Gunung Krakatau Menelusuri Jejak Letusan Dahsyat

Gunung Krakatau Menelusuri Jejak Letusan Dahsyat

Share This Post

Gunung Krakatau – Hai Sobat Jelajah! Kali ini, kita akan mengupas tentang salah satu keajaiban alam yang mengguncang dunia dengan kekuatannya yang dahsyat: Krakatau. Atau, mungkin lebih dikenal dengan nama internasionalnya, Krakatoa.

Keindahan yang Menyembunyikan Kekuatan Mematikan

Krakatau, sebuah kepulauan vulkanik aktif, terletak di Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan. Sederetan pulau kecil seperti Pulau Rakata, Pulau Anak Krakatau, Pulau Sertung, dan Pulau Panjang (Rakata Kecil) menyusun pemandangan yang menakjubkan di Selat Sunda, di antara Pulau Jawa dan Sumatra.

Gunung Krakatau, sebagai puncak kejayaan alam, pernah meletus hebat pada tahun 535 M. Letusan tersebut menciptakan Selat Sunda, mengakibatkan hilangnya peradaban Pasemah Lampung dan Salakanagara Banten selama 20-30 tahun. Dampak ledakan Gunung Krakatau mencakup tsunami, langit gelap, dan cuaca dingin.

Jejak Letusan yang Tidak Terlupakan

Pada tahun 1680, Krakatau kembali menunjukkan kekuatannya dengan letusan yang memukau. Namun, peristiwa paling mendalam terjadi pada tanggal 26-27 Agustus 1883. Letusan kataklismik ini menghapus Krakatau dari peta, meninggalkan hanya kenangan akan kehancuran yang luar biasa.

Suara letusan mencapai kejauhan yang luar biasa, terdengar sampai ke Alice Springs, Australia, dan Pulau Rodrigues dekat Afrika, sejauh 4.653 kilometer. Kehebatan daya ledaknya diperkirakan setara dengan 30.000 bom atom yang menghancurkan Hiroshima dan Nagasaki di akhir Perang Dunia II.

Dampak Luar Biasa pada Lingkungan

Letusan Krakatau bukan hanya bencana lokal. Efeknya mencapai dimensi global, mengubah iklim secara signifikan. Debu vulkanis menyelimuti atmosfer, menyebabkan dunia gelap selama dua setengah hari. Matahari bersinar redup sampai setahun berikutnya. Kejadian ini terasa hingga ke langit Norwegia hingga New York.

Meskipun ledakan Krakatau tidak sebanding dengan beberapa letusan gunung berapi lainnya, seperti Gunung Samalas, Gunung Tambora, dan Gunung Toba di Indonesia, serta gunung berapi di Selandia Baru dan Alaska, dampaknya sangat terasa. Saat Krakatau meletus, populasi manusia sudah padat, sains dan teknologi berkembang pesat, dan telegraf menjadi penemuan baru. Namun, ahli geologi saat itu masih berjuang memberikan penjelasan terhadap kejadian ini.

Baca Juga ; Paket Private Trip Gunung Bromo Luxury

Dari Purba Hingga Anak Krakatau

Halo Sobat Jelajah! Mari kita teruskan perjalanan kita mengikuti jejak keajaiban alam, kali ini menjelajahi perkembangan Gunung Krakatau dari masa purba hingga munculnya Anak Krakatau.

Gunung Krakatau Purba

Mengamati kawasan Gunung Krakatau di Selat Sunda, para ahli geologi memperkirakan adanya gunung besar di masa purba. Gunung ini, yang kemudian meletus hebat, meninggalkan kaldera besar yang disebut Gunung Krakatau Purba. Dibangun dari bebatuan andesitik, gunung ini memiliki sejarah kejayaan dan kehancuran yang luar biasa.

Pakar geologi Berend George Escher dan rekan-rekannya meyakini bahwa Gunung Krakatau Purba, disebut juga Gunung Batuwara dalam beberapa teks, menjadi akar dari kejadian alam yang menciptakan kawasan ini. Letusan Gunung Krakatau Purba diyakini menyebabkan fenomena tahun kegelapan di bumi, dengan suhu yang turun dan wabah sampar yang merenggut banyak nyawa.

