Gunung Kerinci, atau juga dieja sebagai “Kerintji,” merupakan sebuah megahnya alam yang memuncak di Pulau Sumatera. Sebagai gunung tertinggi di pulau ini dan gunung berapi tertinggi di Indonesia dan Asia Tenggara, Gunung Kerinci menarik perhatian para penjelajah dan pencinta alam. Terletak di perbatasan Kabupaten Kerinci, Jambi, dan Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, di Pegunungan Bukit Barisan, gunung ini menjulang dengan ketinggian mencapai 3.805 mdpl.
Eksotisme dan Keunikan
Gunung Kerinci bukan hanya menawarkan ketinggian yang memukau, tetapi juga menjadi batas antara wilayah Suku Kerinci dengan Etnis Minangkabau. Dikelilingi oleh hutan lebat Taman Nasional Kerinci Seblat, gunung ini menjadi rumah bagi harimau sumatra dan badak sumatera.
Pemandangan Luas di Puncak
Dari puncaknya, Gunung Kerinci mempersembahkan panorama memukau. Kota Jambi, Kota Padang, dan Kota Bengkulu dapat terlihat jelas dari kejauhan. Bahkan, Samudra Hindia yang luas turut menjadi bagian dari pemandangan menakjubkan. Kawah seluas 400 x 120 meter dengan air berwarna hijau di puncaknya menambah pesona alam yang begitu memikat.
Keajaiban Topografi
Dengan bentuk kerucut yang luas, Gunung Kerinci memiliki lebar 13 km dan panjang 25 km, memanjang dari utara ke selatan. Puncaknya di sisi timur laut terdapat kawah sedalam 600 meter, yang berisi air berwarna hijau memukau. Kawah ini, meski berukuran 400 x 120 meter, masih berstatus aktif hingga saat ini.
Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS)
Gunung Kerinci adalah bagian integral dari Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), sebuah wilayah konservasi seluas 1.484.650 hektare yang melintasi empat provinsi. Sebagian besar berada di wilayah Jambi, dan TNKS sendiri merupakan bagian dari Pegunungan Bukit Barisan yang melintang dari utara ke selatan di Pulau Sumatra. TNKS juga diakui sebagai situs Warisan Dunia The Tropical Rainforest Heritage Of Sumatra (TRHS) sejak tahun 2006.
Keanekaragaman Flora dan Fauna
Surga Tumbuhan dan Bunga Raflesia
Gunung Kerinci menyimpan kekayaan tumbuhan dataran rendah, dengan beberapa jenis mahoni dan keberadaan bunga Raflesia Arnoldi dan Suweg Raksasa Amorphophallus Titanum. Pohon cemara juga tumbuh subur di lerengnya.
Hidupan Satwa yang Melimpah
TNKS menjadi rumah bagi berbagai binatang khas Sumatra, termasuk gajah, badak sumatra, harimau, beruang madu, dan macan tutul. Binatang seperti tapir dan kuskus yang tidak terdapat di Taman Leuser dapat ditemukan di sini. Keberagaman primata seperti siamang, gibbon, monyet ekor panjang, dan Presbytis melapophos turut melengkapi keindahan fauna Gunung Kerinci. Terdapat juga 140 jenis burung yang menghiasi langitnya.
Gunung Kerinci, sebuah mahakarya alam di Pulau Sumatera, mengundang para penjelajah untuk menyaksikan keelokan alam yang megah dan memahami keberagaman flora dan fauna yang tersembunyi di dalamnya. Selamat menjelajah ke keindahan yang tiada tara!
Pendakian
Gunung Kerinci dapat ditempuh melalui darat dari Kota Jambi menuju Kota Sungai Penuh melalui Bangko, atau jalur udara dari Bandara Sultan Thaha menuju Bandar Udara Depati Parbo di Kabupaten Kerinci, Jambi. Dapat juga ditempuh dari Padang, Lubuklinggau, dan Bengkulu. Dengan pesawat terbang dapat mendarat di Kota Jambi atau Kota Padang.
