Gunung Wilis: Misteri di Tengah Jawa Timur. Halo Sobat Jelajah! Pernahkah kamu mendengar tentang sebuah gunung yang tersembunyi di tengah-tengah Jawa Timur, yang memikat dengan keheningan dan kesederhanaannya? Itulah Gunung Wilis — gunung yang mungkin tak sepopuler Semeru atau Bromo, tapi justru karena itulah, ia menyimpan banyak pesona yang masih alami, penuh misteri, dan menunggu untuk ditemukan.
Gunung Wilis, dengan ketinggian sekitar 2.563 meter di atas permukaan laut, terletak di perbatasan enam kabupaten: Tulungagung, Trenggalek, Kediri, Nganjuk, Madiun, dan Ponorogo. Wilis bisa di katakan sebagai gunung “tersembunyi” karena akses menuju ke sana yang relatif menantang dan belum banyak di datangi pendaki. Tapi, justru itulah yang membuat Wilis istimewa. Mendaki gunung ini seperti menjelajahi wilayah yang masih perawan, yang belum tersentuh komersialisasi dan hiruk-pikuk wisata.
Jejak-jejak Mistis di Punggung Wilis
Gunung Wilis tak hanya di kenal karena keindahan alamnya, tapi juga karena aura mistisnya yang kental. Konon, gunung ini adalah tempat para petapa mencari ketenangan batin dan kebijaksanaan, hingga di kenal sebagai “Gunung para Resi.” Banyak mitos dan legenda yang berkembang di sekitar gunung ini, mulai dari cerita tentang istana gaib yang tersembunyi di balik kabut hingga para penunggu gunung yang menjaga wilayahnya dari tangan-tangan yang tak bertanggung jawab.
Di balik cerita mistis tersebut, ada satu kisah yang sering dihubungkan dengan Gunung Wilis, yaitu legenda Dewi Sekartaji. Ia adalah putri Raja Kediri yang konon menghilang di sekitar wilayah Gunung Wilis. Beberapa pendaki bahkan mengaku melihat bayangan sosok perempuan yang berjalan di antara pepohonan saat malam mulai turun. Apakah itu benar-benar Dewi Sekartaji? Hanya mereka yang berani mendaki yang tahu jawabannya.
Namun, jangan biarkan cerita-cerita ini membuat Sobat Jelajah gentar. Seperti banyak gunung lainnya, Gunung Wilis adalah simbol dari tantangan dan keteguhan hati. Jika Sobat menghormati alam dan menjaga sikap selama pendakian, maka Wilis akan menjadi sahabat, bukan lawan.
Jalur Pendakian: Pilihan Rute yang Menantang
Ada beberapa jalur pendakian yang bisa Sobat pilih untuk mencapai puncak Gunung Wilis, yaitu:
1. Jalur Kediri: Melintasi Hutan Tropis dan Air Terjun
Jalur Kediri adalah salah satu jalur yang cukup populer di kalangan pendaki. Perjalanan dimulai dari Desa Mojo, yang berada di Kecamatan Mojo, Kediri. Jalur ini menawarkan pemandangan yang sangat bervariasi — mulai dari perkebunan warga, hutan pinus, hingga hutan tropis yang lebat. Sepanjang jalur, Sobat Jelajah akan mendengar suara aliran sungai yang menyegarkan dan melewati beberapa air terjun yang memukau, seperti Air Terjun Irenggolo dan Air Terjun Dholo.
Perjalanan melalui jalur ini memakan waktu sekitar 8-10 jam. Tentu saja, medan yang menanjak dan berbatu membuat perjalanan terasa cukup melelahkan, tetapi keindahan alam sekitar dan kesegaran udara yang alami akan membuat setiap langkah terasa lebih ringan.
2. Tulungagung: Melewati Lembah Hijau dan Bukit Kabut
Jika Sobat Jelajah ingin merasakan jalur yang sedikit berbeda, maka Jalur Tulungagung bisa menjadi pilihan yang menarik. Perjalanan dimulai dari Desa Nyawangan, Kecamatan Sendang. Jalur ini lebih menantang karena rutenya yang panjang dan medannya yang lebih beragam. Namun, pemandangan yang di tawarkan benar-benar spektakuler.
Sobat akan melewati lembah-lembah hijau yang subur, ladang kopi, hingga bukit-bukit yang di selimuti kabut. Terkadang, kabut tebal turun begitu rendah, memberikan sensasi seperti sedang berjalan di atas awan. Pada malam hari, langit di jalur ini biasanya bersih, sehingga Sobat Jelajah bisa menikmati pemandangan bintang-bintang yang bertebaran di angkasa.