Munculnya Gunung Krakatau

Pulau Rakata, satu dari tiga pulau yang tersisa dari Krakatau Purba, tumbuh sebagai hasil dari dorongan vulkanik dari dalam bumi. Inilah awal mula munculnya Gunung Krakatau, atau dikenal juga sebagai Gunung Rakata, terbuat dari batuan basaltik. Dua gunung api lain, Gunung Danan dan Gunung Perbuwatan, kemudian muncul dan bersatu dengan Gunung Rakata, membentuk kesatuan yang kita kenal sebagai Gunung Krakatau.

Gunung Krakatau pernah meletus pada tahun 1680, menghasilkan lava andesitik asam. Setelah masa tenang, pada 20 Mei 1883, terjadi ledakan kecil yang menjadi tanda awal letusan dahsyat yang mengguncang Selat Sunda.

Letusan Hebat 1883

Pada 27 Agustus 1883, dunia menyaksikan ledakan Gunung Krakatau yang luar biasa besar. Simon Winchester, ahli geologi dan penulis National Geographic, menyebutnya sebagai peristiwa vulkanik paling meluluhlantakkan dalam sejarah manusia modern. Suara letusannya terdengar hingga 4.600 km, memengaruhi 1/8 populasi bumi saat itu.

Letusan ini menghancurkan Gunung Danan, Gunung Perbuwatan, dan sebagian Gunung Rakata. Tsunami setinggi 40 meter melanda pesisir, mengakibatkan korban tewas sekitar 36.417 orang. Debu vulkanis yang disebarkan mencapai jarak jauh, bahkan mencapai Sri Lanka, India, Pakistan, Australia, dan Selandia Baru.

Anak Krakatau

Mulai tahun 1927, sekitar 44 tahun setelah letusan 1883, muncul Anak Krakatau dari kaldera purba. Gunung api ini terus tumbuh secara aktif, dengan tinggi yang bertambah sekitar 0.5 meter per bulan. Meskipun dianggap relatif aman, para ahli geologi memperkirakan potensi letusan Anak Krakatau, dengan perkiraan antara tahun 2015-2083.

Sobat Jelajah, meskipun kejadian-kejadian di masa lalu mungkin menakutkan, realitas geologi yang aneh di Jawa dan Sumatra menegaskan bahwa alam dapat menghadirkan kejutan kapan saja. Sambil terus menjelajahi keindahan alam, mari kita tetap waspada dan menghormati kekuatan yang tak terduga dari Gunung Krakatau. Selamat terus menjelajah, Sobat!

Sobat Jelajah, Krakatau adalah saksi bisu keajaiban dan kekuatan alam yang mampu mengguncang dunia. Melalui jejak letusan yang tak terlupakan, kita menyadari bahwa meski teknologi informasi berkembang pesat, alam tetaplah penguasa yang perlu dihormati. Mari terus menjelajahi keindahan dan keajaiban yang alam tawarkan, sambil tetap menghargai kekuatannya yang tak terduga. Selamat menjelajah!

Baca Juga : Gunung Sago: Dari Kaldera Mati Hingga Kebangkitan Kembali

More To Explore

7 Fakta Gunung Agung
Destinasi Jelajah
Admin

7 Fakta Gunung Agung

7 Fakta Gunung Agung: Mahakarya Alam Bali yang Penuh Pesona dan Misteri – Gunung Agung, gunung tertinggi di Pulau Bali dengan ketinggian mencapai 3.031 meter

Read More »
7 Fakta Gunung Talang
Destinasi Jelajah
Admin

7 Fakta Gunung Talang

7 Fakta Gunung Talang: Keindahan dan Misteri di Sumatera Barat – Gunung Talang, salah satu gunung aktif yang terletak di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, adalah

Read More »
7 Fakta Gunung Singgalang
Destinasi Jelajah
Admin

7 Fakta Gunung Singgalang

7 Fakta Gunung Singgalang: Gunung Mistis dengan Pesona Tak Terbantahkan – Gunung Singgalang, salah satu gunung berapi yang sudah tidak aktif, berdiri gagah di Sumatera

Read More »

Populer Trips Hiking

Do You Want To Boost Your Skill Hiking?

drop us a line and keep in touch

Kirim Pesan
Dapatkan Paket Private Trip dari kami dengan pralatan dan pelayanan terbaik serta harga MURAH. Silahkan chat kami untuk info lebih lanjut