Keindahan panorama yang masih alami dengan kekayaan flora dan fauna dapat ditemui mulai dari dataran rendah hingga puncak Gunung Kerinci. Tidak hanya untuk dinikmati, tetapi sangat baik untuk melakukan penelitian dan pendidikan. Pendakian ke puncak Gunung Kerinci memakan waktu dua hari 2 malam atau dua hari 1 malam, dimulai dari Jalur Pendakian Kersik Tuo, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.
Desa Kersik Tuo berada pada ketinggian 1.400 mdpl dengan penduduk yang terdiri dari para pekerja perkebunan keturunan Jawa, sehingga bahasa setempat adalah Bahasa Jawa. Dari Kersik Tuo, para pendaki menuju ke Pos Penjagaan TNKS atau R10 pada ketinggian 1.611 mdpl dengan berjalan kaki sekitar 45 menit melintasi perkebunan teh.
Pondok R10 adalah pondok jaga balai TNKS untuk mengawasi setiap pengunjung yang akan mendaki Gunung Kerinci. Dari R10, para pendaki menuju ke Pintu Rimba dengan ketinggian 1.682 mdpl, Jaraknya sekitar 2 km dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam perjalanan. Medannya berupa perkebunan atau ladang penduduk, jalanan beraspal sampai ke batas hutan.
Pintu Rimba merupakan gerbang awal pendakian yang berada dalam batas hutan antara ladang dan hutan heterogen sebagai pintu masuk. Pintu Rimba berada pada ketinggian 1.682 mdpl. Di sini, ada lokasi shelter dan juga sumber air kurang lebih 200 meter sebelah kiri. Jarak tempuh ke Bangku Panjang sekitar 2 km atau 30 menit perjalanan, lintasannya agak landai memasuki kawasan hutan heterogen.
Setelah itu, perjalanan menuju Pesanggrahan atau Pos 1 dengan ketinggian 1.735 mdpl, terdapat dua buah shelter yang dapat digunakan untuk beristirahat. Pesanggrahan medan masih landai, jaraknya 2 km dengan waktu tempuh sekitar 45 menit melintasi kawasan hutan. Pendaki dapat beristirahat di Bangku Panjang Pos 2 yang berada di ketinggian 1.782 mdpl, tapi di sini tidak ada shelter-nya. Terdapat sungai yang kadang kala kering di musim kemarau.
Untuk menuju Pesanggrahan 2 atau Pos 3 yang berjarak sekitar 2 km dari Bangku Panjang, membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam. Jalur memasuki kawasan hutan yang lebat dan terjal dengan kemiringan 45 hingga 60 derajat.
Pos 3 atau Pesanggrahan 2 berada di ketinggian 1.982 mdpl dan terdapat sebuah pondok yang dapat digunakan untuk beristirahat. Untuk menuju Shelter 1, jarak yang harus ditempuh sekitar 3 km dengan waktu tempuh 2 jam. Di lintasan ini kadang kala dijumpai medan yang terjal dengan kemiringan hingga 45 derajat tetapi masih bertemu dengan medan yang landai.
Terdapat sebuah pondok yang sudah tua di Shelter 1 yang berada di ketinggian 2.505 mdpl. Di sini, pendaki dapat beristirahat & mendirikan tenda. Karena mendirikan tenda wajib di Shelter 1 – Shelter 3 (area kemah). Untuk menuju Shelter 2 dari Shelter 1, jarak yang harus ditempuh adalah 2 km dengan waktu tempuh sekitar 3 jam. Di lintasan ini dapat dijumpai tumbuhan paku-pakuan dengan kondisi hutan yang sedikit terbuka. Shelter 2 memiliki ketinggian 3.056 mdpl.
Untuk menuju ke Shelter 3 dari Shelter 2, jarak yang harus ditempuh sekitar 1,5 km, memerlukan waktu sekitar 1,5 jam. Kondisi jalur berupa bekas aliran air, sehingga akan berubah menjadi selokan bila turun hujan. Shelter 3 berada di ketinggian 3.291 mdpl (area kemah). Sesampainya di Shelter 3, pendaki sudah berada di Batas Vegetasi antara hutan & jalur bebatuan khas gunung berapi. Menuju puncak Gunung Kerinci dengan ketinggian 3.805 mdpl, pendaki perlu melewati pos akhir, yaitu Tugu Yudha. Baru setelah itu Puncak Indrapura.
