Taman Nasional Gunung Rinjani merupakan taman nasional yang berada di Propinsi Nusa Tenggara Barat, tepatnya di pulau Lombok. Biasanya, kawasan seluas 40.000 hektar ini disingkat TNGR untuk memudahkan penyebutannya.
Daya tarik wisata utama kawasan TNGR tentu saja adalah Gunung Rinjani yang sudah terkenal. Akan tetapi, destinasi wisata taman nasional ini tidak hanya sampai di situ saja, melainkan juga pesona alam lain yang dimiliki kawasan konservasi ini. Mulai dari flora, fauna, hingga panorama alam yang dijamin mampu memanjakan mata.
Sejarah Taman Nasional Gunung Rinjani
Sebelum resmi menjadi salah satu taman nasional di Indonesia, kawasan Gunung Rinjani ini memiliki sejarah yang cukup panjang. Sejarah tersebut dibagi menjadi dua bagian penting, yaitu pada tahun 1941 dan tahun 1990.
Berdasarkan Surat Keputusan No. 15 Staatsblad Nomor 77 pada tanggal 17 Maret 1941, kawasan ini dijadikan sebagai Suaka Margasatwa Gunung Rinjani oleh pemerintah Belanda. Keputusan tersebut kemudian berubah pada tahun 1990.
Pada tanggal 24 Maret 1990 merujuk Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 448/Kpts-II/1990 yang menyatakan bahwa status kawasan Suaka Margasatwa ini berubah status menjadi Taman Nasional Gunung Rinjani dengan luas 40.000 hektar. Keputusan ini dikeluarkan saat berlangsungnya Pekan Konservasi Alam Nasional II di Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Kondisi Alam Taman Nasional Gunung Rinjani
1. Letak dan Topografi
Secara geografis Taman Nasional Gunung Rinjani berada di antara 8°18’18’’ – 8°32’32’’ Lintang Selatan dan 116°21’30’’ – 116°34’15’’. Sedangkan jika dilihat dari posisi administratifnya berada di antara kawasan Lombok Barat, Lombok Tengah, dan Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Kondisi topografi dari TNGR adalah kawasan bergunung-gunung dengan ketinggian antara 500 sampai 3.726 meter di atas permukaan laut dengan kontur bergelombang, datar, dan juga berbukit. Gunung-gunung yang ada juga terpisahkan oleh lembah dan lereng berbatu yang cukup curam.
2. Iklim dan Hidrologi
Curah hujan di TNGR berbeda antara wilayah satu dan yang lainnya. Pada bagian selatan dan tengah taman nasional, curah hujannya berkisar di antara 2.000 sampai 4.000 mm per tahun. Sedangkan di bagian timur memiliki kecenderungan kering, curah hujan rata-rata 1.200 mm per tahun.
Taman Nasional Gunung Rinjani merupakan daerah tangkapan air, sehingga memiliki peran penting terhadap kondisi hidrologi di sekitarnya. Sumber air kawasan ini adalah Danau Anak Segara dan Sungai Kaliputih. Ada juga sungai lain, seperti Lekok Reak, Jurit, dan Amor-Amor.
3. Ekosistem
Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani memiliki ekosistem yang cukup beragam. Di antara ekosistem tersebut adalah daerah tandus dan semak belukar, sabana, hutan pegunungan, hutan primer dan sekunder, serta hutan tanaman.
Flora dan Fauna Taman Nasional Gunung Rinjani
Sebagai kawasan yang dilindungi, Taman Nasional Gunung Rinjani tidak hanya memiliki pesona alam yang memikat. Melainkan juga kaya akan berbagai jenis flora dan fauna. Sepanjang jalur pendakian, mata kita akan disuguhi berbagai jenis keanekaragaman hayati. Bahkan tidak jarang ditemukan flora dan fauna langka.
1. Flora
Kekayaan flora yang dimiliki kawasan taman nasional ini menjadi salah satu daya tarik utamanya. Jenis-jenis flora yang ditemukan pun beragam dan mengikuti alur ketinggian gunung. Di Puncak paling tinggi yang menjadi incaran adalah bunga edelweis.
