Misteri Gunung Manglayang yang Angker

Misteri Gunung Manglayang

Share This Post

Misteri Gunung Manglayang – Sobat Jelajah Gunung Manglayang, Termasuk, dalam jajaran gunung-gunung yang terbentuk, setelah terjadinya letusan besar gunung Sunda Purba, yang terjadi pada 3 juta tahun silam. Gunung lainnya adalah gunung Tangkuban Perahu, Bukit Tunggul, dan gunung Burangrang.

Banyak Orang berpendapat, bahwa karena ketinggiannya yang hanya 1.818 mdpl, gunung ini, tidak begitu populer di kalangan para pendaki Indonesia. Namun menurut kami, gunung Manglayang memiliki tempat tersendiri, di hati para pendaki, yang pernah menyatroni gunung ini. baik karena pemandangannya yang aduhai, atau track sadisnya yang setara dengan gunung-gunung di atas 2.000 mdpl, bila memakai jalur Barubereum.

Sejauh ini, gunung Manglayang memiliki 3 jalur pendakian. Yaitu; jalur Barubereum di Jatinangor, Batu Kuda di Cibiru, dan Jalur Palintang di Ujung Berung, Bandung.

Misteri Gunung Manglayang

Shelter Jelajah tidak akan membahas, tentang keindahan alam atau jalur pendakian di gunung Manglayang. Tapi, kita akan membahas daya tarik lainnya. Yakni, misteri gunung Manglayang. Simak Ulasan ini sampai habis;

Sejarah Penamaan Gunung Manglayang

Nama “Manglayang” sendiri, diambil dari kata “Layang”, yang berarti terbang. Konon, dahulu ada seekor kuda terbang, bernama Semprani, yang sedang melakukan perjalanan udara, dari Cirebon menuju Banten. Namun, saat melintasi gunung Manglayang. Semprani terjatuh, terperosok dan terjebak, di lereng gunung Manglayang. Dia tidak bisa melepaskan diri, dari semak belukar yang membelit dirinya.

Misteri Batu Kuda di Gunung Manglayang

Masih ada kaitannya dengan mitos sebelumnya. Kuda Sembrani, tidak bisa membebaskan diri, dari tempatnya terdampar, karena saking lamanya, dia akhirnya berubah menjadi batu.

Saat ini, masyarakat sekitar percaya, bahwa batu besar yang menyerupai kuda, yang terletak di jalur pendakian Batu Kuda, adalah perwujudan dari kuda Sembrani.

Misteri Batu Kursi

Dalam kisah Semprani. penunggang kuda, yaitu Prabu Layang Kusuma, atau Eyang Prabu. Merasa putus asa, atas kejadian terjebaknya sang kuda, di lereng gunung Manglayang. Kemudian dia menunggu sang kuda di atas sebuah kursi, yang sekarang dikenal sebagai ‘batu kursi’.

Misteri Batu Lawang

Selain batu kuda, dan batu kursi. Di gunung Manglayang, juga terdapat batu Lawang. dua batu kembar, yang berdiri sejajar, menyerupai gerbang. Biasanya di antara kedua batu tersebut, banyak orang yang mengadakan ritual, agar keinginan mereka bisa terwujud. Berupa pembacaan mantra atau berdzikir.

Namun, tidak sembarang orang yang bisa melakukan ritual tersebut. Sebab, sebelum melakukan ritual, mereka harus mendapatkan izin dari kuncen, dan ruh penunggu terlebih dahulu.

Misteri Penampakan Nenek-Nenek

Pernah ada satu rombongan yang hendak melakukan pendakian, di gunung Manglayang Sebelum sampai di basecamp. ada seorang anggota perempuan yang pingsan, dan terpaksa harus dipulangkan kembali ke rumahnya. Keesokan harinya, dia tersadar dan siuman. Kemudian, dia bercerita seperti ini.

Saat pingsan, seolah-olah ia melakukan pendakian di gunung Manglayang. Singkat cerita, waktu sudah sore, ia dan teman-teman melakukan kegiatan api unggun, aku kepikiran untuk menghubungi mamah, aku pergi dari teman-teman dan mencari sinyal telepon. Setelah dapat sinyal, dan siap mengetik nomor mamah. aku malah mendengar suara dari semak-semak, yang memanggil namanya sebanyak tiga kali.

Karena penasaran, ia pun kemudian melihat ke arah semak-semak. Tapi ia tidak melihat seorangpun di sana. Malah suara itu berubah menjadi cekikikan. wanita itu ketakutan dan segera berlari menuju teman-teman, yang sedang melakukan kegiatan api unggun. Di sana, ia malah melihat bayangan hitam menyerupai nenek-nenek, yang sedang membungkuk. sontak saja, ia berteriak ‘itu ada bayangan hitam’. Tapi ternyata hanya ia yang melihat bayangan itu. Teman-teman malah ngomong, ‘mana gak ada apa-apa di sana’.