Pendakian ke Puncak Kerinci
Pendakian ke Gunung Kerinci adalah sebuah perjalanan yang menggoda, menghadirkan keindahan alam mulai dari dataran rendah hingga puncaknya yang memukau. Jika Sobat Jelajah memiliki tekad untuk menjelajahi keelokan Gunung Kerinci, berikut adalah rincian jalur pendakian yang dapat diikuti.
Persiapan dan Akses
Darat dan Udara
Gunung Kerinci dapat dicapai melalui jalur darat dari Kota Jambi menuju Kota Sungai Penuh melalui Bangko atau menggunakan jalur udara dari Bandara Sultan Thaha menuju Bandara Depati Parbo di Kabupaten Kerinci, Jambi. Alternatif lainnya adalah melalui Padang, Lubuklinggau, dan Bengkulu, dengan pilihan mendarat di Kota Jambi atau Kota Padang.
Eksplorasi Bertahap
Desa Kersik Tuo (1.400 mdpl)
Pendakian dimulai dari Desa Kersik Tuo, berada pada ketinggian 1.400 mdpl, dihuni oleh para pekerja perkebunan keturunan Jawa dengan bahasa setempat Bahasa Jawa.
Pos Penjagaan TNKS atau R10 (1.611 mdpl)
Dari Kersik Tuo, para pendaki menuju ke Pos Penjagaan TNKS atau R10 dengan berjalan kaki sekitar 45 menit melintasi perkebunan teh.
Pintu Rimba (1.682 mdpl)
Pintu Rimba menjadi gerbang awal pendakian, terletak pada ketinggian 1.682 mdpl, di antara ladang dan hutan heterogen. Lokasi ini juga menyediakan shelter dan sumber air sekitar 200 meter di sebelah kiri.
Bangku Panjang Pos 2 (1.782 mdpl)
Perjalanan dilanjutkan menuju Bangku Panjang Pos 2, dengan jarak sekitar 2 km atau 30 menit perjalanan melintasi kawasan hutan. Meskipun di sini tidak ada shelter, tetapi terdapat sungai yang kadang kala kering di musim kemarau.
Pesanggrahan 2 atau Pos 3 (1.982 mdpl)
Setelah melewati Bangku Panjang Pos 2, perjalanan menuju Pesanggrahan 2 atau Pos 3 membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam dengan jarak sekitar 2 km. Jalur ini memasuki kawasan hutan yang lebat dan terjal.
Shelter 1 (2.505 mdpl)
Dari Pos 3, menuju Shelter 1 dengan jarak sekitar 3 km dan waktu tempuh sekitar 2 jam. Shelter 1 terletak di ketinggian 2.505 mdpl, tempat pendaki dapat beristirahat dan mendirikan tenda.
Shelter 2 (3.056 mdpl) dan Shelter 3 (3.291 mdpl)
Perjalanan dilanjutkan menuju Shelter 2 dari Shelter 1, dengan jarak sekitar 2 km dan waktu tempuh sekitar 3 jam. Selanjutnya, dari Shelter 2 ke Shelter 3 dengan jarak sekitar 1,5 km, memerlukan waktu sekitar 1,5 jam. Shelter 3 berada di ketinggian 3.291 mdpl, di batas vegetasi antara hutan dan jalur bebatuan.
Puncak Indrapura (3.805 mdpl)
Sesampainya di Shelter 3, pendaki sudah berada di batas vegetasi dan bersiap untuk menaklukkan puncak Gunung Kerinci. Melalui Tugu Yudha, pendaki akan mencapai Puncak Indrapura yang mempesona dengan ketinggian 3.805 mdpl.
Petualangan pendakian Gunung Kerinci menghadirkan pengalaman tak terlupakan, mulai dari kehidupan lokal hingga keelokan alam yang memukau. Selamat menjelajah dan nikmati setiap langkahnya, Sobat Jelajah!