Flora yang tumbuh di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani dapat dibagi menjadi tiga berdasarkan ketinggian gunung. Ketiga jenis tersebut adalah daerah dengan ketinggian di bawah 1.000 meter di atas permukaan laut, di atas 1.000 meter di atas permukaan laut, dan puncak gunung.
Wilayah yang berada pada ketinggian di bawah 1.000 meter di atas permukaan laut ditumbuhi oleh jenis garu (Dysoxylum), mimba (Azadirachta argentea), lambudu (Lasianthus), beringin (Ficus superba), randu hutan (Gossampinus heptaphylla), dan dedurenan (Aglaia argentea).
Selain itu, ada juga jenis jambu-jambuan (Myrtaceae), harendong (Melastoma), jarong, manyering, pala hutan (Myristica fatna), bayur (Pterospermum javanicum), dan rotan (Calamus).
Adapun jenis flora yang berada di ketinggian di atas 1.000 meter di atas permukaan laut, antara lain jenis jambu-jambuan (Myrtaceae), deduren (Aglaia argentea), sentul (Aglaia), garu (Dysoxylum), bangsal (Engelhardia spicata), gelagah (Saccharum spontaneum), meneni, malaka (Phyllanthus emblica), lumut jenggot (Usnea), dan malela (Podocarpus).
Terdapat pula jenis kayu raksasa, kayu jukut (Eugenia polyantha), paku-pakuan, beringin (Ficus superba), pandan (Pandanus), cemara gunung (Casuarina junghuhniana), teh gunung, alang-alang (Imperata cylindrica), anggrek (Vanda), dan juga edelweis.
Semakin naik ke puncak tertinggi dari Gunung Rinjani, vegetasi flora yang dijumpai semakin didominasi oleh berbagai spesies rumput. Hal ini disebabkan oleh kondisi tanahnya yang berbatu, tandus, berpasir, dan hampir gundul.
Sementara itu di bagian selatan dari kawasan taman nasional terdapat wilayah reboisasi tumbuhan. Beberapa jenis yang dikembangkan adalah pohon mahoni (Swietenia macrophylla), nangka (Artocarpus integra), suren (Toona sureni), kemiri (Aleurites moluccana), dan kayu manis.
2. Fauna
Berbagai jenis fauna tersebar di seluruh kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, mulai dari spesies yang kerap dijumpai, satwa endemik, sampai yang dilindungi. Kondisi alam kawasan ini memang menjadi surga untuk seluruh jenis satwa.
Adapun beberapa jenis fauna yang akan dijumpai di sepanjang kawasan taman nasional ini antara lain landak (Hystrix javanica), babi hutan (Sus vittatus), rusa (Cervus timorensis), monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), kijang (Muntiacus muntjak), lutung (Trachypithecus auratus), dan kelelawar buah (Macroglossus minimus).
Jenis burung yang hidup di kawasan ini, yakni uncal buau (Macropygia emiliana), aris nusa tenggara (Zoothera dohertyi), walik putih (Ptilinopus cinctus), dan burung madu (Lichmera lombokia).
Sementara untuk spesies satwa endemik yang menghuni TNGR adalah musang rinjani (Paradoxurus hemaproditus rinjanicus). Spesies ini juga sangat penting untuk dikonservasi untuk menjamin keberlangsungannya.
Destinasi Wisata dan Kegiatan
Kawasan yang memiliki pesona alam luar biasa seperti Taman Nasional Gunung Rinjani memang selalu menarik untuk dikunjungi. Entah itu sekadar sebagai pengisi kekosongan atau memang menjadikannya destinasi untuk berwisata.
Mengunjungi TNGR tidak sebatas untuk mengamati keindahan flora dan fauna serta panorama alamnya saja. Melainkan berbagai kegiatan juga dapat dilakukan dengan menjadikan pesona tersebut sebagai tujuan destinasi wisata.
1. Danau Segara Anak
Danau Segara Anak menjadi salah satu tujuan wisata yang menarik di kawasan Taman Nasioal Gunung Rinjani, karena keindahannya yang mampu mengobati penat. Danau ini berada di ketinggian 2.010 meter di atas permukaan laut.
