Mitos Gunung Sumbing – Gunung Sumbing, dengan ketinggian 3.371 meter di atas permukaan laut, tidak hanya menawarkan panorama alam yang memukau, tetapi juga menyimpan berbagai mitos dan cerita mistis yang berkembang di kalangan pendaki dan masyarakat sekitar. Berikut beberapa mitos yang melekat pada gunung ini:
1. Asal-usul Nama “Sumbing”
Legenda setempat menceritakan tentang dua bersaudara dengan sifat bertolak belakang. Anak yang baik hati bernama Sindoro, sementara yang nakal bernama Sumbing. Suatu ketika, sang ayah yang marah memukul Sumbing hingga bibirnya sumbing (sobek). Konon, kedua bersaudara ini menjelma menjadi Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing yang berdiri bersebelahan hingga kini.
2. Penghuni Gaib: Jin dan Bidadari
Masyarakat percaya bahwa Gunung Sumbing dihuni oleh makhluk halus seperti jin baik yang menjaga kawasan tersebut. Mereka dikatakan tidak menyukai perbuatan maksiat yang dilakukan pendaki di area gunung. Selain itu, terdapat kepercayaan bahwa bidadari penghuni puncak gunung, menebarkan aroma harum melalui bunga edelweis yang tumbuh di sana.
3. Peradaban Purba di Omah Watu
Di lereng Gunung Sumbing, tepatnya di Desa Ketangi, Kecamatan Kaliangkrik, Magelang, terdapat gua bernama Omah Watu. Gua ini memiliki ruangan berukuran 5×6 meter dengan relief wayang pada dindingnya dan batu-batu yang di susun menyerupai meja. Warga menduga tempat ini merupakan peninggalan peradaban kuno yang belum banyak diteliti.
4. Jalur Bawah Tanah Menuju Puncak Suroloyo
Beberapa warga percaya adanya lorong atau jalur purba bawah tanah yang menghubungkan Omah Watu dengan Puncak Suroloyo di Perbukitan Menoreh. Namun, kebenaran mengenai jalur ini masih menjadi misteri dan belum terungkap sepenuhnya.
5. Larangan Mengucapkan Kata “Dingin”
Salah satu pantangan yang di percayai pendaki adalah larangan mengucapkan kata “dingin” selama pendakian. Mitosnya, menyebut kata tersebut dapat mengundang angin besar atau badai secara tiba-tiba.
6. Penampakan Sosok Misterius
Beberapa pendaki mengaku melihat penampakan sosok orang tua berpakaian adat Jawa kuno yang duduk di pinggir jalur pendakian sambil menghisap rokok menyan. Sosok ini di yakini sebagai penunggu gunung yang memiliki kekuatan gaib.
7. Rombongan Berbaju Putih dan Hitam
Cerita lain menyebutkan adanya penampakan rombongan orang berbaju putih yang di duga sebagai pertapa atau tokoh spiritual yang sedang bermeditasi. Sebaliknya, ada pula penampakan orang berbaju hitam yang di kaitkan dengan praktik pesugihan atau ritual mistis lainnya.
8. Praktek Pesugihan di Kawah Gunung
Kawah Gunung Sumbing di percaya sebagai tempat praktek pesugihan, di mana orang-orang melakukan ritual tertentu dengan harapan memperoleh kekayaan instan. Praktik ini sering di kaitkan dengan pengorbanan atau tumbal manusia, meskipun kebenarannya sulit di verifikasi.
9. Disesatkan oleh Makhluk Penunggu
Beberapa pendaki melaporkan pengalaman tersesat atau merasa berputar-putar di jalur yang sama, yang di yakini sebagai ulah makhluk penunggu gunung. Menjaga sikap dan perkataan selama pendakian di anggap penting untuk menghindari kejadian semacam ini.
10. Pengalaman Mistis Pendaki
Banyak pendaki yang membagikan pengalaman mistis selama mendaki Gunung Sumbing, seperti mendengar suara aneh, melihat bayangan, atau merasakan kehadiran makhluk tak kasat mata. Pengalaman-pengalaman ini menambah aura misteri gunung ini di mata para petualang.
Meskipun berbagai mitos dan cerita mistis menyelimuti Gunung Sumbing, keindahan dan tantangan yang di tawarkannya tetap menarik bagi para pendaki. Penting bagi setiap pendaki untuk selalu menghormati adat istiadat setempat, menjaga etika, dan mempersiapkan diri dengan baik sebelum mendaki, agar pengalaman yang di dapatkan tidak hanya berkesan tetapi juga aman.
Baca Juga : Estimasi Tektok Gunung Anjasmoro