Buatkan artikel tentang : Disekitar Gunung Kerinci, setidaknya memiliki lima belas danau, yang terbesar adalah Danau Kerinci, diikuti oleh Danau Gunung Tujuh. Danau Kerinci seluas 4.200 hektar terletak di ketinggian 650 meter (2.130 kaki), dan merupakan tuan rumah Festival Danau Kerinci. Danau Gunung Tujuh adalah danau kaldera yang terbentuk di gunung berapi yang sudah punah, dan dikelilingi oleh tujuh puncak. Danau Gunung Tujuh merupakan danau tertinggi di Asia Tenggara dengan ketinggian 1.996 meter (6.549 kaki)
Keajaiban Danau di Sekitar Gunung Kerinci
Gunung Kerinci, dengan keelokan alamnya yang megah, tidak hanya menawarkan pengalaman pendakian yang luar biasa, tetapi juga melingkupi pesona danau-danau menakjubkan di sekitarnya. Inilah beberapa dari danau-danau indah yang menjadi bagian dari kekayaan alam Gunung Kerinci.
Danau Kerinci
Danau Kerinci, dengan luas mencapai 4.200 hektar, adalah yang terbesar di antara danau-danau di sekitar Gunung Kerinci. Terletak pada ketinggian 650 meter (2.130 kaki), danau ini bukan hanya menjadi lanskap yang memesona tetapi juga menjadi tuan rumah Festival Danau Kerinci yang memikat. Festival ini mempersembahkan budaya dan kekayaan alam sekitar, menciptakan pengalaman unik bagi pengunjung.
Danau Gunung Tujuh
Sejauh mata memandang, Danau Gunung Tujuh mengundang pengunjungnya dengan keeksotisan kalderanya. Terbentuk di gunung berapi yang sudah tidak aktif, danau ini dikelilingi oleh tujuh puncak yang menambah daya tariknya. Menjadi danau kaldera tertinggi di Asia Tenggara, Danau Gunung Tujuh menjulang dengan ketinggian mencapai 1.996 meter (6.549 kaki) di atas permukaan laut.
Eksplorasi Pesona Alam
Ekspedisi Ke Danau Kerinci
Danau Kerinci, dengan luasnya yang memukau, menyajikan perjalanan eksplorasi yang menarik. Pengunjung dapat menikmati pesona alam sekitarnya sambil bersantai di tepi danau. Pemandangan senja yang memukau seringkali menjadi pengalaman tak terlupakan bagi mereka yang menyaksikannya.
Petualangan di Danau Gunung Tujuh
Danau Gunung Tujuh, dengan kalderanya yang eksotis, memanggil para petualang. Ekspedisi ke danau ini membawa pengunjung melalui perjalanan yang menakjubkan di tengah keajaiban alam. Dikelilingi oleh tujuh puncak yang menawarkan panorama indah, danau ini menjadi destinasi impian bagi pencinta alam dan fotografer.
Pesona Ketinggian dan Kesejukan
Ketinggian Danau Gunung Tujuh yang mencapai 1.996 meter (6.549 kaki) menambahkan sentuhan kesejukan yang menarik bagi para pengunjungnya. Udara segar dan sejuk menjadi pendamping setia bagi mereka yang berani menjelajahi danau tertinggi di Asia Tenggara.
Keindahan yang Menciptakan Kenangan
Gunung Kerinci dan danau-danau di sekitarnya bukan hanya menyuguhkan keindahan visual tetapi juga menghadirkan pengalaman yang mendalam. Dari Danau Kerinci yang memukau hingga ke eksotisme Danau Gunung Tujuh, setiap sudut alam menggambarkan keajaiban yang tidak dapat dilupakan.
Sobat Jelajah, mari merencanakan perjalanan Anda ke Gunung Kerinci dan temukan keindahan yang tak terhingga di danau-danau ajaib ini. Nikmati sentuhan hangatnya alam Sumatera dan raih kenangan yang akan membawa Anda kembali untuk merasakannya lagi.
Baca Juga : Gunung Daik di Pulau Lingga