Taman Nasional Kutai

Taman Nasional Kutai

Share This Post

Pada kesempatan kali ini Shelter Jelajah akan membahas tentang Taman Nasional Kutai dan sering disingkat dengan TNK atau sebagian orang menyebutnya TN Kutai adalah taman nasional yang terletak di Kabupaten Kutai Timur dan sebagian daerah dari Kota Bontang. Taman Nasional Kutai memiliki luas lahan sebesar 192. 709, 55 ha.

TNK memiliki  banyak daya tarik tersendiri, sehingga sanggup mendatangkan banyak wisatawan. salah satu daya tarik tersebut paling populer terletak pada Kondisi atau bentang alam dan berbagai macam objek wisata Di TNK yang bisa didatangi.

Sebagai  Kawasan yang menampung banyak kekayaan alam, TNK pula mengalami bermacam ancaman. Salah satu fakta nyata ancaman area tersebut merupakan pembangunan rumah maupun pemukiman masyarakat yang memasuki daerah taman nasional, sehingga kurangi keaslian serta habitat natural flora serta fauna di dalamnya.

Sejarah Taman Nasional Kutai

Berdirinya Taman Nasional Kutai/ Kutai National Park dimulai dari masa pemerintahan Belanda yang bisa dipaparkan timeline- nya lewat poin- poin berikut:

Tahun 1932

Sejarah Taman Nasional Kutai berawal dari seorang pakar pertambangan berkebangsaan Belanda yang kala itu bekerja pada BPM ataupun The Royal Batavian Oil Company. Pada masa itu, tepatnya tahun 1932, Ir. H. Witcamp berikan usulan buat membangun kawasan Wildreservate East Kutai yang mempunyai luas dekat 2 juta hektar.

Status TNK yang lebih dahulu diucap selaku Hutan Persediaan berganti jadi formal semenjak dikeluarkannya Pesan Keputusan Pemerintah Hindia Belanda No: 3843/ AZ/ 1934. Ada pula bagian selatan dibatasi dengan Sungai Mahakam, timur dibatasi Selat Makassar sampai Sangkulirang, barat dibatasi Sungai Wahau, Telen, serta Kedang, dan utara dibatasi Sungai Karangan serta Miau.

Semenjak terdapatnya taman nasional ini, kerap terjalin konflik yang mengaitkan bermacam kepentingan. Bagi bermacam informasi yang terdapat, selama keberadaannya dari tahun 1934 sampai tahun 1997 sudah terjalin pengurangan luas lahan yang sangat ekstrem. Lahan yang awal mulanya seluas 2 juta hektar pada tahun 1997 cuma tersisa 198. 629 ha.

Tahun 1936

Semacam yang sudah disebutkan, sehabis diresmikan selaku Hutan Persediaan, berikutnya pada tahun 1936 Sultan Kutai menghasilkan Pesan Keputusan Zelfbestuurs Besluit yang pula disetujui oleh Residen dari Banjarmasin menimpa batasan Hutan Persediaan. Status Hutan Persediaan pula berganti jadi Suaka Margasatwa seluas 306. 000 ha.

Di Dalam ketetapan yang dikeluarkan Pemerintah Kerajaan Kutai dengan SK( ZB) Nomor. 80/ 22- B/ 1938 tersebut, disebutkan kalau di bagian utara Hutan Persediaan berbatasan dengan Sungai Sangatta, barat berbatas dengan Sungai Sedulang, timur berbatasan dengan Selat Makassar, serta selatan berbatasan Sungai Sedulang serta Sungai Santan.

Tahun 1957

Pada tahun 1957 status Hutan Persediaan berganti jadi Suaka Margasatwa Kutai dengan luas 306. 000 ha. Ketetapan ini dikeluarkan oleh Menteri Pertanian dengan Pesan Keputusan Nomor. 11/ UN/ 1957 pada bertepatan pada 14 Juni 1957.