Di sekeliling danau ini terdapat gunung-gunung yang sebenarnya adalah dinding kaldera yang warna-warni. Lalu di tengah-tengah danau ada satu gunung yang diberi nama Gunung Baru. Gunung ini memiliki ketinggian 2.376 di atas permukaan laut, sehingga pesona alam semakin bertambah eksotis.
Adapun kedalaman dari danau ini adalah sekitar 230 meter dan airnya berbau belerang, sehingga dapat digunakan untuk mandi air panas. Air dari danau juga kelihatan sangat jernih dan tampak kebiruan.
Selain itu, suhu yang dimiliki danau ini juga berbeda-beda di setiap titik yang ada. Hal menarik lain dari danau ini adalah berbagai mitos yang terus berkembang di kalangan masyarakat lokal.
2. Pemandian Otak Kokok Gading
Otak Kokok Gading merupakan air terjun yang menjadi salah satu tujuan wisata dari pengunjung kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani. Selain pemandangan yang indah, air terjun ini juga dipercaya mampu mengobati berbagai jenis penyakit.
Caranya sangat mudah, cukup mandi saja di air terjun Otak Kokok agar penyakit yang menggerogoti tubuh segera sembuh. Selain itu, terdapat tempat peristirahatan dan juga kolam renang yang dibangun di sekitar air terjun ini. Wisatawan juga dapat mendirikan tenda di area yang telah disediakan.
3. Mendaki Gunung Rinjani
Siapa yang tidak ingin menaklukkan puncak gunung tertinggi ketiga di Indonesia ini?. Apalagi bagi para pecinta alam yang memang sudah profesional, pastinya Gunung Rinjani masuk ke dalam daftar gunung yang wajib untuk didaki.
Proses pendakian gunung ini dapat ditempuh melalui dua jalur, yaitu lewat bagian selatan dan bagian utara. Sepanjang perjalanan pendaki akan disambut oleh keindahan flora dan sesekali satwa juga akan didapati berkeliaran di sekitar gunung.
Pendakian melalui jalur utara memerlukan waktu yang relatif lebih lama, tetapi kelebihannya adalah jalur ini memiliki medan yang mudah. Sementara jalur selatan tidak membutuhkan waktu lama, hanya saja medannya cukup berat.
Oleh sebab itu, para pendaki biasanya mengawali pendakian melalui jalur utara, kemudian ketika turun gunung lewat jalur selatan. Tidak hanya flora dan fauna saja yang akan dijumpai, melainkan juga panorama alam yang tidak kalah menakjubkannya, seperti Danau Segara Anak.
Lama waktu pendakian Gunung Rinjani biasanya memakan sampai tiga hari. Rute yang dilalui pada hari pertama yaitu Batu Koq, Senaru, dan Pos III. Selanjutnya pada hari kedua dimulai dari pos III, Pelawangan I, dan Danau Segara Anak. Lalu pada hari ketiga berangkat dari Danau Segara Anak, Plawangan II, Pada Belong, dan Sembalun.
4. Kembang Kuning
Destinasi ini juga menjadi tujuan yang patut dikunjungi, yaitu panorama alam berupa air terjun. Mengunjungi Kembang Kuning akan membuat wisatawan menetralisir pikiran dengan menikmati pesona dan kekayaan alam di kawasan ini.
5. Padang Savana Sembalun Lawang
Sembalun Lawang adalah jalur pendakian menuju Puncak Rinjani yang juga sering dijadikan sebagai destinasi wisata. Apalagi untuk para pemula yang belum terlalu pengalaman dalam mendaki, savana sepanjang 6 kilometer ini menjadi titik awal yang baik untuk memulai pendakian.
Pemandangan yang dapat dinikmati sepanjang Padang Savana Sembalun Lawang sangat menakjubkan. Kawasan ini didominasi dengan flora jenis rumput yang tumbuh menjulang dengan ketinggian rerumputan berada pada kisaran 1 sampai 1,5 meter.
