Puncak Jaya Wijaya: Keindahan Tertinggi di Tanah Papua

Puncak Jaya Wijaya

Share This Post

Sobat Jelajah, mari kita bersama-sama meresapi keindahan yang memukau dari Puncak Jaya Wijaya, yang juga di kenal sebagai Piramida Carstensz. Gunung megah ini merupakan bagian dari Pegunungan Barisan Sudirman yang menjulang di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, Indonesia. Dengan ketinggian mencapai 4.883 meter di atas permukaan laut, Puncak Jaya bukan hanya sekedar puncak tertinggi di Indonesia, tetapi juga menduduki posisi terhormat sebagai salah satu dari tujuh puncak tertinggi di seluruh dunia.

Jejak Sejarah yang Menakjubkan

Sejarah Puncak Jaya membawa kita ke zaman sebelum bangsa Eropa menyentuh daratan ini. Dataran tinggi di sekitar puncak, yang awalnya di huni sebelum kontak dengan orang Eropa, di kenal sebagai Nemangkawi di Amungkal. Pada tahun 1623, penjelajah Belanda Jan Carstenszoon memberi nama gunung ini Piramida Carstensz setelah melihat gletser di puncaknya.

Pada awal tahun 1909, seorang penjelajah Belanda bernama Hendrikus Albertus Lorentz berhasil mendaki padang salju Puncak Jaya dengan enam anggota suku Kenyah dari Apau Kayan di Kalimantan Utara. Ekspedisi ini menjadi landasan berdirinya Taman Nasional Lorentz pada tahun 1919.

Pendakian yang Menantang

Tahun 1936 menyaksikan upaya ekspedisi Carstensz oleh Belanda untuk menentukan puncak tertinggi. Anton Colijn, Jean Jacques Dozy, dan Frits Julius Wissel mencapai padang gletser Carstensz Timur dan Puncak Ngga Pulu. Meskipun gletser yang mencair mengubah ketinggian Puncak Ngga Pulu menjadi 4.862 meter, pada waktu itu di perkirakan bahwa Ngga Pulu adalah puncak tertinggi dengan ketinggian lebih dari 5.000 meter.

Namun, baru pada tahun 1962, Puncak Jaya di daki kembali oleh ekspedisi yang di pimpin oleh Heinrich Harrer dari Austria. Nama gunung ini sempat berganti menjadi Puncak Soekarno pada tahun 1963, sebelum akhirnya kembali menjadi Puncak Jaya. Meski demikian, sebutan Piramida Carstensz masih melekat di kalangan para pendaki.

Gletser yang Menghilang

Sementara kita merenungi keindahan Puncak Jaya, kita juga harus menghadapi kenyataan pahit. Gletser di sekitar gunung ini, termasuk Gletser Carstensz, Gletser Northwall Firn Barat, dan Gletser Northwall Firn Timur, melaporkan penipisan yang mengkhawatirkan akibat pemanasan global.

Satelit menggambarkan pemandangan sedih ketika gletser Puncak Jaya menyusut dengan cepat sejak tahun 1970-an. Pada tahun 2010, ekspedisi yang di pimpin oleh paleoklimatologi Lonnie Thompson mengungkapkan bahwa gletser menghilang dengan tingkat ketebalan 7 meter per tahun, dengan perkiraan akan lenyap sama sekali pada tahun 2015.

Sobat Jelajah, mari kita bersama-sama menjaga keindahan alam Indonesia, termasuk Puncak Jaya, agar tetap lestari dan dapat di nikmati oleh generasi mendatang. Semoga tulisan ini menjadi panggilan untuk lebih peduli terhadap alam kita yang begitu luar biasa. Sampai jumpa di petualangan berikutnya!

