Hai Sobat Jelajah! Kita kembali menjelajahi kekayaan alam Indonesia, dan kali ini destinasi kita adalah Gunung Argopuro, sebuah gunung berapi kompleks yang menyimpan pesona dan tantangan luar biasa di Jawa Timur. Yuk, simak lebih lanjut!
Puncak Tertinggi di Pegunungan Iyang
Gunung Argopuro, dengan ketinggian mencapai 3.088 meter, bukan hanya sekedar gunung biasa. Ia membanggakan dirinya sebagai puncak tertinggi di Pegunungan Iyang. Meskipun kini tidak lagi aktif, pesona dan sejarahnya tetap memukau para penjelajah.
Kompleks Iyang-Argapura
Gunung Argopuro tidak berdiri sendiri; ia menjadi bagian dari kompleks gunung berapi raksasa yang menguasai pemandangan antara Gunung Raung dan Gunung Lemongan di Jawa Timur. Suaka Margasatwa Pegunungan Iyang menjadi rumah bagi kompleks ini, sering dikenal sebagai Iyang-Argapura. Di sini, kita akan menemukan lembah-lembah yang menghampar sejauh 1.000 meter, menghadirkan panorama alam yang menakjubkan.
Pendakian yang Tantangannya Sebanding
Bagi Sobat yang suka tantangan, Gunung Argopuro menawarkan pendakian dengan jalur yang panjang, sekitar 63 Km, menjadikannya trek pendakian terpanjang di Pulau Jawa. Meskipun ketinggian gunung ini “hanya” 3.088 mdpl, jalur panjangnya membuat pendakian menjadi petualangan tersendiri. Itulah sebabnya Gunung Argopuro dianggap sebagai destinasi yang memberikan tantangan sejati bagi para pendaki.
Keberagaman Ekosistem Gunung Argopuro
Gunung Argapura tidak hanya menawarkan keindahan puncaknya yang megah, tetapi juga memperkenalkan kita pada keberagaman ekosistem. Dari hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, hingga Hutan Ericaceous atau hutan gunung, setiap zona memiliki pesonanya sendiri. Begitu banyak keajaiban alam yang dapat dinikmati selama perjalanan mendaki.
Legenda Dewi Rengganis
Setiap gunung memiliki cerita mistis yang melibatkan kehadiran makhluk halus, dan Gunung Argopuro tidak terkecuali. Di kawasan Puncak Rengganis, terdapat legenda yang melekat erat dengan keanggunan alam dan kepercayaan masyarakat sekitar. Mari kita merunut cerita tentang Dewi Rengganis, adik dari Nyi Roro Kidul.
Kisah Keindahan di Puncak Rengganis
Menurut legenda masyarakat sekitar, Puncak Rengganis adalah tempat tinggal Dewi Rengganis. Adik dari penguasa lautan, Nyi Roro Kidul, Dewi Rengganis disebut bermukim di puncak gunung yang megah ini. Konon, keindahan alam di sekitar Puncak Rengganis adalah hasil keanggunannya yang memancarkan aura magis.
Jejak Mistis yang Menghantui Pendaki
Cerita mistis seputar Gunung Argopuro, khususnya Puncak Rengganis, menjadi bagian dari pengalaman para pendaki yang menjelajahi gunung ini. Beberapa di antara mereka mungkin pernah merasakan atau menyaksikan kejadian-kejadian mistis yang sulit dijelaskan secara rasional. Apakah itu suara aneh, penampakan tak terduga, atau perasaan takjub yang sulit diungkapkan.
Penghormatan kepada Dewi Rengganis
Meskipun begitu, para pendaki dan masyarakat setempat umumnya menghormati kepercayaan dan legenda ini. Saat mendaki, mereka menjaga kesakralan Puncak Rengganis dan merasakan kehadiran Dewi Rengganis yang diyakini melindungi dan merawat kelestarian gunung ini.
Menggali Keunikan Setiap Langkah
Sobat Jelajah, saat meresapi keindahan Gunung Argapura dan Puncak Rengganis, kita juga diperkenalkan pada kebudayaan dan mitos yang membentuk identitas alam ini. Keanggunan legenda Dewi Rengganis menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kekayaan dan keunikannya. Teruslah menjelajahi dan mengenali keunikan setiap langkah di petualangan ini. Sampai jumpa di sisi mistis dan megah Pegunungan Iyang!
Jalur Pendakian
Sobat Jelajah, mari kita teruskan perjalanan kita di Gunung Argopuro dengan menjelajahi jalur pendakian yang menuntun kita melalui keindahan alam dan tantangan yang menakjubkan. Setiap langkah adalah bagian dari petualangan tak terlupakan.
Hari Pertama Baderan hingga Alun-Alun Besar
Perjalanan dimulai dari Kantor Kehutanan Baderan (780 mdpl) menuju landasan udara tua Belanda (2.215 mdpl), membentang sekitar 14 km yang memakan waktu 8-9 jam. Jalur ini menanjak melalui lahan pertanian, Hutan Lindung, dan akhirnya memasuki Taman Nasional. Alun-Alun Kecil dan Alun-Alun Besar adalah padang rumput pertama yang menyambut, memberikan pemandangan yang luar biasa. Setelah melewati jembatan kecil, perjalanan dilanjutkan hingga mencapai Cikasur.
Hari Kedua: Menuju Puncak Rengganis dan Argopuro
Pada hari kedua, pendakian menuju puncak Rengganis sejauh 13 km dan memakan waktu 7-8 jam. Jalur terus menanjak melalui hutan cemara yang bercampur dengan padang rumput terbuka, menawarkan pemandangan ke arah timur menuju Gunung Raung. Antara puncak Rengganis dan Argopuro, lintasan terbagi menjadi tiga arah.
- Jalur “Kiri” ke Rengganis: Menanjak ke puncak Rengganis dengan reruntuhan candi Hindu. Meskipun disarankan untuk berkemah sekitar 20 menit, di sini tidak terdapat sumber air. Pemandangan ke arah timur memperlihatkan kompleks gunung Ijen di ujung timur Jawa dan Gunung Agung di Bali.
- Jalur “Sebelah Kanan” ke Argopuro: Menuju puncak tertinggi, Argopuro. Ditempuh kurang dari 30 menit dengan jalan di mana terdapat piramida dari batu. Sayangnya, pohon cemara di puncak mungkin mengaburkan sebagian pemandangan.
Sobat, setiap langkah di jalur pendakian ini membawa kita lebih dekat pada keajaiban alam dan keragaman pemandangan yang dimiliki Gunung Argopuro. Teruslah menikmati setiap momen, dan jangan lupa untuk selalu menjaga kelestarian alam. Selamat menjelajah!
Baca Juga : Gunung Arjuno Puncak Megah di Timur Jawa