Tahun 1971

Pada tahun ini Menteri Pertanian melaksanakan usaha penyusunan dan pemetaan ulang Suaka Margasatwa Kutai. Tidak hanya itu, bersumber pada SK Nomor. 30/ Kpts/ Um/ 6/ 1971 bertepatan pada 23 Juli 1971 luas Suaka Margasatwa Kutai merupakan 200. 000 ha disebabkan lahan seluas 106. 000 ha sudah dilepas.

Tahun 1982

Bersumber pada SK Nomor. 736/ Mentan/ X/ 1982 yang dikeluarkan oleh Menteri Pertanian, status Suaka Margasatwa Kutai berganti jadi Calon Taman Nasional dengan luas 200. 000 ha. Keputusan ini dideklarasikan pada Kongres Taman Nasional II di Bali.

Tahun 1991

Status daerah Taman Nasional pada tahun ini masih sebatas calon saja. Kala itu, Menteri Kehutanan menghasilkan SK Nomor. 435/ Kpts/ XX/ 1991 menimpa luas kawasan yang dikurangi seluas 1. 371 ha buat perluasan PT Pupuk Kaltim serta ekspansi Bontang. Hasilnya kawasan ini tersisa seluas 198. 629 ha.

Tahun 1995

Menteri Kehutanan menghasilkan SK Menhut Nomor. 325/ Kpts- II/ 1995 menimpa pergantian guna serta status kawasan jadi Taman Nasional Kutai. Ada pula luas lahan pada waktu itu merupakan 198. 629 ha.

Tahun 1997

Pada tahun 1997 Menteri Kehutanan menghasilkan Pesan Nomor. 997/ Menhut- VII/ 1997 menimpa pelepasan kawasan TN Kutai seluas 25 ha buat penuhi kebutuhan pengembangan sarana pemerintah wilayah Bontang.

Tahun 2013

Pada tahun 2013 terjalin pergantian bersumber pada Keputusan Menteri Kehutanan No 79/ Kpts- II/ 2013 bertepatan pada 15 Maret 2013 tentang Penunjukkan Kawasan Hutan serta Perairan di daerah Provinsi Kalimantan Timur dengan luas 14. 651. 553 ha.

Tahun 2014

Kesimpulannya, pada tahun 2014 oleh Menteri Kehutanan melaporkan kalau luas lahan kawasan ini diresmikan jadi 192. 709, 55 ha serta dikelola oleh Balai Taman Nasional Kutai.

Kondisi Alam TN Kutai

Taman nasional merupakan kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan buat tujuan riset, ilmu pengetahuan, pembelajaran, mendukung budidaya, pariwisata, serta tamasya.

Taman Nasional Kutai mempunyai bentang alam, keadaan hutan, hawa, dan keadaan area selaku berikut:

  1. Letak dan Topografi

Secara administrasi STNK terletak di 3 daerah, ialah kabupaten Kutai Timur, kabupaten Kartanegara, serta Kota Bontang. Ada pula letak geografisnya terletak pada 0°7’ 54’’– 0°33’ 53’’ LU serta 116°58’ 48’’– 117°35’ 29’’ BT.

Bersumber pada hasil citra radar yang diolah pada tahun 2005, Taman Nasional Kutai mempunyai topografi datar sebesar 92% dari segala kawasan, sedangkan topografi bergelombang sebesar 8% berbentuk perbukitan.

  1. Geologi dan Tanah

Keadaan geologis kawasan taman nasional ini dibagi jadi 3, ialah di zona tepi laut berbentuk terumbu karang serta batuan sedimen alluvial induk, pada zona tengah berbentuk batuan miosen atas, dan bagian barat berbentuk batuan sedimen dasar.

Sedangkan itu, tipe tanah yang bisa ditemui di zona daratan merupakan tanah aluvial serta organosol glei humus. Pada zona pegunungan lipatan serta bukit merupakan tanah podsolik merah kuning. Sebaliknya di pegunungan patahan merupakan tipe tanah podsolik, latosol, serta latosol.

  1. Hawa serta Hidrologi

Bersumber pada klasifikasi dari Schmidt serta Ferguson, hawa TNK merupakan jenis B dengan nilai Q antara 14, 3% sampai 33, 3%. Curah hujan rata- rata dalam setahun merupakan 1543, 6 milimeter. Temperatur rata- rata merupakan 26 derajat celcius dengan kelembaban 67%– 9% dan kecepatan angin wajar rata- rata sebesar 2– 4 knot/ jam.