6. Sebau
Sebau berada di antara jalan Pesugulan dan Sembalun yang menjadi destinasi paling baik untuk merelaksasi pikiran dan perasaan. Hal itu disebabkan karena kawasan ini memiliki sumber air panas. Sehingga wisatawan dapat berendam, mandi, dan berenang di air belerang yang menyehatkan ini.
Kawasan Plawangan Sembalun sendiri merupakan wilayah luas yang dapat dijadikan sebagai tempat untuk berkemah. Hal itu dikarenakan kondisi tanahnya yang cukup rata dan landai. Wisatawan yang berada di tempat ini juga dapat menikmati langsung pemandangan Danau Segara Anak.
Halaman Nasional Gunung Rinjani– Alam, Wisata, Flora& Fauna
Halaman Nasional Gunung Rinjani ialah halaman nasional yang terletak di Propinsi Nusa Tenggara Barat, tepatnya di pulau Lombok. Umumnya, kawasan seluas 40. 000 hektar ini disingkat TNGR buat mempermudah penyebutannya.
Energi tarik wisata utama kawasan TNGR pasti saja merupakan Gunung Rinjani yang telah populer. Hendak namun, destinasi wisata halaman nasional ini tidak cuma hingga di sana saja, melainkan pula pesona alam lain yang dipunyai kawasan konservasi ini. Mulai dari flora, fauna, sampai panorama alam yang dipastikan sanggup memanjakan mata.
Sejarah Halaman Nasional Gunung Rinjani
Saat sebelum formal jadi salah satu halaman nasional di Indonesia, kawasan Gunung Rinjani ini mempunyai sejarah yang lumayan panjang. Sejarah tersebut dipecah jadi 2 bagian berarti, ialah pada tahun 1941 serta tahun 1990.
Bersumber pada Pesan Keputusan Nomor. 15 Staatsblad No 77 pada bertepatan pada 17 Maret 1941, kawasan ini dijadikan selaku Suaka Margasatwa Gunung Rinjani oleh pemerintah Belanda. Keputusan tersebut setelah itu berganti pada tahun 1990.
Pada bertepatan pada 24 Maret 1990 merujuk Pesan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor. 448/ Kpts- II/ 1990 yang melaporkan kalau status kawasan Suaka Margasatwa ini berganti status jadi Halaman Nasional Gunung Rinjani dengan luas 40. 000 hektar. Keputusan ini dikeluarkan dikala berlangsungnya Minggu Konservasi Alam Nasional II di Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Keadaan Alam Halaman Nasional Gunung Rinjani
- Letak serta Topografi
Secara geografis Halaman Nasional Gunung Rinjani terletak di antara 8°18’ 18’’– 8°32’ 32’’ Lintang Selatan serta 116°21’ 30’’– 116°34’ 15’’. Sebaliknya bila dilihat dari posisi administratifnya terletak di antara kawasan Lombok Barat, Lombok Tengah, serta Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Keadaan topografi dari TNGR merupakan kawasan bergunung- gunung dengan ketinggian antara 500 hingga 3. 726 m di atas permukaan laut dengan kontur bergelombang, datar, serta pula berbukit. Gunung- gunung yang terdapat pula terpisahkan oleh lembah serta lereng berbatu yang lumayan curam.
- Hawa serta Hidrologi
Curah hujan di TNGR berbeda antara daerah satu serta yang yang lain. Pada bagian selatan serta tengah halaman nasional, curah hujannya berkisar di antara 2. 000 hingga 4. 000 milimeter per tahun. Sebaliknya di bagian timur mempunyai kecenderungan kering, curah
hujan rata- rata 1. 200 milimeter per tahun.
Halaman Nasional Gunung Rinjani ialah wilayah tangkapan air, sehingga mempunyai kedudukan berarti terhadap keadaan hidrologi di sekitarnya. Sumber air kawasan ini merupakan Danau Anak Segara serta Sungai Kaliputih. Terdapat pula sungai lain, semacam Lekok Reak, Jurit, serta Amor- Amor.
