Misteri dan Mitos Gunung Slamet – Sobat Jelajah, Misteri yang ada di Gunung Slamet kerap membuat para pendaki salah tingkah sampai menunda pendakian mereka. Seseram apa sih pendakian gunung Slamet? Pasti Sobat Jelajah yang mampir kesini Penasaran dengan misterinya bukan? Yuk, langsung saja simak ceritanya.
Keindahan alam yang ada di Gunung Slamet memang menjadi salah satu daya tarik. Sayang, kadang para pendaki suka gentar karena beberapa faktor yang ada di sana. Salah satu faktornya adalah berbagai cerita legenda dan mitos yang menyeramkan.
Gunung Slamet menjadi salah satu gunung tertinggi di Pulau Jawa, Gunung Slamet ternyata menyimpan berbagai cerita legenda dan mitos yang cukup membuat bulu kuduk merinding dan gemetar. Bagaimana tidak, cerita tersebut juga dibumbui oleh pengalaman-pengalaman nyata dari berbagai pendaki yang sudah pernah ke sana.
Selain menampilkan pesona alam yang indah, konon ada mitos dan kisah misteri Gunung Slamet yang dipercaya oleh masyarakat sekitar maupun pendaki yang pernah mendaki di gunung tertinggi di Jawa Tengah ini.
Misteri dan Mitos Gunung SLamet
Gunung Slamet merupakan salah satu pusat pemersatu wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat. Bila dilihat dari letak geografi, Gunung Slamet membentang dari utara ke selatan yang dikelilingi 5 wilayah kabupaten yang berbatasan langsung. Jika dilihat di peta, kondisi ini membentuk suatu garis lurus dari utara ke selatan.
Sejak pertama meletus, Gunung Slamet tidak pernah diam. Letusan gunung Slamet akan membentuk rekahan besar yang membujur dari laut utara ke selatan yang akan diisi air laut hingga menyatu, sehingga wilayah barat dan timur akan menjauh. Mitos Gunung Slamet yang letusannya bisa membelah pulau jawa kerap kali menghantui masyarakat yang percaya.
Menurut ramalan Sri Aji Joyoboyo yang hidup di awal abad ke-12, pulau Jawa akan terbelah dua akibat amblesnya permukaan tanah yang membujur dari laut utara hingga laut selatan.
Nama Gunung Slamet
Asal-usul nama Gunung Slamet diambil dari bahasa Arab yang artinya membawa selamat. Sedangkan dalam bahasa Sunda, Gunung Slamet biasa disebut dengan Gunung Agung.
Oleh masyarakat sekitar, Gunung Slamet – sesuai namanya dipercaya membawa berkah, keselamatan dan ketentraman. Nama Slamet diberikan karena gunung ini dipercaya tidak pernah meletus besar meski kondisinya tidak pernah diam.
Baturaden dan Pancuran Tujuh
Masyarakat sekitar mempercayai asal – usul Gunung Slamet yang ditemukan oleh seorang pangeran dari negeri Rum-Turki bernama Syeh Maulana Maghribi yang merupakan salah seorang penyebar agama Islam di Jawa.
Konon saat fajar menyingsing, Syeh Maulana melihat cahaya misterius menjulang di angkasa yang membuatnya tergerak untuk menyelidiki. Pangeran ditemani oleh ratusan pengawal dan pengikut setianya, Haji Datuk. Mereka berlayar ke arah cahaya tersebut.
Setelah sampai di Gresik, Jawa Timur, cahaya itu tiba-tiba muncul di sebelah barat, lalu mereka pun berlayar ke arah barat dan tiba di pantai Pemalang, Jawa Tengah. Di Pemalang, Syeh Maulana bersama Haji Datuk berjalan ke selatan sambil menyebarkan agama Islam. Saat cahaya melewati daerah Banjar, Syeh Maulana menderita gatal di seluruh tubuh dan sulit disembuhkan. Hingga ketika sholat malam, pangeran mendapat ilham untuk pergi ke Gunung Gora.
Di Gunung Gora, pangeran menyuruh Haji Datuk meninggalkannya dan menunggu di suatu tempat yang mengeluarkan kepulan asap dan ternyata di daerah tersebut terdapat sumber air panas dengan tujuh buah pancuran. Di lokasi inilah Syeh Maulana berobat dengan mandi secara teratur hingga akhirnya penyakit yang dideritanya sembuh. Akhirnya pangeran menamai tempat ini ‘Pancuran Tujuh’
Lalu Syeh Maulana memberi gelar Haji Datuk dengan sebutan Rasuludi yang dalam bahasa jawa berarti Batur Kang Adi (Abdi yang setia). Kemudian desa itu dikenal dengan nama ‘Baturadi’ yang lama-kelamaan menjadi ‘Baturaden’
Itulah cerita asal-usul Gunung Slamet dari masyarakat di kawasan Baturaden, Purwokerto, Jawa tengah yang juga merupakan salah satu jalur pendakian.
Puncak Surono
Buat para pendaki yang sudah melanglang buana ke mana-mana, tentu tahu nama puncak dari Gunung Slamet. Ya Puncak Surono adalah puncak tertinggi dari Gunung Slamet. Asal muasal dari nama puncak ini adalah dari seorang pendaki yang bernama Surono.
Menurut warga sekitar, Surono ini berhasil mencapai puncak tertinggi di Gunung Slamet, namun sayang ia mesti meregang nyawa karena jauh ke dalam jurang. Untuk menghormatinya, puncak tersebut akhirnya diberi namanya.
