Taman Nasional Baluran – 8 Destinasi Africa van Java

Taman Nasional Baluran

Share This Post

Taman Nasional Baluran adalah satu dari beberapa taman nasional yang di Pulau Jawa, tepatnya berada di Provinsi Jawa Timur. Kawasan yang awalnya dikenal sebagai lokasi berburu ini mempunyai kondisi alam yang sangat menakjubkan dengan berbagai keanekaragaman flora dan fauna.

Kondisi alam di kawasan ini pun menjadi salah satu alasan utama yang membentuk berbagai destinasi wisata. Mulai dari hutan, areal mangrove, pantai, laut, hingga wisata sejarah.

Destinasi Wisata Taman Nasional Baluran

Ada banyak sekali obyek wisata yang dapat dikunjungi ketika berada di Taman Nasional Baluran, terutama menunjungi hutan sabananya.

  • Padang Savana Bekol

Padang Savana Bekol merupakan salah satu lokasi yang paling diminati oleh pengunjung Taman Nasional Baluran. Pesona yang ditawarkan dari hamparan padang sabana ini mengikuti musim yang sedang berlangsung. Ketika musim hujan, panoramanya berbeda dengan musim kemarau.

Ketika musim kemarau berlangsung, rerumputan di sabana berubah menjadi berwarna kuning keemasan hingga kecoklatan. Kondisi ini juga terjadi pada hampir seluruh tipe hutan di taman nasional sehingga menjadi pemicu terjadinya kebakaran hutan yang harus dicegah. Sedangkan pada musim penghujan, warna rerumputan berubah menjadi hamparan hijau.

Padang Savana Bekol disebut sebagai Gurun Afrika yang ada di Pulau Jawa atau dijuluki sebagai Africa Van Java dari Baluran. Tentunya hamparan Savana Bekol memang menyerupai yang ada di Benua Afrika.

Selain menikmati panorama dari padang sabana, objek wisata ini juga dapat menjadi lokasi untuk mengamati berbagai jenis satwa liar. Pada waktu-waktu tertentu kawanan banteng dan rusa akan tampak berkeliaran. Sementara itu, suara ayam hutan dan burung merak juga akan terdengar bersahut-sahutan dari kejauhan

Apabila beruntung, pengunjung bisa menyaksikan keindahan ekor burung merak yang cukup jarang menampakkan diri. Satwa lain yang juga sering berkeliaran di sini adalah monyet ekor panjang, satwa satu ini selalu tampak di sepanjang jalur yang dilalui kendaraan dan suka mengganggu pengunjung untuk meminta makanan.

Ketika berada di sini,pengunjung dapat melakukan kegiatan fotografi sepuasnya. Kegiatan yang dilakukan juga mulai dari berfoto dengan latar belakang padang savana, memberi makan monyet ekor panjang, mengamati satwa dari atas menara pandang, serta menginap di tempat penginapan yang sudah disediakan oleh pihak pengelola.

  • Pantai Bama

Tidak jauh dari Padang Savana Bekol terdapat objek wisata Pantai Bama. Pantai ini berada di area yang landai dengan hamparan pasir putih yang tampak berkilauan sebagai akibat dari kandungan material pasir kuarsa.

Selain hamparan pasir putih, Pantai Bama juga mempunyai kekayaan terumbu karang yang indah dan masih sangat alami yang menjadi tempat tinggal untuk berbagai jenis ikan hias. Pengunjung juga dapat melakukan aktivitas snorkeling di areal pantai ini.

Para wisatawan dapat menyewa perahu untuk berkeliling di wilayah perairan sekitar Pantai Bama. Pada akhir pekan, kawasan ini umumnya lebih sepi dibanding hari kerja.

Hutan yang mempunyai vegetasi cukup lebat di sekitar Pantai Bama juga menjadi tempat tinggal bagi monyet ekor panjang. Pada waktu tertentu, pengunjung dapat menyaksikan bagaimana kehidupan alami monyet ekor panjang mancing rajungan atau kepiting di pinggir pantai dengan menggunakan ekornya sebagai pancingan.

Tidak hanya monyet ekor panjang yang bisa dijumpai di sekitar Pantai Bama. Spesies lain yang juga mungkin menampakkan diri adalah kalong besar yang biasanya berkeliaran secara bergerombol dalam jumlah yang sangat besar. Spesies ini biasanya hanya akan muncul pada musim hujan.

  • Dermaga Mangrove Bama

Tidak jauh dari areal Pantai Bama terdapat lokasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Destinasi wisata tersebut adalah Dermaga Mangrove Bama yang jaraknya hanya sekitar 100 meter menuju arah selatan dari Pantai Bama. Dermaga kecil ini dikelilingi oleh hutan mangrove yang terkesan sangat romantis.

Akses menuju Dermaga Mangrove Bama yaitu melalui jalur setapak dengan menyusuri deretan pohon kayu hutan yang sangat kokoh, serta melewati rimbunnya pohon-pohon di hutan mangrove.

Dermaga Mangrove Bama tidak hanya menawarkan pesona alam, tetapi juga menjadi habitat banyak jenis satwa. Beberapa jenis hewan yang mungkin dijumpai yaitu monyet, burung bangau, dan biawak. Lebih menakjubkan lagi, kawasan mangrove ini merupakan yang terbesar di Asia.

  • Gua Jepang

Taman Nasional Baluran tidak hanya menawarkan objek untuk wisata alam. Di sini pengunjung juga dapat melakukan wisata sejarah dengan mengunjungi Gua Jepang. Lokasi dari gua ini tepat berada di pintu masuk kawasan taman nasional.