- Ekosistem
Kawasan Halaman Nasional Gunung Rinjani mempunyai ekosistem yang lumayan bermacam- macam. Di antara ekosistem tersebut merupakan wilayah tandus serta semak belukar, sabana, hutan pegunungan, hutan primer serta sekunder, dan hutan tumbuhan.
Flora serta Fauna Halaman Nasional Gunung Rinjani
Selaku kawasan yang dilindungi, Halaman Nasional Gunung Rinjani tidak cuma mempunyai pesona alam yang menarik. Melainkan pula kaya hendak bermacam tipe flora serta fauna. Selama jalan pendakian, mata kita hendak disuguhi bermacam tipe keanekaragaman biologi. Apalagi tidak tidak sering ditemui flora serta fauna sangat jarang.
- Flora
Kekayaan flora yang dipunyai kawasan halaman nasional ini jadi salah satu energi tarik utamanya. Jenis- jenis flora yang ditemui juga bermacam- macam serta menjajaki alur ketinggian gunung. Di Puncak sangat besar yang jadi incaran merupakan bunga edelweis.
Flora yang berkembang di kawasan Halaman Nasional Gunung Rinjani bisa dipecah jadi 3 bersumber pada ketinggian gunung. Ketiga tipe tersebut merupakan wilayah dengan ketinggian di dasar 1. 000 m di atas permukaan laut, di atas 1. 000 m di atas permukaan laut, serta puncak gunung.
Daerah yang terletak pada ketinggian di dasar 1. 000 m di atas permukaan laut ditumbuhi oleh tipe garu( Dysoxylum), mimba( Azadirachta argentea), lambudu( Lasianthus), beringin( Ficus superba), randu hutan( Gossampinus heptaphylla), serta dedurenan( Aglaia argentea).
Tidak hanya itu, terdapat pula tipe jambu- jambuan( Myrtaceae), harendong( Melastoma), jarong, manyering, pala hutan( Myristica fatna), bayur( Pterospermum javanicum), serta rotan( Calamus).
Ada pula tipe flora yang terletak di ketinggian di atas 1. 000 m di atas permukaan laut, antara lain tipe jambu- jambuan( Myrtaceae), deduren( Aglaia argentea), sentul( Aglaia), garu( Dysoxylum), bangsal( Engelhardia spicata), gelagah( Saccharum spontaneum), meneni, malaka( Phyllanthus emblica), lumut jenggot( Usnea), serta malela( Podocarpus).
Ada pula tipe kayu raksasa, kayu jukut( Eugenia polyantha), paku- pakuan, beringin( Ficus superba), pandan( Pandanus), cemara gunung( Casuarina junghuhniana), teh gunung, alang- alang( Imperata cylindrica), anggrek( Vanda), serta pula edelweis.
Terus menjadi naik ke puncak paling tinggi dari Gunung Rinjani, vegetasi flora yang ditemukan terus menjadi didominasi oleh bermacam spesies rumput. Perihal ini diakibatkan oleh keadaan tanahnya yang berbatu, tandus, berpasir, serta nyaris gundul.
Sedangkan itu di bagian selatan dari kawasan halaman nasional ada daerah reboisasi tanaman. Sebagian tipe yang dibesarkan merupakan tumbuhan mahoni( Swietenia macrophylla), nangka( Artocarpus integra), suren( Toona sureni), kemiri( Aleurites moluccana), serta kayu manis.
- Fauna
Bermacam tipe fauna tersebar di segala kawasan Halaman Nasional Gunung Rinjani, mulai dari spesies yang sering ditemukan, binatang endemik, hingga yang dilindungi. Keadaan alam kawasan ini memanglah jadi surga buat segala tipe binatang.
Ada pula sebagian tipe fauna yang hendak ditemukan di selama kawasan halaman nasional ini antara lain landak( Hystrix javanica), babi hutan( Sus vittatus), rusa( Cervus timorensis), monyet ekor panjang( Macaca fascicularis), kijang( Muntiacus muntjak), lutung( Trachypithecus auratus), serta kelelawar buah( Macroglossus minimus).