Sebagian sungai yang mengalir di kawasan ini merupakan Sungai Palakan, Sungai Banu Muda, Sungai Teluk Pandan, Sungai Melawan, serta bermacam sungai yang lain.

  1. Ekosistem

Terdapat sebagian jenis ekosistem yang bisa ditemui di kawasan taman nasional ini. Awal merupakan hutan Dipterocarpaceae kombinasi di bagian timur. Tidak hanya itu, terdapat hutan Ulin- Meranti- Kapur yang terletak di bagian barat.

Di selama tepi laut Selat Makassar ada vegetasi hutan mangrove serta tanaman tepi laut. Tidak cuma itu, ada pula vegetasi hutan rawa air tawar, vegetasi hutan kerangas, serta vegetasi hutan tergenang kala terjalin banjir.

Flora Fauna TKN

Selaku kawasan taman nasional yang mempunyai keanekaragaman alam yang kaya, hingga daerah Taman Nasional Kutai mempunyai bermacam tipe flora serta fauna. Berikut merupakan sebagian tipe tanaman serta binatang yang bisa ditemui di kawasan tersebut.

  1. Flora

Tidak hanya selaku hutan ulin terluas di Indonesia, kawasan Taman Nasional Kutai mempunyai kekayaan flora yang sangat bermacam- macam. Misalnya tanaman bakau, cemara laut, tancang, simpur, benuang, meranti, kapur, bermacam tipe anggrek, kapur, tumbuhan ulin, serta 3 tipe bunga raflesia.

Tumbuhan ulin jadi menarik sebab jadi tanaman khas Kalimantan serta terkategori dalam suku Lauraceae. Ada pula besar tumbuhan yang pula diucap kayu besi ini bisa menggapai kisaran 30 hingga 35 m. Tumbuhan yang pula memiliki usia panjang ini kerap digunakan selaku konstruksi bangunan.

  1. Fauna

Taman Nasional Kutai pula mempunyai kekayaan fauna. Salah satunya merupakan tipe primata semacam orang utan, bekantan, owa kalimantan, beruk, kera ekor panjang, serta kukang. Terdapat pula tipe ungulata semacam rusa sambar, kancil, kijang, serta banteng.

Tidak hanya itu, sebagian tipe karnivora semacam elang laut perut putih, beruang madu, pergam raja serta hijau, bangau tong tong, beo emas, ayam hutan, serta pecuk ular asia yang hidup di hutan ini.

Destinasi Wisata Taman Nasional Kutai

Selaku kawasan yang masih natural, Taman Nasional Kutai pula mempunyai energi tarik buat dijadikan objek wisata. Ada pula sebagian posisi yang bisa dijadikan selaku objek melancong antara lain merupakan:

  1. Muara Sangkimah serta Teluk Kaba. Kawasan ini bisa jadi wisata bahari sekalian buat mengamati bermacam tipe binatang semacam rusa sambar, beruang madu, bekantan, burung, serta kancil.
  2. Muara Sungai Sangatta serta Teluk Lombok. Di kawasan ini wisatawan bisa menikmati panorama alam hutan bakau yang masih utuh. 
  3. Prevab Mentoko bisa dijadikan posisi buat mengamati riset bermacam tipe binatang.
  4. Goa Lobang Angin selaku objek buat menikmati wisata goa alam.
  5. Wisata Petualangan dengan bermacam tipe atraksi yang bisa dinikmati semacam jembatan gantung, ulin raksasa, serta rumah tumbuhan. Objek ini pula sudah dilengkapi dengan mushola serta balai pertemuan.

Di samping melaksanakan aktivitas sembari berwisata, wisatawan pula bisa menikmati atraksi budaya yang terletak di luar zona Taman Nasional ini. Atraksi ini diucap selaku Festival Erau yang berlangsung tiap bulan September di Tenggarong.

