Taman Nasional Tanjung Puting yang disingkat sebagai TNTP merupakan salah satu taman nasional yang terletak di pulau Kalimantan. Kawasan memiliki luas sekitar 415.000 Hektar yang menjadi rumah untuk berbagai jenis flora, fauna, serta memiliki panorama alam yang indah.
Pesona tersebut menjadi keunikan tersendiri dari TN Tanjung Puting sehingga mampu menarik para wisatawan. Berbagai kegiatan pun dapat dilakukan oleh pengunjung di taman nasional ini, seperti berwisata, menyatu dengan masyarakat, serta melakukan penelitian.
Kegiatan dan Destinasi Wisata
Ada banyak sekali kegiatan dan destinasi wisata yang dapat dilakukan dan dikunjungi di Taman Nasional Tanjung Puting. Kegiatan tersebut juga beragam dari sekadar menikmati kekayaan alam sampai melakukan aktivitas penelitian. Tujuannya juga bervariasi dari wisata alam sampai bersosialisasi dengan masyarakat.
1. Mengamati dan Berfoto dengan Berbagai Jenis Fauna
Sebagai kawasan hutan yang masih alami, ada banyak sekali jenis fauna yang bisa ditemukan di TNTP. Salah satunya adalah bekantan yang dapat dijumpai di sepanjang area taman nasional. Satwa ini diketahui memiliki populasi berjumlah banyak dan selalu keluar di pagi dan sore hari untuk mencari makan.
Selain bekantan, ada juga orang utan yang menjadi satwa yang banyak menarik perhatian di taman nasional ini. Pada waktu tertentu para ranger akan memberi makan orang utan, sehingga pengunjung bebas untuk mengamatinya.
Meski dapat mengamati secara langsung, pengunjung dilarang keras untuk memberi makan satwa di sini. Agar momen kunjungan wisata terabadikan, pengunjung dapat berfoto dengan satwa yang dijumpai di area taman nasional.
Di TN Tanjung Puting kita juga dapat melihat buaya secara langsung, taman nasional inilah tempatnya. Di sini buaya hidup secara liar dan bebas berenang di perairan sungai. Oleh sebab itu, terdapat larangan untuk pengunjung agar jangan berenang di Sungai Sekonyer.
2. Trekking ke Hutan Tropis
Di kawasan taman nasional ini pengunjung juga dapat melakukan trekking di hutan tropis. Bersama pemandu wisata, pengunjung tidak hanya sebatas trekking, tetapi juga dapat belajar mengenai kehidupan di dalam hutan, seperti mengenal makanan orang utan dan juga tentang tumbuhan kantong semar.
3. Mengenal Sejarah Konservasi Orangutan
Kegiatan di TNTP tidak hanya mengamati satwa seperti orangutan saja, tetapi bisa lebih dari itu. Salah satunya adalah mengenal sejarah konservasi orangutan serta bagaimana cara perawatan binatang tesebut.
Konservasi orangutan di TNTP merupakan yang terbesar di dunia. Untuk mempelajari informasi sejarah orangutan di kawasan taman nasional ini dapat dilakukan di Pondok Tanggui dan Camp Leakey.
4. Menanam Pohon
Mengunjungi taman nasional ini bisa jadi ajang untuk melakukan kegiatan bermanfaat. Salah satunya adalah menanam pohon untuk penghijauan. Pengunjung cukup membeli bibit yang telah disediakan, kemudian menanamnya.
5. Menyusuri Sungai Sekonyer
Kegiatan menyusuri Sungai Sekonyer dapat dilakukan menggunakan klotok. Klotok adalah salah satu jenis transportasi yang digunakan para wisatawan ketika memasuki area TNTP. Selama menyusuri sungai, semua aktivitas juga dilakukan di dalam klotok tersebut.
Klotok juga sudah dibekali fasilitas yang lengkap. Mulai dari kasur, meja makan, sampai kamar mandi semua sudah tersedia. Selain itu, jenis klotok yang disediakan memiliki ukuran yang beragam, mulai dari kapasitas 2 orang sampai 20 orang.
Disini kita juga dapat menikmati matahari terbenam atau sunset. Meski tidak seindah sunset di pantai karena tertutupi oleh baris pepohonan, tetapi semburat jingga yang tampak cukup mempesona.
6. Desa Tanjung Harapan
Selain kawasan hutan, taman nasional ini memiliki desa yang didiami oleh masyarakat adat. Desa tersebut adalah Desa Tanjung Harapan yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai nelayan dan pekerja kapal. Biasanya orang-orang yang ingin mendedikasikan waktunya untuk TNTP akan tinggal di sini.
7. Bermain Sampan
Menyusuri sungai dengan hanya berdiam di dalam klotok bagi sebagian orang pasti terasa membosankan. Oleh sebab itu, banyak yang memanfaatkan waktu kosong dengan meminjam sampan masyarakat sekitar.
Kegiatan ini termasuk menantak dan sedikit berbahaya, karena jika tidak terbiasa sampan bisa terbalik ke sungai yang masih terdapat buaya di dalamnya.
8. Kali Hitam
Kali Hitam sebenarnya adalah perubahan warna air sungai dari cokelat menjadi hitam. Perubahan ini terjadi di wilayah perairan Camp Leakey. Warna hitam tersebut terjadi karena material yang terbawa dari warna akar pepohonan. Hal tersebut dibuktikan dengan air yang tidak berminyak dan juga tidak berbau sama sekali.
Jika diperhatikan lebih jelas, warna air yang sesungguhnya sangatlah jernih, sampai apa yang ada di balik air bisa dilihat dengan mata telanjang.
9. Camping
Disini telah tersedia fasilitas bagi pengunjung taman nasional yang ingin merasakan hidup menyatu dengan alam liar. Ada tiga camp yang disediakan di kawasan ini di mana lokasi tersebut juga terdapat feeding time. Ketiga camp tersebut adalah Camp Leakey, Camp Tanjung Harapan, dan Camp Pondok Tanggui.
Setiap camp mempunyai raja orangutannya masing-masing. Ketika feeding time tiba, besar kemungkinan ketiga raja orangutan tersebut akan muncul ke lokasi. Selain itu, setiap camp juga memiliki waktu feeding time yang berbeda-beda. Jadi pengunjung tidak perlu takut melewatkan feeding time di camp lainnya.
Baca Juga : Taman Nasional Taka Bonerate – Kepulauan Selayar