Tipe burung yang hidup di kawasan ini, ialah uncal buau( Macropygia emiliana), aris nusa tenggara( Zoothera dohertyi), walik putih( Ptilinopus cinctus), serta burung madu( Lichmera lombokia).
Sedangkan buat spesies binatang endemik yang menghuni TNGR merupakan musang rinjani( Paradoxurus hemaproditus rinjanicus). Spesies ini pula sangat berarti buat dikonservasi buat menjamin keberlangsungannya.
Destinasi Wisata serta Kegiatan
Kawasan yang mempunyai pesona alam luar biasa semacam Halaman Nasional Gunung Rinjani memanglah senantiasa menarik buat didatangi. Entah itu semata- mata selaku pengisi kekosongan ataupun memanglah menjadikannya destinasi buat melancong.
Mendatangi TNGR tidak sebatas buat mengamati keelokan flora serta fauna dan panorama alamnya saja. Melainkan bermacam aktivitas pula bisa dicoba dengan menjadikan pesona tersebut selaku tujuan destinasi wisata.
- Danau Segara Anak
Danau Segara Anak jadi salah satu tujuan wisata yang menarik di kawasan Halaman Nasioal Gunung Rinjani, sebab keindahannya yang sanggup menyembuhkan penat. Danau ini terletak di ketinggian 2. 010 m di atas permukaan laut.
Di sekitar danau ini ada gunung- gunung yang sesungguhnya merupakan bilik kaldera yang warna- warni. Kemudian di tengah- tengah danau terdapat satu gunung yang diberi nama Gunung Baru. Gunung ini mempunyai ketinggian 2. 376 di atas permukaan laut, sehingga pesona alam terus menjadi meningkat eksotis.
Ada pula kedalaman dari danau ini merupakan dekat 230 m serta airnya berbau belerang, sehingga bisa digunakan buat mandi air panas. Air dari danau pula nampak sangat jernih serta nampak kebiruan.
Tidak hanya itu, temperatur yang dipunyai danau ini pula berbeda- beda di tiap titik yang terdapat. Perihal menarik lain dari danau ini merupakan bermacam mitos yang terus tumbuh di golongan warga lokal.
- Pemandian Otak Kokok Gading
Otak Kokok Gading ialah air terjun yang jadi salah satu tujuan wisata dari wisatawan kawasan Halaman Nasional Gunung Rinjani. Tidak hanya panorama alam yang indah, air terjun ini pula dipercaya sanggup menyembuhkan bermacam tipe penyakit.
Triknya sangat gampang, lumayan mandi saja di air terjun Otak Kokok supaya penyakit yang mengikis badan lekas sembuh. Tidak hanya itu, ada tempat peristirahatan serta pula kolam renang yang dibentuk di dekat air terjun ini. Turis pula bisa mendirikan tenda di zona yang sudah disediakan.
- Mendaki Gunung Rinjani
Siapa yang tidak mau menaklukkan puncak gunung paling tinggi ketiga di Indonesia ini?. Terlebih untuk para pecinta alam yang memanglah telah handal, nyatanya Gunung Rinjani masuk ke dalam catatan gunung yang harus buat didaki.
Proses pendakian gunung ini bisa ditempuh lewat 2 jalan, ialah melalui bagian selatan serta bagian utara. Selama ekspedisi pendaki hendak disambut oleh keelokan flora serta sesekali binatang pula hendak mengalami berkeliaran di dekat gunung.
Pendakian lewat jalan utara membutuhkan waktu yang relatif lebih lama, namun kelebihannya merupakan jalan ini mempunyai medan yang gampang. Sedangkan jalan selatan tidak memerlukan waktu lama, cuma saja medannya lumayan berat.
Oleh karena itu, para pendaki umumnya memulai pendakian lewat jalan utara, setelah itu kala turun gunung melalui jalan selatan. Tidak cuma flora serta fauna saja yang hendak ditemukan, melainkan pula panorama alam yang tidak kalah menakjubkannya, semacam Danau Segara Anak.
