Taman Nasional Tesso Nilo adalah salah satu taman nasional yang berada di Pulau Sumatera, tepatnya di Provinsi Riau. Kawasan seluas 38.576 hektar ini merupakan perpaduan antara lahan basah dan kering, serta mempunyai ekosistem yang jarang ditemukan di wilayah taman nasional lainnya.
Hal tersebut menjadikan kawasan ini begitu kaya akan jenis flora dan fauna dan disebut sebagai taman nasional terkaya di dunia. Potensi tersebut juga menjadikan kawasan ini sebagai lokasi untuk melakukan berbagai kegiatan yang menyenangkan dan sayang untuk dilewatkan.
Kegiatan dan Destinasi Wisata
Taman Nasional Tesso Nilo juga dikembangkan menjadi lokasi wisata dengan berbagai kegiatan yang sayang jika dilewatkan. Bahkan, beberapa agen tour telah menyediakan jasa dan paket khusus untuk pengunjung yang ingin menjelajahi pesona dari taman nasional ini.
1. Menyusuri Sungai Nilo
Kegiatan menyusuri Sungai Nilo dilakukan dengan menggunakan pompong yang dapat disewa dari masyarakat sekitar taman nasional ini. Waktu yang dibutuhkan untuk menyusuri sungai sekitar 1 sampai 3 jam, tergantung tujuan dan jarak yang dipilih oleh pengunjung.
2. Paddle Tour
Pengunjung yang hobi bersepeda wajib melakukan kegiatan satu ini. Apalagi di Taman Nasional Tesso Nilo sudah disediakan trek khusus untuk bersepeda menjelajahi hutan. Meskipun begitu, pengunjung harus membawa sendiri sepeda untuk paddle karena pihak pengelola belum menyediakannya. Perjalanan dengan sepeda ini juga akan dipandu oleh guide.
3. Mengamati Gajah
Pengunjung dapat mengamati gajah di Taman Nasional Tesso Nilo dengan menyaksikan bagaimana kehidupan salah satu mamalia terbesar ini. Kegiatan yang dapat dilakukan pengunjung antara lain memberikan makanan dan minuman kepada gajah. Biasanya makanan yang diberikan adalah brownies, sedangkan minumannya adalah air mineral.
Setelah itu pengunjung juga dapat menyaksikan, bahkan turut serta memandikan gajah di kolam pemandian khusus gajah yang telah disediakan. Jika beruntung pengunjung dapat menyaksikan atraksi dan keterampilan yang dimiliki oleh gajah.
Apabila pengunjung membawa anak berusia 5 tahun ke atas, maka mengamati gajah dapat dilakukan di menara pemantau. Cara untuk mencapai lokasi tersebut dapat ditempuh dengan memanfaatkan gajah sebagai jasa transportasi. Rutenya biasa dimulai di sekitar Flying Squad atau Camp Flying Squad.
Ada pula kegiatan patroli gajah yang biasanya berlangsung selama 2 sampai 3 jam. Trek yang dilalui adalah menyusuri areal hutan, menyeberangi sungai kecil, dan juga rawa dangkal. Proses penggiringan gajah menggunakan meriam karbit juga dapat diamati dengan bantuan gajah flying squad.
4. Panen Madu
Salah satu kegiatan yang menarik untuk dilakukan yaitu memanen madu. Pengunjung akan dibimbing oleh guide berpengalaman dan pemanjat madu. Mulai dari bagaimana proses memanen madu dari pohon sialang. Biasanya kegiatan ini dilakukan pada malam atau siang hari, tergantung lokasinya.
Selain itu, pengunjung juga dilengkapi dengan body protector untuk mengamankan dari serangan lebah madu. Setelah panen, sarang madu akan dimasukkan ke dalam tempat tertentu, sampai dengan proses meniriskan madu.
5. Mengamati Burung dan Mamalia
Pengamatan burung atau birding dapat dilakukan di dalam trek hutan pada pagi hari maupun malam hari. Pengunjung dapat menyebutkan spesies burung yang ingin dilihatnya dan guide yang sudah berpengalaman akan memandu untuk menemukan spesies tersebut.
Selain pengamatan burung, pengunjung juga dapat mengamati mamalia atau mammals trekking. Jenis mamalia yang dapat diamati paling sedikit sekitar 20 sampai 35 spesies dengan didominasi oleh kelompok primata. Pengamatan dilakukan dengan flying camp di dalam areal hutan dengan dampingan seorang guide.
Biasanya lama waktu yang dibutuhkan untuk mengamati satwa ini menghabiskan waktu selama beberapa hari. Jika beruntung pengunjung dapat turut serta dalam proses pengamatan lebih jauh seperti pemasangan kamera dan video jebakan, pengecekan lokasi, pembuatan transek, sampai dengan pengambilan kembali kamera yang telah dipasang.
6. Mengenal Kehidupan Masyarakat Sekitar
Di Taman Nasional Tesso Nilo terdapat Dusun Terapung, Kuala Napu, yang dapat dikunjungi dan mencoba tinggal di sana. Wisatawan dapat hidup berdampingan warga kampung dan hidup layaknya warga setempat. Misalnya mengikuti pekerjaan yang dilakukan warga seperti mencari ikan. Pada sore hari peserta wisata dapat menikmati sunset yang begitu mempesona.
Baca Juga : Taman Nasional Teluk Cendrawasih – Indahnya Papua