Pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu – Sobat jelajah, Pada kesempatan kali ini Shelter Jelajah akan membahas jalur Cemoro Sewu. Jalur Cemoro Sewu dan estimasi Pendakian Gunung Lawu.
Gunung Lawu merupakan salah satu jalur pendakian menuju puncak gunung lawu yang sangat diminati banyak pendaki. Gunung lawu kini bisa dibilang tengah beristirahat. Namun walau sudah lama tidak aktif, lereng di dekat puncak gunung ini masih memiliki kepundan kecil yang mengeluarkan uap air dan belerang.
Informasi Basecamp Cemoro Sewu
Untuk sampai basecamp Gunung Lawu via Cemoro Sewu sahabat bisa menempuh dari Jawa barat menggunakan kereta jurusan Jakarta – Solo. Sesampainya di solo sahabat carilah bus yang menuju terminal tawangmangu. Sesampainya di terminal tawangmangu naiklah angkutan umum L300 turun di basecamp Cemoro Sewu, tapi perlu diingat untuk naik angkutan umum usahakan sampai terminal tawangmangu sebelum sore hari dikarenakan angkutan umum beroperasi dari pagi sampai sore. Jika sahabat sampai terminal tawangmangu lewat sore hari kalian bisa sewa mobil atau ojek untuk menuju basecamp Cemoro Sewu.
Jika Sobat Jelajah dari Jawa Timur bisa naik kereta atau bus dengan jurusan Madiun, dari Madiun sahabat cari bus arah magetan dan turun di terminal magetan, dari terminal Magetan cari angkutan umum L300 dan turun di basecamp Cemoro Sewu. tapi perlu diingat untuk naik angkutan umum usahakan sampai terminal tawangmangu sebelum sore hari dikarenakan angkutan umum beroperasi dari pagi sampai sore. Jika sahabat sampai terminal tawangmangu lewat sore hari kalian bisa sewa mobil atau ojek untuk menuju basecamp Cemoro Sewu.
Estimasi Pendakian Gunung Lawu Via Cemoro Sewu
Trek di jalur pendakian via Cemoro Sewu berupa tanjakan berbatu namun waktu yang dibutuhkan untuk sampai Puncak Gunung Lawu relative singkat. Rute pendakian akan melewati lima pos sebelum menuju puncak Gunung Lawu
1. Basecamp – Pos 1
Dari Basecamp menuju Pos 1 membutuhkan sekitar 60 menit perjalanan, Perjalanan dimulai dari basecamp dengan trek yang masih sedikit landai. Medannya berupa bebatuan yang ditata rapi, namun bukan anak tangga. Sepanjang perjalanan mata akan dimanjakan pemandangan perkebunan warga, berganti dengan hutan pinus rindang.
Sahabat juga akan mendapati beberapa shelter. Selain itu ada sebuah sumber mata air yang oleh penduduk sekitar disebut Sendang Panguripan. Tak lama setelah itu, sahabat akan sampai di sebuah bangunan bernama Pos 1. Areanya cukup luas dan terdapat beberapa warung makan.
2. Pos 1 – Pos 2
Sebelum melanjutkan perjalanan sahabat harus menyiapkan tenaga serta perbekalan memadai. Jarak antara Pos 1 dan Pos 2 sebagai jalur yang terpanjang di antara jarak pos lainnya. Dari Pos 1 menuju Pos 2 Gunung Lawu membutuhkan waktu tempuh sekitar 60 menit. Dengan medan pendakian yang lumayan terjal berupa tangga berbatu yang tertata rapi. Tangga batu tersebut merupakan buatan warga untuk mempermudah perjalanan. Sebagai informasi tambahan, jalur ini cukup dekat dengan Kawah Candradimuka. Tak perlu heran jika bau belerang cukup menyengat. Di jalur ini terdapat sebuah batu yang konon dikeramatkan. Bentuknya mirip ayam dan disebut Watu Jago. Setelah itu perjalanan akan diwarnai eksotisnya pemandangan hutan mati.
Saat sampai di pos 2, sahabat masih bisa menemukan warung yang menjual makanan, namun hanya buka pada akhir pekan atau hari libur. Pos 2 memiliki shelter di sisi tebing. Sama seperti Pos 1, bangunan di sini cukup besar dan sanggup menampung beberapa orang. Pemandangan di pos 2 ini berupa hijau dedaunan pohon pinus dan lamtoro. Bila terasa lelah bisa istirahat di sini.
3. Pos 2 – Pos 3
Dari Pos 2 menuju Pos 3 Gunung Lawu membutuhkan waktu sekitar 75 menit perjalanan, perjalanan menuju pos 3 sudah mulai menanjak, tapi masih ramah. Jalanan masih berupa bebatuan dan pemandangan sudah mulai terbuka, pohon-pohon itu digantikan dengan tebing jurang di samping track pendakian. Di pos 3, sahabat akan menemukan kembali bangunan yang mirip dengan bangunan di pos 1. Saat istirahat di sini, jangan heran bila sahabat mencium bau menyan atau dupa, karena di belakang bangunan terdapat tempat untuk menaruh sesajian. Jangan takut juga.