Lama waktu pendakian Gunung Rinjani umumnya memakan hingga 3 hari. Rute yang dilalui pada hari awal ialah Batu Koq, Senaru, serta Pos III. Berikutnya pada hari kedua diawali dari pos III, Pelawangan I, serta Danau Segara Anak. Kemudian pada hari ketiga berangkat dari Danau Segara Anak, Plawangan II, Pada Belong, serta Sembalun.
- Kembang Kuning
Destinasi ini pula jadi tujuan yang pantas didatangi, ialah panorama alam berbentuk air terjun. Mendatangi Kembang Kuning hendak membuat turis menetralisir benak dengan menikmati pesona serta kekayaan alam di kawasan ini.
- Padang Savana Sembalun Lawang
Sembalun Lawang merupakan jalan pendakian mengarah Puncak Rinjani yang pula kerap dijadikan selaku destinasi wisata. Terlebih buat para pendatang baru yang belum sangat pengalaman dalam mendaki, savana selama 6 km ini jadi titik dini yang baik buat mengawali pendakian.
Panorama alam yang bisa dinikmati selama Padang Savana Sembalun Lawang sangat luar biasa. Kawasan ini didominasi dengan flora tipe rumput yang berkembang menjulang dengan ketinggian rerumputan terletak pada kisaran 1 hingga 1, 5 m.
- Sebau
Sebau terletak di antara jalur Pesugulan serta Sembalun yang jadi destinasi sangat baik buat merelaksasi benak serta perasaan. Perihal itu diakibatkan sebab kawasan ini mempunyai sumber air panas. Sehingga turis bisa berendam, mandi, serta berenang di air belerang yang menyehatkan ini.
Kawasan Plawangan Sembalun sendiri adalah daerah luas yang bisa dijadikan selaku tempat buat berkemah. Perihal itu disebabkan keadaan tanahnya yang lumayan rata serta landai. Turis yang terletak di tempat ini pula bisa menikmati langsung panorama alam Danau Segara Anak.
Taman Nasional Gunung Rinjani – 6 Destinasi Alam Yang Memukau
Taman Nasional Gunung Rinjani merupakan salah satu taman nasional yang berada di Provinsi NTB, tepatnya di pulau Lombok. Kawasan memiliki luas sekitar 40.000 hektar, sering disingkat TNGR untuk memudahkan penyebutannya.
Daya tarik wisata utama kawasan TNGR tentu saja adalah Gunung Rinjani yang sudah terkenal. Akan tetapi, destinasi wisata taman nasional ini tidak hanya sampai di situ saja, melainkan juga pesona alam lain yang dimiliki kawasan konservasi ini. Mulai dari flora, fauna, hingga panorama alam yang dijamin mampu memanjakan mata.
Destinasi Wisata TN Gunung Rinjani
Kawasan yang memiliki pesona alam luar biasa seperti Taman Nasional Gunung Rinjani memang selalu menarik untuk dikunjungi. Entah itu sekadar sebagai pengisi kekosongan atau memang menjadikannya destinasi untuk berwisata.
Mengunjungi TNGR tidak sebatas untuk mengamati keindahan flora dan fauna serta panorama alamnya saja. Melainkan berbagai kegiatan juga dapat dilakukan dengan menjadikan pesona tersebut sebagai tujuan destinasi wisata.
1. Danau Segara Anak
Danau Segara Anak menjadi salah satu tujuan wisata yang menarik di kawasan Taman Nasioal Gunung Rinjani, karena keindahannya yang mampu mengobati penat. Danau ini berada di ketinggian 2.010 meter di atas permukaan laut.
Di sekeliling danau ini terdapat gunung-gunung yang sebenarnya adalah dinding kaldera yang warna-warni. Lalu di tengah-tengah danau ada satu gunung yang diberi nama Gunung Baru. Gunung ini memiliki ketinggian 2.376 di atas permukaan laut, sehingga pesona alam semakin bertambah eksotis.
Adapun kedalaman dari danau ini adalah sekitar 230 meter dan airnya berbau belerang, sehingga dapat digunakan untuk mandi air panas. Air dari danau juga kelihatan sangat jernih dan tampak kebiruan.