Gua seluas kurang lebih 12 meter persegi ini merupakan bekas peninggalan dari penjajahan Jepang. Pada masa itu, gua ini berfungsi sebagai tempat untuk bertahan dan juga sebagai lokasi penyimpanan amunisi untuk perang.

  • Pantai Kajang

Selain Pantai Bama, satu lagi pantai yang juga menjadi objek wisata menarik di Taman Nasional Baluran, yaitu Pantai Kajang. Bagi pengunjung yang mempunyai hobi memancing, nama pantai ini kemungkinan sudah tidak asing lagi. Areal ini merupakan lokasi yang paling disukai oleh para penghobi memancing.

Akses menuju Pantai Kajang harus dimulai dengan perizinan dari Resort Bama. Setelah itu ,barulah perjalanan dapat dilakukan baik dengan menggunakan sepeda motor ataupun berjalan kaki. Sebaiknya pengunjung didampingi oleh guide agar perjalanan menjadi lebih terarah.

Perjalanan menuju Pantai Kajang juga sangat berkesan, karena melalui hutan belantara yang tidak lain adalah Hutan Baluran. Ketika sampai di Pantai Kajang mata akan dimanjakan dengan keindahan dari hamparan pasir yang begitu luas berpadu dengan air laut yang tampak jernih.

  • Pendakian Gunung Baluran

Taman Nasional Baluran juga mempunyai objek menarik untuk para pecinta alam. Destinasi tersebut adalah puncak Gunung Baluran yang berada pada ketinggian 1.247 meter di atas permukaan laut. Panorama yang dijanjikan di atas ketinggian tersebut sangatlah eksotis, apalagi didukung dengan keberadaan kaldera yang begitu indah.

  • Pengamatan Satwa

Sebagai bekas kawasan berburu, Taman Nasional Baluran mempunyai berbagai jenis satwa yang menarik untuk diamati. Salah satunya adalah burung dengan ekor terindah, yaitu burung merak. Waktu terbaik untuk melakukan pengamatan buruk atau birdwatching merak adalah pada kisaran bulan Oktober hingga November.

Rentang bulan tersebut menjadi waktu yang tepat karena menjadi musim kawin bagi burung merak. Pada waktu itu pula pengunjung dapat menyaksikan bagaimana tarian burung merak yang hanya terjadi pada periode kawinnya.

Selain burung merak, satwa liar lain yang juga patut untuk diamati adalah monyet ekor panjang, kerbau liar, rusa, dan juga banteng. Satwa-satwa ini bisa diamati jika pengunjung melakukan trekking atau sekadar berjalan-jalan menyusuri kawasan taman nasional ini.

Biasanya petualangan untuk mengamati satwa dimulai di Resort Batangan yang tidak lain adalah gerbang pertama dari taman nasional. Sejak melewati resort tersebut mata akan disuguhi pemandangan berupa keindahan alam yang sangat menakjubkan terutama di wilayah Hutan Evergreen, Savana Bekol, dan juga Pantai Bama.

Sepanjang perjalanan, pengunjung akan menjumpai berbagai satwa liar seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Selain itu, satwa lain yang juga mungkin dijumpai yaitu berbagai spesies burung, tupai, ayam hutan, dan kijang. Perjalanan dilakukan dengan mengendarai motor kuno.

Pemandangan unik lainnya sepanjang trekking kawasan adalah pertarungan rusa. Hal ini biasanya terjadi pada kisaran bulan Juli hingga bulan Agustus, karena pada kedua bulan tersebut merupakan periode kawin bagi rusa. Pertarungan terjadi sebagai upaya untuk memperebutkan rusa betina.

  • Berinteraksi dengan Masyarakat Setempat

Taman Nasional Baluran berada di antara pemukiman penduduk yang terletak di wilayah perbatasan antara beberapa kabupaten. Umumnya masyarakat yang tinggal di wilayah sekitar taman nasional adalah Suku Madura dan Suku Jawa.

Dengan begitu bahasa yang mereka gunakan juga adalah bahasa Jawa dan bahasa Madura. Tetapi di daerah Banyuwangi ada satu bahasa khas yang biasanya dikenal sebagai bahasa Osing.

Masyarakat di sini hidup dengan mengambil sumber daya alam dari laut berupa ikan. Kehidupannya juga masih bergantung pada hutan untuk mengambil kayu bakar. Pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan masyarakat ini untuk mengenal lebih jauh tentang gaya hidup mereka.

Baca Juga : Taman Nasional Bali Barat – 10 Destinasi Eksotisme Pulau Dewata

More To Explore

7 Fakta Gunung Batur
Destinasi Jelajah
Admin

7 Fakta Gunung Batur

7 Fakta Gunung Batur: Surga Pendakian dan Keindahan Alam Bali – Gunung Batur, salah satu gunung berapi aktif di Bali, adalah destinasi yang memikat hati

Read More »
7 Fakta Gunung Agung
Destinasi Jelajah
Admin

7 Fakta Gunung Agung

7 Fakta Gunung Agung: Mahakarya Alam Bali yang Penuh Pesona dan Misteri – Gunung Agung, gunung tertinggi di Pulau Bali dengan ketinggian mencapai 3.031 meter

Read More »
7 Fakta Gunung Talang
Destinasi Jelajah
Admin

7 Fakta Gunung Talang

7 Fakta Gunung Talang: Keindahan dan Misteri di Sumatera Barat – Gunung Talang, salah satu gunung aktif yang terletak di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, adalah

Read More »

Populer Trips Hiking

Do You Want To Boost Your Skill Hiking?

drop us a line and keep in touch

Kirim Pesan
Dapatkan Paket Private Trip dari kami dengan pralatan dan pelayanan terbaik serta harga MURAH. Silahkan chat kami untuk info lebih lanjut