Tidak hanya itu, turis pula bisa mengamati bermacam tipe koleksi kayu besi belantara Kalimantan. Kayu besi ataupun ulin yang bisa ditemui merupakan spesies Eusideroxylon zwageri yang bisa mempunyai diameter sampai 2, 47 m. Kayu besi ini pula dijadikan selaku jembatan gantung di kawasan taman nasional.

Ancaman Taman Nasional Kutai

Selaku kawasan yang kaya hendak bermacam hasil alam, Taman Nasional Kutai mengalami banyak ancaman. Sementara itu taman nasional ini ialah paru- paru dunia yang sangat besar menyumbangkan oksigen buat manusia.

Sebagian ancaman yang dialami antara lain:

  1. Kebakaran Lahan Hutan

Kebakaran lahan yang biasa terjalin diakibatkan oleh 2 aspek utama ialah kesengajaan serta tidak disengaja. Bila penyebabnya tidak disengaja, hingga telah tentu umumnya terjalin akibat masa kemarau yang terjalin berkelanjutan.

Sedangkan bila disengaja, pastinya akibat ulah manusia. Umumnya lahan hutan terencana terbakar demi kepentingan individu semacam buat membangun pemukiman dan membuka lahan perkebunan kelapa sawit. Sementara itu aktivitas ini sangat mengecam keberlangsungan hidup fauna.

  1. Penebangan Pohon

Selaku kawasan penangkaran bermacam tipe flora serta fauna normal saja bila TNK banyak mempunyai tipe pepohonan yang bermutu baik. Seperti itu kenapa diantara ancaman terhadap kawasan ini yang sangat kerap terjalin merupakan penebangan tumbuhan. Ada pula tumbuhan yang sangat kerap ditebang merupakan tumbuhan ulin.

Sebagaimana yang dikenal, tumbuhan ulin mempunyai kekuatan serta keawetan yang sangat baik buat konstruksi bangunan. Tidak cuma itu harga kayu ulin di pasaran pula terkategori sangat mahal, sehingga tipe tumbuhan ini sangat diincar oleh para penebang liar.

  1. Perburuan Liar

Hingga dikala ini telah kerap terjalin perburuan liar terhadap fauna di Taman Nasional Kutai. Sebagian di antara lain merupakan penangkapan burung dari kawasan taman cuma buat menaikkan koleksi individu serta penangkapan orangutan buat dijual.

  1. Penjualan Lahan

Sesungguhnya, di kawasan Taman Nasional Kutai telah diberlakukan pembagian zona. Misalnya zona spesial yang bisa digunakan oleh warga dekat buat ditempati dengan ketentuan harus mematuhi ketentuan yang berlaku. Sayangnya permasalahan penjualan lahan masih sering terjalin.

Baca Juga : Taman Nasional Komodo

More To Explore

7 Fakta Menarik Gunung Lorokan
Destinasi Jelajah
Admin

7 Fakta Menarik Gunung Lorokan

7 Fakta Menarik Gunung Lorokan, Surga Tersembunyi di Jawa Timur – Gunung Lorokan mungkin terdengar asing di telinga Sobat Jelajah, namun gunung ini adalah salah

Read More »
7 Fakta Menarik Gunung Argowayang
Destinasi Jelajah
Admin

7 Fakta Menarik Gunung Argowayang

7 Fakta Menarik Gunung Argowayang, Permata Tersembunyi di Jawa Tengah – Gunung Argowayang mungkin belum sepopuler Semeru atau Merbabu, tapi jangan salah, gunung ini menyimpan

Read More »
7 Fakta Menarik Gunung Raung
Destinasi Jelajah
Admin

7 Fakta Menarik Gunung Raung

7 Fakta Menarik Gunung Raung, Sang Gunung Api Bermahkota Kaldera – Gunung Raung, yang terletak di ujung timur Pulau Jawa, adalah salah satu gunung berapi

Read More »

Populer Trips Hiking

Do You Want To Boost Your Skill Hiking?

drop us a line and keep in touch

Kirim Pesan
Dapatkan Paket Private Trip dari kami dengan pralatan dan pelayanan terbaik serta harga MURAH. Silahkan chat kami untuk info lebih lanjut