Taman Nasional Kayan Mentarang merupakan Taman Nasional yang berlokasi di pulau Kalimantan, Taman Nasional Kayan Mentarang atau TNKM merupakan salah satu taman nasional yang berbatasan dengan negara tetangga Malaysia. dengan luas Kawasan 1,35 juta hektar dan merupakan hutan primer yang memiliki beberapa jenis hutan.
TN Kayan Mentarang memiliki berbagai tipe hutan yang cukup lengkap yang menjadi ‘rumah’ berbagai spesies flora dan fauna. Bahkan hingga saat ini masih banyak flora dan fauna yang belum teridentifikasi. Selain itu, TNKM juga memiliki bentang alam yang alami dan indah juga menjadi salah satu daya tarik untuk pariwisata.
Destinasi Wisata TNKM
Bentang alam yang dimiliki Taman Nasional Kayan Mentarang juga sangat memikat. Pesona tersebut tidak hanya menarik untuk flora dan fauna untuk tinggal dan hidup disana, tetapi juga menjadi tujuan wisata bagi manusia.
Ada Beberapa destinasi wisata yang wajib sobat Jelajah Kunjungi saat datang ke Taman Nasional Kayan Mentarang
1. Mendaki Puncak Batu Ului
Puncak Batu Ului Adalah puncak dari Gunung Batu yang berada di bagian hulu Desa Long Jelet, lebih tepatnya berada di muara Sungai Jelet dan Sungai Pujungan. Dari atas puncak ini Sobat Jelajah dapat menikmati pesona Taman Nasional Kayan Mentarang dari sudut pandang yang berbeda.
Pendakian menuju puncak gunung Batu dimulai dari Long Pujungan dengan perjalanan mengarungi sungai menggunakan perahu ketinting selama kurang lebih empat jam. Setelah itu perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki selama dua setengah jam sampai puncak dengan melewati lereng yang terjal dan licin.
2. Air Terjun U’ung Meluwung
Air Terjun U’ung Meluwung menjadi salah satu destinasi yang cocok untuk pengunjung yang ingin berwisata air di TN Kayan Mentarang. Air terjun yang memiliki tinggi 50 meter ini berada di Long Pujungan. Saat Sobat Jelajah berada di air terjun ini, sobat tidak hanya sekedar wisata saja, akan tetapi sobat juga mampu menetralisir pikiran dan perasaan.
Untuk mencapai air terjun U’ung Meluwung dibutuhkan waktu selama kurang lebih setengah jam menyusuri jalan setapak yang dimulai dari tepi Sungai Pujungan. Selain itu, di sekitar air terjun ini ada sumber air asin yang sering mengundang satwa liar untuk mampir. Jadi jika beruntung, pengunjung juga dapat berjumpa dengan satwa liar di sini.
3. Mengunjungi Situs Kuburan Batu
Situs Kuburan Batu adalah salah satu peninggalan yang penting untuk masyarakat Kalimantan. Situs kuburan batu berada di dua hulu sungai, yaitu Sungai Pujungan dan Bahau. Diketahui bahwa situs ini merupakan bekas peninggalan dari Suku Ngorek atau kayam morek/ngurek. Hal ini membuktikan bahwa kawasan ini sudah dihuni sejak 400 tahun yang lalu.
4. Padang Rumput Long Tua
Salah satu destinasi wisata Favorit di Taman Nasional Kayan Mentaran adalah Padang Rumput Long Tua, yang merupakan habitat dari banteng liar di Pulau Kalimantan. tidak hanya banteng, sobat juga dapat melihat rusa dan babi hutan yang mendiami padang rumput ini.
Hewan tersebut biasanya mulai keluar dari sarang pagi dan kembali sore hari. Sobat Jelajah dapat bermalam di kawasan padang rumput ini, karena terdapat pondok persinggahan yang disediakan oleh pihak pengelola. tempat ini masih terjaga keasriannya, berkat masyarakat yang turut serta menjaga kelestarian dan keberlangsungan kawasan ini.
5. Menyaksikan Kesenian dan Kebudayaan Suku Dayak
Berkunjung ke Taman Nasional Kayan Mentarang tak lengkap bila tidak menyaksikan kesenian dan kebudayaan Suku Dayak karena Pedalaman Kalimantan juga menjadi tempat hidup bagi Suku Dayak,
Suku Dayak akan menampilkan tari-tarian pada hari-hari tertentu. Misalnya pada saat perayaan hari-hari besar, sambutan terhadap kunjungan tamu, upacara pernikahan adat, serta ketika panen raya.
Itulah pembahasan kita tentang Taman Nasional Kayan Mentarang, Kalimantan semoga artikel yang singkat ini bisa bermanfaat dan bisa memotivasi Sobat Jelajah untuk berkunjung ke daerah yang ditinggali sekitar 21.000 Orang dari bermacam etnik dan sub kelompok bahasa yang dikenal sebagai Suku Dayak. Komunitas Dayak seperti Suku Kenyah, Kayan, Lundayeh, Tagel, Saben dan Puanan, Bakung, Badeng, Makulit dan Makasan tersebar di sekitar 50 desa di kawasan TNKM.
Penduduk di dalam kawasan taman nasional masih sangat bergantung pada pemanfaatan hutan sebagai sumber daya hidup, seperti kayu, tanaman obat, serta hewan buruan. Tumbuhan dan binatang buruan juga dijual untuk memperoleh uang tunai.
Yuk Ke Taman Nasional, dan Berwisata Di Indonesia Saja
Baca Juga : Taman Nasional Karimunjawa Dan 9 Destinasi Alam