Ia semakin tegang, dan seorang teman berinisiatif membawanya ke dalam tenda. temanya itu Menenangkan sampai ia tertidur, namun setelah tertidur, ia merasa ada seseorang yang meniup wajahnya, ia pun terbangun dan seketika dikejutkan oleh wajah seorang nenek keriput, yang sedang menyeringai tepat di depan matanya. perempuan itu pun berteriak dan menangis.

Sebagian teman mendatangi tendanya dan kembali menenangkan, Ia ingin pulang, tapi ketua rombongan tidak mengizinkan, karena hari sudah terlalu malam. Terpaksa ia menunggu esok pagi. Waktunya tidur, semua teman sudah tertidur, dan hanya ia yang tegang, belum bisa tidur. Tiba-tiba telinganya seperti bersentuhan dengan benda lengket dan basah. Gila, ternyata nenek-nenek itu sudah ada disampingnya dan sedang menjilati telinganya sambil cekikikan. Namun, sekarang ia tidak bisa mengeluarkan suara dan langsung pingsan. dan saat tersadar sudah berada di rumah.

Namun, menurut sang ibu dan teman-teman pendakiannya, si perempuan itu, tidak pernah mendaki gunung Manglayang. Waktu kejadian pingsan di jalan. dia segera dibawa pulang dan baru siuman keesokan harinya.

Kepercayaan Masyarakat Sekitar

Dahulu, masyarakat sekitar percaya, bahwa ada aturan yang mengatakan. pada hari senin dan kamis. Siapapun, tidak diperbolehkan memasuki kawasan gunung Manglayang, dan tidak boleh melakukan pendakian dalam jumlah rombongan ganjil.

Itu disebabkan, pada dua hari itu, semua leluhur termasuk roh Semprani, datang ke gunung Manglayang untuk berkumpul.

Saat itu, banyak sekali hal buruk yang terjadi di gunung Manglayang. hingga akhirnya, sekitar 44 sesepuh Jawa Barat berkumpul di gunung Manglayang. untuk meminta, para roh tidak terlalu mengganggu, orang-orang yang datang ke Manglayang. Kejadian ini, disebut ritual ‘keakuran’, antara roh dan manusia.

Setelah ritual dilakukan, di area Batu Kuda dan segala upaya dilakukan oleh para sesepuh. Akhirnya, ritual keakuran menghasilkan kesepakatan. Yaitu, siapapun dapat mendatangi gunung Manglayang kapan saja, dan berapapun jumlah rombongannya. Dengan syarat, orang-orang yang datang tidak merusak keasrian gunung Manglayang. Tidak boleh mencoreti batu, menguliti pepohonan, dan membawa atau mencabut apapun tanpa izin.

Tragedi Tahun 1977

Menurut penuturan pak Epen, seorang kuncen gunung Manglayang. Pada tahun 1977 adalah waktu pertama kali datangnya kuda Sembrani ke gunung Manglayang. Sesaat setelah kedatangannya, terjadilah longsor. meskipun tidak ada korban jiwa. namun, setidaknya 51 rumah mengalami kerusakan. Menurut pak Epen, kedatangan kuda Sembrani, bisa diartikan, sebagai pemberi peringatan, bahwa akan ada bencana di tempat yang didatanginya.

 

Itulah 7 Mitos atau misteri gunung Manglayang, yang angker. Mitos atau misteri akan selalu hidup sampai kapan pun. Percaya atau tidak, itu tidak masalah, hal terpenting adalah bagaimana sikap kita, dalam menyikapi sebuah mitos. Apakah akan menjadikannya pelajaran untuk bersikap lebih baik, kepada alam atau malah sebaliknya.

Baca Juga : Misteri Gunung Galunggung Ruang 3 Dimensi Paling Mencekam

Subscribe To Our Newsletter

Get updates and learn from the best

More To Explore

Misteri Gunung Merbabu Paling Mencekam
Mitos dan Fakta

Misteri Gunung Merbabu Paling Mencekam

Misteri Gunung Merbabu Paling Mencekam – Sobat Jelajah, Gunung merbabu, merupakan salah satu gunung yang mendaki destinasi pendakian, paling favorit daerah jawa tengah. Gunung ini,

Mitos Dan Misteri Gunung Ciremai Yang Menegangkan
Mitos dan Fakta

Mitos Dan Misteri Gunung Ciremai Yang Menegangkan

Mitos Dan Misteri Gunung Ciremai Yang Menegangkan – Sobat Jelajah, kalian sudah ada rencana untuk mendaki Gunung Ciremai?. Apakah sobat sudah mengetahui cerita-cerita mistis di

Do You Want To Boost Your Skill Hiking?

drop us a line and keep in touch

Kirim Pesan
Dapatkan Paket Private Trip dari kami dengan pralatan dan pelayanan terbaik serta harga MURAH. Silahkan chat kami untuk info lebih lanjut