Gunung Manglayang, sebuah gunung berapi kerucut non-aktif, menyimpan keindahan yang belum sepenuhnya diungkap oleh dunia. Dengan ketinggian sekitar 1818 meter di atas permukaan laut, gunung ini menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan, meskipun belum begitu dikenal di kalangan pendaki gunung pada umumnya.
Pesona Gunung Manglayang di Barisan Burangrang-Tangkuban Perahu-Bukit Tunggul
Terletak di antara Kota Bandung dan Kabupaten Sumedang, Gunung ini menjadi bagian dari deretan gunung yang melibatkan Burangrang, Tangkuban Perahu, dan Bukit Tunggul. Meskipun mungkin kurang mendapat perhatian sebanding dengan tetangganya, keindahan alam yang ditawarkan oleh Gunung ini patut untuk dijelajahi.
Tidak Hanya Tinggi, Tetapi Indah: Keunikan Gunung Manglayang
Meskipun relatif tidak tinggi, Gunung Manglayang menawarkan pesona alamnya yang sendiri. Para pendaki yang mencari ketenangan dan keindahan alam yang masih alami akan menemukan tempat yang sempurna di lereng gunung ini. Pemandangan hijau, lembah, dan udara segar menjadi daya tarik tersendiri.
Legenda Kuda Terbang Semprani dan Batu Kuda
Gunung Manglayang tidak hanya memiliki keindahan alam, tetapi juga kaya akan legenda lokal. Nama Manglayang berasal dari kata “Layang” dalam Bahasa Sunda yang berarti terbang. Cerita rakyat setempat menceritakan tentang kedatangan kuda terbang bernama Semprani yang jatuh dan menjadi batu. Batu Kuda, sebuah batu besar, dianggap sebagai saksi bisu dari legenda ini dan dapat ditemukan di Jalur Batu Kuda, jalur pendakian di Gunung Manglayang.
Jalur Pendakian: Petualangan Menuju Puncak
Gunung Manglayang menyajikan jalur pendakian yang menarik, terutama bagi para penggiat alam bebas dari Bandung dan sekitarnya. Meskipun tidak terlalu ekstrem, pendakian ini memberikan pengalaman petualangan yang memuaskan dengan pemandangan alam yang menakjubkan.
Harta Karun yang Perlu Diungkapkan
Gunung Manglayang mungkin belum begitu dikenal di kalangan luas, tetapi keindahan alamnya dan legenda yang menyertainya membuatnya menjadi harta karun yang perlu diungkapkan. Bagi para Sobat Jelajah yang mencari destinasi eksotis, Gunung Manglayang menanti untuk dijelajahi.
Terima Kasih, Sobat Jelajah!
Terima kasih telah menemani perjalanan ini. Semoga tulisan ini menginspirasi untuk menjelajahi keindahan yang tersembunyi di Gunung Manglayang. Selamat menjelajah dan hingga jumpa di petualangan berikutnya!
Baca Juga : Dokumentasi Video Pendakian Gunung Paket Hemat
Menaklukkan Gunung Manglayang: Pilihan Jalur Pendakian yang Seru
Pendakian Gunung Manglayang tidak hanya menghadirkan keindahan alam yang memesona, tetapi juga menantang dengan beragam jalur pendakian yang dapat dipilih sesuai preferensi dan tingkat keberanian para pendaki. Mari kita telusuri lebih lanjut mengenai jalur-jalur pendakian yang menawarkan petualangan seru di lereng Gunung Manglayang.
Jalur-Jalur Pendakian yang Memikat
1. Bumi Perkemahan atau Wanawisata Situs Batu Kuda (Kabupaten Bandung)
- Jalur ini memberikan pengalaman pendakian melalui area Bumi Perkemahan dan Wanawisata Situs Batu Kuda di Kabupaten Bandung. Mungkin tidak hanya petualangan yang ditawarkan, tetapi juga keindahan alam dan pesona situs sejarah Batu Kuda.
2. Palintang (Ujungberung, Kabupaten Bandung)
- Pendaki dapat memilih jalur ini yang melewati daerah Palintang di Ujungberung, Kabupaten Bandung. Keberagaman pemandangan alam dan tantangan jalur pendakian menjadi daya tarik tersendiri.
3. Barubereum
- Jalur Barubereum dapat diakses melalui Jatinangor. Mulai dari Universitas Padjadjaran, pendaki akan diarahkan ke Bumi Perkemahan Kiara Payung, lalu terus hingga mencapai desa Barubereum. Jalur ini menawarkan tantangan yang lebih terjal dan melibatkan melewati sungai kecil, kebun jeruk nipis, dan tanjakan tanah liat.
Petualangan di Jalur Barubereum
Jalur Barubereum menjadi pilihan menarik untuk para Sobat Jelajah yang mencari tantangan ekstra. Namun, perlu diperhatikan beberapa hal:
- Kondisi Fisik Jalur Pendakian: Terbilang terjal dengan tanjakan tanah liat yang licin, terutama saat musim hujan. Disarankan untuk tidak melakukan pendakian pada musim hujan.
- Pos/Shelter: Jalur ini tidak dilengkapi dengan pos/shelter karena jarak dan waktu tempuh yang singkat. Lokasi membangun tenda hanya dapat dilakukan di Puncak Bayangan dan Puncak Manglayang.
- Titik Air: Sumber air hanya ditemukan di sungai kecil pada awal pendakian. Selanjutnya, tidak ada sumber air, jadi pendaki perlu membawa cukup persediaan air.
- Saran Pendakian: Disarankan melakukan pendakian pada malam hari untuk menghindari panas matahari. Pemandangan Kota Bandung yang terlihat jelas dari Puncak Bayangan menjadi keistimewaan tersendiri.
Turun dari Puncak Manglayang
Turun dari Gunung ini tidaklah mudah, terutama melalui jalur kecil dan licin yang dapat memperlambat mobilitas pendaki. Pada malam hari yang cerah, lampu-lampu kota Bandung terlihat begitu jelas dari Puncak Bayangan, memberikan pengalaman yang tak terlupakan.
Keamanan dan Kenyamanan
Penting untuk selalu memperhatikan faktor keamanan dan kenyamanan selama pendakian. Persiapkan diri dengan baik, bawa perlengkapan yang memadai, dan ikuti petunjuk jalur dengan teliti.
Gunung Manglayang, dengan segala pilihannya, menantang Sobat Jelajah untuk menjelajahi keindahan dan keunikan yang tersimpan di lerengnya. Selamat menjelajah dan selalu kembali dengan cerita petualangan yang memikat!
Baca Juga : Gunung Masigit – Perwujudan Keelokan Alam di Pulau Jawa