3. Nganjuk: Menyusuri Trek Menanjak dan Padang Savana
Jalur yang tak kalah menarik adalah Jalur Nganjuk, yang dimulai dari Desa Bajulan, Kecamatan Loceret. Jalur ini di anggap sebagai jalur yang cukup sulit karena menanjak dan berbatu, dengan trek yang lebih terjal di banding jalur lainnya. Namun, bagi Sobat Jelajah yang menyukai tantangan, jalur ini bisa menjadi pengalaman yang luar biasa.
Di sepanjang jalur, Sobat akan melewati padang savana yang luas, dengan rerumputan yang tumbuh liar dan pepohonan yang jarang. Pemandangan matahari terbit dan terbenam dari padang ini adalah salah satu yang terbaik di Gunung Wilis. Bayangkan berdiri di tengah padang savana, dengan puncak Wilis yang masih jauh di depan, dan merasakan semilir angin yang membawa aroma hutan dan tanah basah. Ada sensasi kebebasan yang tak bisa di jelaskan dengan kata-kata.
Puncak Gunung Wilis: Harmoni Alam yang Tak Terlupakan
Sesampainya di puncak, Sobat Jelajah akan di sambut dengan pemandangan yang menakjubkan. Dari atas sini, kita bisa melihat hamparan perbukitan dan lembah yang mengelilingi Gunung Wilis. Di kejauhan, terlihat puncak-puncak lain seperti Gunung Lawu, Gunung Kelud, hingga Gunung Arjuno.
Puncak Gunung Wilis juga menawarkan keindahan yang tidak biasa: hamparan edelweiss, bunga abadi yang menjadi simbol cinta dan keteguhan. Di sini, kita bisa duduk berlama-lama, meresapi ketenangan dan keindahan yang jarang di temukan di tempat lain. Rasanya, dunia begitu damai, dan waktu seakan berhenti di tempat ini.
Namun, selain keindahan alamnya, di puncak Wilis juga kita bisa merasakan sesuatu yang lebih: sebuah perasaan syukur dan penghormatan. Syukur karena di beri kesempatan untuk menikmati keindahan ini, dan penghormatan kepada alam yang begitu luar biasa dan agung.
Tips Mendaki Gunung Wilis
Berikut beberapa tips penting jika Sobat Jelajah ingin menaklukkan Gunung Wilis:
- Persiapkan Kondisi Fisik: Medan yang cukup menantang memerlukan stamina yang prima. Pastikan kondisi fisik Sobat Jelajah dalam keadaan sehat dan bugar sebelum mendaki.
- Bawa Perlengkapan yang Tepat: Perlengkapan mendaki standar seperti tenda, sleeping bag, jaket tahan angin, serta makanan dan minuman yang cukup sangat penting. Jangan lupa membawa senter atau headlamp karena jalur pendakian yang minim penerangan.
- Patuhi Aturan Lokal: Mengingat banyaknya cerita mistis dan mitos yang berkembang, ada baiknya Sobat Jelajah menghormati kepercayaan lokal dan mengikuti aturan yang ada. Jangan merusak atau mengambil apapun dari alam.
- Jaga Kebersihan: Bawa kembali sampahmu dan jangan tinggalkan apa pun kecuali jejak. Wilis adalah salah satu gunung yang masih alami, dan kita bertanggung jawab untuk menjaga keindahannya.
- Rencanakan Waktu dengan Baik: Pilih waktu yang tepat untuk mendaki, sebaiknya saat musim kemarau agar jalur pendakian tidak licin dan lebih aman.
Menguak Misteri, Menyatu dengan Alam
Gunung Wilis adalah tentang perjalanan, tentang menjelajah alam yang masih murni, dan tentang mencari sesuatu yang lebih dari sekadar petualangan. Ini adalah tempat di mana kita bisa merasakan keheningan yang dalam, keindahan yang sederhana, dan hubungan yang erat dengan alam semesta.
Jadi, Sobat Jelajah, apakah kamu siap untuk menjelajah Gunung Wilis? Siapkan sepatumu, ajak teman-temanmu, dan mari kita cari tahu bersama apa yang menunggu di balik kabut dan hutan Gunung Wilis. Selamat bertualang, dan jangan lupa untuk selalu menghargai dan menjaga alam!
Baca Juga : Gunung Ibu: Keindahan yang Menyembunyikan Kekuatan