sembilan belas desa penyangga, baik yang langsung berbatasan dengan gunung ataupun tidak.
Pengunjung yang mempunyai hobi mendaki bisa mengunjungi Gunung Honje. Di tempat ini juga terdapat objek wisata lainnya, seperti Air Panas Cibiuk, Curug Pipanis, Curug Cikajang, serta Desa Nelayan Cibanua.
Baca Juga : Taman Nasional Tesso Nilo – Riau