Selain itu, suhu yang dimiliki danau ini juga berbeda-beda di setiap titik yang ada. Hal menarik lain dari danau ini adalah berbagai mitos yang terus berkembang di kalangan masyarakat lokal.
2. Pemandian Otak Kokok Gading
Otak Kokok Gading merupakan air terjun yang menjadi salah satu tujuan wisata dari pengunjung kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani. Selain pemandangan yang indah, air terjun ini juga dipercaya mampu mengobati berbagai jenis penyakit.
Caranya sangat mudah, cukup mandi saja di air terjun Otak Kokok agar penyakit yang menggerogoti tubuh segera sembuh. Selain itu, terdapat tempat peristirahatan dan juga kolam renang yang dibangun di sekitar air terjun ini. Wisatawan juga dapat mendirikan tenda di area yang telah disediakan.
3. Mendaki Gunung Rinjani
Siapa yang tidak ingin menaklukkan puncak gunung tertinggi ketiga di Indonesia ini?. Apalagi bagi para pecinta alam yang memang sudah profesional, pastinya Gunung Rinjani masuk ke dalam daftar gunung yang wajib untuk didaki.
Proses pendakian gunung ini dapat ditempuh melalui dua jalur, yaitu lewat bagian selatan dan bagian utara. Sepanjang perjalanan pendaki akan disambut oleh keindahan flora dan sesekali satwa juga akan didapati berkeliaran di sekitar gunung.
Pendakian melalui jalur utara memerlukan waktu yang relatif lebih lama, tetapi kelebihannya adalah jalur ini memiliki medan yang mudah. Sementara jalur selatan tidak membutuhkan waktu lama, hanya saja medannya cukup berat.
Oleh sebab itu, para pendaki biasanya mengawali pendakian melalui jalur utara, kemudian ketika turun gunung lewat jalur selatan. Tidak hanya flora dan fauna saja yang akan dijumpai, melainkan juga panorama alam yang tidak kalah menakjubkannya, seperti Danau Segara Anak.
Lama waktu pendakian Gunung Rinjani biasanya memakan sampai tiga hari. Rute yang dilalui pada hari pertama yaitu Batu Koq, Senaru, dan Pos III. Selanjutnya pada hari kedua dimulai dari pos III, Pelawangan I, dan Danau Segara Anak. Lalu pada hari ketiga berangkat dari Danau Segara Anak, Plawangan II, Pada Belong, dan Sembalun.
4. Kembang Kuning
Destinasi ini juga menjadi tujuan yang patut dikunjungi, yaitu panorama alam berupa air terjun. Mengunjungi Kembang Kuning akan membuat wisatawan menetralisir pikiran dengan menikmati pesona dan kekayaan alam di kawasan ini.
5. Padang Savana Sembalun Lawang
Sembalun Lawang adalah jalur pendakian menuju Puncak Rinjani yang juga sering dijadikan sebagai destinasi wisata. Apalagi untuk para pemula yang belum terlalu pengalaman dalam mendaki, savana sepanjang 6 kilometer ini menjadi titik awal yang baik untuk memulai pendakian.
Pemandangan yang dapat dinikmati sepanjang Padang Savana Sembalun Lawang sangat menakjubkan. Kawasan ini didominasi dengan flora jenis rumput yang tumbuh menjulang dengan ketinggian rerumputan berada pada kisaran 1 sampai 1,5 meter.
6. Sebau
Sebau berada di antara jalan Pesugulan dan Sembalun yang menjadi destinasi paling baik untuk merelaksasi pikiran dan perasaan. Hal itu disebabkan karena kawasan ini memiliki sumber air panas. Sehingga wisatawan dapat berendam, mandi, dan berenang di air belerang yang menyehatkan ini.
Kawasan Plawangan Sembalun sendiri merupakan wilayah luas yang dapat dijadikan sebagai tempat untuk berkemah. Hal itu dikarenakan kondisi tanahnya yang cukup rata dan landai. Wisatawan yang berada di tempat ini juga dapat menikmati langsung pemandangan Danau Segara Anak.
Baca Juga : Paket Dokumentasi Gunung Slamet Via Cemara Sakti Video – Foto