Baca Juga : 

Puncak Jaya Wijaya: Nama-nama yang Meresapi Keindahan

Sobat Jelajah, saat kita menggali lebih dalam ke dunia magis Puncak Jaya Wijaya, kita akan menemui beragam nama yang melambangkan keindahan dan sejarah. Mari kita telusuri beberapa nama alternatif yang menghiasi gemerlap Puncak Jaya ini:

Nemangkawi (dalam Bahasa Amungkal):

  1. Dalam Bahasa Amungkal, gunung ini di kenal sebagai Nemangkawi. Nama ini membawa kita pada jejak masa lalu, di mana komunitas setempat memberikan identitas unik pada keajaiban alam ini.

Ngga Pulu (“Ngga” berarti gunung):

  1. Ngga Pulu membawa makna yang dalam, dengan “Ngga” yang artinya gunung. Sebuah nama yang sederhana namun sarat akan kekuatan dan kebesaran alam.

Gunung Carstensz:

  1. Merupakan ejaan yang terkait erat dengan penjelajah Belanda Jan Carstenszoon yang memberikan nama Piramida Carstensz pada gunung ini pada tahun 1623.

Piramida Carstensz:

  1. Sebuah nama yang mencerminkan kemegahan dan keunikan struktur geologis gunung ini. Piramida Carstensz menjadi identitas khas dari Puncak Jaya.

Puncak Carstensz:

  1. Nama ini menyoroti puncak tertinggi dari Pegunungan Barisan Sudirman, memberikan penghargaan pada keagungan yang menjulang di langit Papua.

Puncak Jayadikesuma:

  1. Mengandung arti kejayaan dan keagungan. Sebuah nama yang mengukuhkan bahwa Puncak Jaya tidak hanya sebuah gunung, tetapi juga simbol kemuliaan alam.

Ndugundugu:

  1. Nama ini membawa nuansa keakraban, mungkin sering di gunakan oleh masyarakat setempat untuk menyapa gunung yang menjulang di langit mereka.

Gunung Soekarno:

  1. Pernah berganti nama menjadi Puncak Soekarno pada tahun 1963, sebagai penghormatan kepada Bapak Proklamator Indonesia, Soekarno. Meskipun nama ini tidak berlaku lagi, tetapi menggambarkan ikatan sejarah yang kuat antara gunung dan negara.

Setiap nama membawa cerita dan makna yang mendalam, meresapi keajaiban alam ini dengan berbagai perspektif. Begitu banyak identitas yang melekat pada Puncak Jaya Wijaya, menjadikannya bukan hanya sekadar gunung, melainkan bagian dari sejarah dan keajaiban alam yang memukau. Selamat mengeksplorasi lebih dalam, Sobat Jelajah!

Baca Juga : Puncak Trikora Ettiakup dan Pesona Tersembunyi

More To Explore

7 Fakta Gunung Batur
Destinasi Jelajah
Admin

7 Fakta Gunung Batur

7 Fakta Gunung Batur: Surga Pendakian dan Keindahan Alam Bali – Gunung Batur, salah satu gunung berapi aktif di Bali, adalah destinasi yang memikat hati

Read More »
7 Fakta Gunung Agung
Destinasi Jelajah
Admin

7 Fakta Gunung Agung

7 Fakta Gunung Agung: Mahakarya Alam Bali yang Penuh Pesona dan Misteri – Gunung Agung, gunung tertinggi di Pulau Bali dengan ketinggian mencapai 3.031 meter

Read More »
7 Fakta Gunung Talang
Destinasi Jelajah
Admin

7 Fakta Gunung Talang

7 Fakta Gunung Talang: Keindahan dan Misteri di Sumatera Barat – Gunung Talang, salah satu gunung aktif yang terletak di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, adalah

Read More »

Populer Trips Hiking

Do You Want To Boost Your Skill Hiking?

drop us a line and keep in touch

Kirim Pesan
Dapatkan Paket Private Trip dari kami dengan pralatan dan pelayanan terbaik serta harga MURAH. Silahkan chat kami untuk info lebih lanjut