Hai Sobat Jelajah! Kita akan menjelajahi salah satu keajaiban alam Sulawesi Barat yang memukau, yaitu Gunung Gandang Dewata. Berada di Kabupaten Mamasa, gunung ini bukan hanya menawarkan ketinggian yang mengagumkan, tetapi juga keanekaragaman alam yang luar biasa.
Melihat Ketinggian dan Posisi Strategis
Gunung Gandang Dewata menempati posisi istimewa di kawasan Pegunungan Quarlesi. Dengan ketinggian mencapai 3.037 mdpl, gunung ini membanggakan dirinya sebagai gunung tertinggi kedua di Sulawesi, setelah Gunung Latimojong yang mencapai 3.478 mdpl. Keberadaannya sebagai daerah tangkapan air terluas di Provinsi Sulawesi Barat menambahkan nilai pentingnya bagi lingkungan sekitarnya.
Jejak Ekspedisi Botani: Keanekaragaman Tumbuhan di Puncak
Pada tahun 2016, dalam ekspedisi penelitian Widya Nusantara dan Bioresources, tim peneliti botani dari Pusat Penelitian Biologi dan Kebun Raya LIPI memetakan keanekaragaman tumbuhan di Gunung Gandang Dewata. Hasilnya mencengangkan, dengan koleksi mencapai 179 jenis tumbuhan. Ini mencakup berbagai spesies yang menambahkan kekayaan biologis gunung ini.
Beberapa tumbuhan yang berhasil tercatat dalam penelitian ini menjadi bukti keragaman hayati yang menghiasi puncak Gandang Dewata. Setiap langkah di atas gunung ini menghadirkan keajaiban flora yang mungkin belum pernah Sobat Jelajah saksikan sebelumnya.
Gunung Gandang Dewata, Puncak Keajaiban Sulawesi Barat
Dengan ketinggian yang memukau dan keanekaragaman alam yang melimpah, Gandang Dewata menjadi destinasi yang mengagumkan bagi para pecinta alam. Saksikan kecantikan Sulawesi Barat dari puncak tertinggi kedua di pulau ini. Mari terus jaga kelestarian alam, dan selamat menjelajah,
Baca Juga :
Sobat Jelajah! Kita akan melanjutkan perjalanan kita untuk mengeksplorasi Gandang Dewata, khususnya mengenai zona hutan yang menakjubkan di ketinggian yang berbeda. Mari kita simak lebih lanjut!
Zona Hutan Pegunungan Bawah: Keelokan Epifit dan Keanekaragaman Pohon
Zona hutan pegunungan bawah Gunung Gandang Dewata, yang berkisar antara 1500 hingga 2400 mdpl, menawarkan pemandangan yang begitu memesona. Pohon-pohon tumbuh dengan tinggi yang relatif tinggi, tidak terlalu rapat, dan disertai dengan epifit yang melimpah, seperti anggrek yang menambahkan warna dan keindahan alam.
Beberapa jenis pohon, seperti Lithocarpus dan Castanopsis, mendominasi zona ini dengan keberadaannya yang melimpah. Coniferae juga memberikan kontribusi signifikan, di antaranya Podocarpus, Dacrycarpus, Dacrydium, Phyllocladus, dan Agathis. Menariknya, jenis Agathis yang tumbuh di Sulawesi, termasuk Gunung Gandang Dewata, adalah Agathis dammara.
Zona Hutan Pegunungan Atas: Keunikan Pohon dan Keanekaragaman Endemik
Pada ketinggian 2400 hingga 3000 mdpl, kita memasuki zona hutan pegunungan atas Gunung Gandang Dewata. Di sini, pohon-pohon memiliki tajuk yang lebih seragam, relatif lebih pendek, dan ciri khas batang yang bengkok serta berbenjol-benjol. Daun-daun kecil dan tebal bersama dengan batang yang dipenuhi lumut menciptakan pemandangan yang unik.
Anggota suku Ericaceae, seperti Rhododendron, Vaccinium, dan Gaultheria, menjadi tumbuhan umum pada zona ini. Menariknya, terdapat 24 jenis Rhododendron yang ditemukan di Sulawesi, dan 19 diantaranya merupakan endemik pulau ini. Keunikan dan kekhasan tumbuhan pada zona ini semakin menjadi pesona tersendiri bagi para peneliti dan pecinta alam.
Keragaman Pohon dan Ketinggian: Suatu Keterkaitan Alam yang Menakjubkan
Perlu diperhatikan bahwa kerapatan pohon di Gunung Gandang Dewata cenderung meningkat seiring dengan peningkatan ketinggian. Ini menciptakan suatu keterkaitan alam yang menakjubkan, di mana setiap zona hutan menyajikan pemandangan dan karakteristik yang berbeda, memberikan pengalaman petualangan yang tak terlupakan bagi setiap pendaki.
Sobat Jelajah, dengan membongkar keindahan zona hutan Gandang Dewata, kita semakin memahami betapa istimewanya alam Sulawesi Barat. Teruslah menjaga kelestarian dan keindahan alam, serta nikmati setiap jejak petualangan di puncak Gunung Gandang Dewata. Sampai jumpa di sana!
Baca Juga : Gunung Gawalise: Surga Tersembunyi di Tanah Sulawesi Tengah