4. Pos 3 – Pos 4
Dari Pos 3 menuju Pos 4 Gunung Lawu membutuhkan waktu sekitar 90 menit pendakian, perjalanan sesungguhnya baru saja dimulai. Track semakin miring, semakin memasuki hutan rimbun, pemandangan hanya dipenuhi oleh barisan pepohonan yang hijau dan menenangkan. Pos 4 merupakan tempat paling tidak nyaman untuk beristirahat, karena lahannya yang sempit, bila rombongan banyak dan beristirahat di sana, bisa jadi menghalangi pendaki lain yang hendak lewat.
5. Pos 4 – Pos 5
Dari Pos 4 menuju Pos 5 membutuhkan waktu sekitar 70 menit pendakian. Perjalanan kembali landai, jalur didominasi oleh track yang datar, udara sejuk khas pegunungan sudah semakin menusuk-nusuk tubuh, artinya jangan terlalu lama bila beristirahat.
Pemandangan sudah mulai terbuka kembali, tumbuhan yang hanya hidup di ketinggian 2.600 mdpl mulai menghiasi lembah. Sebelum sampai di pos 5, kita akan menemukan sumur Jolotundo, yakni sebuah goa vertikal yang di dalamnya terdapat sumber air yang kecil.
Sebuah mitos mengatakan bahwa apabila kita masuk ke dalam sumur Jolotundo dan menengadahkan wajahmu ke atas, kemudian ada air yang menetes tepat mengenai mulutmu, maka kamu akan ketiban rezeki dari tuhan yang maha pemberi rezeki. Wallahu A’lam, mitos tetaplah mitos, sebuah kepercayaan yang hidup dari masa ke masa.
Pos 5 merupakan sebuah dataran yang cukup luas, kita bisa mendirikan tenda di sini, namun pos 5 bukanlah tempat ideal untuk bermalam. Di sini pun kita masih bisa menemukan warung untuk sekedar mengganjal perut.
6. Pos 5 – Sendang Drajat
Dari Pos 5 menuju Sendang Drajat membutuhkan 75 menit perjalanan. Perjalanan mengharuskan kita untuk menuruni bukit terlebih dahulu meskipun kemudian kita dipaksa memanjat kembali, perjalanan singkat, tidak terlalu jauh untuk sampai di Sendang Drajat.
Sendang Drajat sendiri adalah tempat datar yang cukup luas sehingga banyak pendaki yang mendirikan tenda di sini, beristirahat, menyiapkan tenaga untuk melakukan summit attack, memburu sunrise, di pagi hari keesokannya. Bisa dibilang bahwa Sendang Drajat adalah tempat paling ideal untuk bermalam.
Selain menyediakan area untuk mendirikan tenda yang cukup luas, di sini pun sahabat bisa menemukan sumber air. Banyak sekali pendaki yang menyarankan untuk memanfaatkan sumber air itu untuk memenuhi kebutuhan air. Namun, sebagian lagi melarangnya, karena sumber air yang berada di Sendang Drajat dipercaya sebagai tempat keramat.
7. Sendang Drajat – Hargo Dumilah
Selepas beristirahat di Sendang Derajat, ada dua pilihan yang bisa sahabat tentukan, yakni menuju puncak Hargo Dalem atau langsung menuju puncak tertinggi gunung Lawu, puncak Hargo Dumilah.
Apabila sahabat memilih puncak Hargo Dalem, Dari Hargo Dalem menuju Hargo Dumilah membutuhkan waktu 30 menit, sobat jelajah harus melingkari bawah puncak terlebih dahulu. Bila ingin langsung ke puncak Hargo Dumilah, kalian akan melewati jalur yang bukan berupa bebatuan lagi, melainkan tanah. Track menuju Hargo Dumilah cukup menguras tenaga dan menguji mental, kita akan dipaksa merangkak hingga puncak terlihat.
Ada banyak hal yang bisa kita nikmati ketika mencapai puncak Lawu, yaitu menikmati terbitnya matahari dari atas ketinggian gunung merupakan moment terindah yang wajib kita abadikan prosesnya, menikmati kopi di ketinggian bisa menjadi salah satu teman baik menikmati keindahan alam semesta.
Nah Sobat Jelajah, itulah ulasan tentang jalur pendakian gunung Lawu via Cemoro Sewu. lengkap dengan informasi transportasi menuju basecamp, estimasi Pendakian Gunung Lawu. Semoga bermanfaat dan selalu jaga kebersihan.
