Selamat datang Sobat Jelajah! Kita akan menjelajahi kekayaan alam Indonesia, khususnya Gunung Kendang, sebuah gunung berapi stratovolcano yang mempesona. Terletak di perbatasan Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, dan Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Gunung Kendang menawarkan pesona alam yang luar biasa.
Keindahan dan Uniknya Gunung Kendang
Gunung Kendang tidak hanya menjadi objek geologi yang menarik, tetapi juga memiliki keunikan alam yang memukau. Empat lapangan fumarol, termasuk Kawah Manuk, menghiasi puncak Gunung ini. Kawah Manuk sendiri memiliki luas mencapai 2,75 km, menyajikan pemandangan yang tak terlupakan.
Fenomena Alam di Puncak Gunung Kendang
Puncak Gunung ini menjadi saksi dari fenomena alam yang menakjubkan. Sublimasi sulfur, letupan lumpur panas, dan mata air panas adalah bagian dari kehidupan geologi yang aktif di gunung ini. Suara gemuruh alam dan kehangatan dari mata air panas menjadi bagian dari pengalaman eksplorasi yang tak terlupakan.
Punggung Lereng sebagai Pembatas Alami
Punggung lereng Gunung Kendang menjadi pembatas alami bagi empat daerah aliran sungai utama. Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, Cimanuk, Cikandang, dan Cilaki, masing-masing memiliki batasannya di sepanjang punggung lereng. Ini menciptakan lanskap yang unik dan melibatkan Gunung ini sebagai titik terjauh di ujung tenggara DAS Citarum.
- DAS Citarum vs. DAS Cimanuk: Batasan di sebelah timur punggung lereng.
- DAS Cimanuk vs. DAS Cikandang dan DAS Cilaki: Batasan di sebelah barat punggung lereng.
Peran Penting DAS Gunung Kendang
Lereng kompleks Gunung Kendang sebelah timur menjadi hulu sub DAS bagi Cimanuk, yang mengalir ke pantai utara Jawa. Sementara DAS Cikandang di sisi lereng selatan hingga barat daya, bersama dengan DAS Cilaki, mengalirkan air dari anak sungai ke pesisir selatan Jawa. Inilah keajaiban hidrologi yang melibatkan Gunung ini sebagai salah satu penentu arah aliran sungai di Jawa Barat.
Pesona Tersembunyi di Ujung Tenggara Citarum
Gunung Kendang bukan hanya simbol keindahan alam, tetapi juga sebagai penentu arah air sungai yang sangat vital di Jawa Barat. Eksplorasi keajaiban alam di gunung ini tidak hanya membuka wawasan tentang geologi, tetapi juga keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari masyarakat sekitar.
Sobat Jelajah, mari kita lestarikan kekayaan alam Indonesia dengan tetap menjaga kelestarian Gunung ini. Selamat mengeksplorasi dan menjadi bagian dari keindahan alam Jawa Barat yang mempesona!
Baca Juga :
Pendakian Gunung Kendang
Sobat Jelajah, mari kita hadirkan cerita seru tentang pendakian yang penuh tantangan ke Gunung ini. Medan awal perjalanan membawa kita melalui perkebunan teh yang hijau, menantang dengan durasi setengah jam. Selanjutnya, menjelajahi kebun sayur dan medan terbuka dalam setengah jam berikutnya. Namun, seiring berjalannya waktu, medan mulai tertutup vegetasi yang menggambarkan kekayaan Gunung Kendang sebagai kawasan cagar alam.
Pos 2: Tempat Lapang di Antara Vegetasi Rapat
Perjalanan dilanjutkan di jalur setapak yang samar-samar tertutup oleh tanaman, menciptakan atmosfer mistis. Rintangan datang dalam bentuk pohon tumbang melintang di jalur setapak, memaksa pendaki untuk melewati dengan hati-hati. Hanya di Pos 2, satu-satunya tempat yang lapang, dapat dicapai setelah berjalan santai selama 2,5 jam. Di sinilah rombongan berhenti, bersantai, dan menunggu agar seluruh anggota berkumpul.
Vegetasi yang Memukau di Gunung Kendang
Gunung ini menawarkan pesona vegetasi yang rapat, dengan tanaman khas seperti anggrek, edelweis, kantung semar, dan cantigi. Namun, pohon pakis mendominasi pemandangan. Setelah melewati Pos 2, perjalanan menuju puncak melibatkan jalur yang melintasi punggungan, di sisi kiri terlihat jurang dan Gunung Wayang Windu, sedangkan di sisi kanan terbuka pemandangan Gunung Papandayan.
Puncak Ganda Gunung Kendang
Gunung ini memukau dengan dua puncak yang hampir setinggi. Ketinggian Puncak 1 mencapai 2647 mdpl, ditempuh dalam 1,5 jam dari Pos 2. Meskipun Puncak 1 ditumbuhi pohon tinggi yang menghalangi pemandangan, namun ruang terbuka sedikit lebih besar daripada Pos 2. Di sinilah rombongan beristirahat, menikmati makan siang, dan berfoto sebelum melanjutkan perjalanan ke sabana.
Sabana Gunung Kendang: Ruang Terbuka yang Luas
Perjalanan dilanjutkan ke sabana, lembah datar yang diapit oleh dua puncak Gunung ini. Luasnya sabana setara dengan dua lapangan bola, menciptakan pemandangan yang menakjubkan. Setelah menjelajahi keindahan sabana, perjalanan turun dimulai.
Momen Menantang dari Pos 2 ke Desa Neglawangi
Turun merupakan momen kritis, terutama dari Pos 2 ke bawah. Jalur tercabang dengan bekas pemasangan selang air, menguji ketelitian pendaki. Banyak anggota rombongan terjebak mengikuti jalur selang air, menciptakan petualangan yang tak terlupakan. Alhamdulillah, sekitar jam 17.30, semua anggota rombongan dapat sampai kembali di Desa Neglawangi, menutup cerita epik pendakian Gunung ini.
Selamat menjelajahi alam, Sobat Jelajah! Tetap jaga kelestarian alam dan nikmati pesona setiap langkah di Gunung Kendang.
Baca Juga : Gunung Aseupan Permata di Kabupaten Pandeglang, Banten