Kadang, jika menyebut namanya saat berada di puncak tersebut, bulu kuduk langsung merinding. Konon katanya, di sana sering terlihat sosok laki-laki seperti pendaki selalu sendirian yang bisa menghilang begitu saja. Konon katanya juga sosok tersebutlah si Surono.
Pos Samarantu
Pos Samarantu ini hanya akan kita temukan jika kita mendaki Gunung Slamet dari jalur Bambangan. Jalur ini adalah jalur paling terkenal dikalangan pendaki. Hal tersebut karena jalur pendakian ini tergolong jalur yang cukup singkat untuk sampai di puncak Gunung Slamet.
Namun, jika kita akan melewati jalur pendakian ini, kita akan melewati salah satu spot sakral yang penuh dengan cerita misteri dan mistis. Konon katanya jalur pendakian tersebut adalah pintu gerbang besar menuju kerajaan gaib.
Hal tersebut mengacu kepada dua buah pohon besar yang sekilas benar-benar memang seperti sebuah pintu masuk untuk ke alam yang tak kasat mata tersebut. Begitu masuk ke sana, kita akan sampai ke Pos Samarantu. Pos pendakian ini adalah salah satu pos angker yang ada di sana.
Samarantu konon katanya juga berasal dari dua suku kata yaitu samar dan hantu. Jika disatukan maka berarti hantu yang samar atau hantu yang tidak terlihat. Hal ini dikuatkan oleh beberapa bukti para pendaki yang mengaku sering diganggu oleh mahluk tidak tak kasat mata seperti dipisahkan dari rombongan pendaki. Maka dari itu, usahakan kita tidak usah mendirikan tenda dan bermalam disana. Usahakan kita masih bisa melanjutkan pendakian sampai ke pos berikutnya.
Makhluk Kerdil
Jalur pendakian Gunung Slamet juga bisa lewat Guci. Jalur Guci yang terletak di Kabupaten Tegal – kerap jadi jalur pendakian alternatif yang sering diambil oleh para pendaki. Di jalur pendakian ini juga terdapat mitos dan misterinya.
Cukup berbeda dengan dua mitos sebelumnya, mitos yang ada di jalur pendakian Gunung Slamet via Guci adalah misteri mahluk kerdil. Sejarah dari mahluk kerdil ini konon katanya adalah ada seorang pendaki yang tersesat dan akhirnya bertahan hidup dengan hanya memakan buah-buahan serta dedaunan.
Sehingga, pendaki tersesat itu kehilangan jati dirinya sampai menjadi kerdil. Namun, anehnya mahluk kerdil ini tidak terlihat oleh mata telanjang. Jadi, kadang untuk membuktikan mahluk tersebut itu ada atau tidak para pendaki biasanya meninggalkan makanan setelah mereka berkemah di jalur tersebut.
Makanan yang ditinggalkan tersebut adalah sebuah pancingan untuk makhluk tersebut. Jika makanan tersebut tetiba menghilang, itu artinya sudah diambil oleh makhluk kerdil itu.
Air Terjun Guci
Masih dari jalur pendakian Gunung Slamet via Guci, kali ini di lereng gunung tinggi tersebut mitos itulah berasal. Air Terjun Guci jadi salah satu spot yang kerap di datangi para pendaki untuk melepas lelah.
Tempatnya yang indah, cukup bertolak belakang dengan mitos dan cerita mistis yang dikandungnya. Di air terjun ini konon katanya ada siluman naga yang bisa mengabulkan permohonan untuk jadi kaya raya dengan berbagai imbalan.
Pasar Hantu
Tidak hanya Gunung Merapi yang punya pasar hantu, Gunung Slamet juga punya. Tepatnya ada di bawah puncak gunung ini. Lereng-lereng Gunung Slamet adalah bebatuan dan pasir yang jika angin tengah bertiup kencang di sana, akan menimbulkan suara-suara berisik.
Senyap dari suara berisik tersebut banyak pendaki yang mengaku mendengar suara seperti orang umum tengah berada di pasar, seperti ada transaksi jual beli. Bahkan ada pendaki yang mengaku ditawari untuk beli sesuatu di sana.
Setelah itu, ia sadar dan sudah terpisah dengan rombongan. Cukup berbahaya memang mitos dan misteri yang satu ini. Oleh karena itu, jika kita sudah sampai di tempat ini, pastikan sadar dan selalu bersama dengan rombongan pendaki ya sahabat
Air Terjun Guci
Air Terjun Guci di lereng Gunung Slamet, Slawi merupakan objek wisata sejuk dan nyaman. Konon airnya bisa menyembuhkan berbagai macam sakit kulit. Di balik air terjun Guci dipercaya sebagai sarang siluman Naga Cerek. Banyak yang memanfaatkan sebagai tempat olah batin maupun mencari pusugihan.
Juru kunci setempat bisa menyampaikan permintaan pesugihan kepada Naga Cerek dengan ritual khusus yang wajib dilakukan malam Jum’at Legi dan Selasa Kliwon. Namun pesugihan ini tentu ada syaratnya yaitu nyawa anggota keluarga. Banyak pemandu wanita yang siap memberikan jawa pada setiap tamu yang lebih baik tidak dilakukan.
Itu adalah beberapa misteri di Gunung Slamet. Sampai sekarang masih belum jelas kenapa pendaki Surono begitu dihormati, lalu kenapa hanya pos samarantu yang terkenal angker dan bagaimana asal usul air terjun guci.
Semua itu tetap menjadi misteri Gunung Slamet yang belum terkuak dan semoga saja berdasarkan misteri yang cukup mistis bisa membuat setiap pendaki tidak berlaku yang menyimpang selama melakukan pendakian.
Baca Juga : Misteri dan Mitos Gunung Sumbing