Estimasi Pendakian Gunung Welirang Via Tretes – Gunung Welirang, dengan ketinggian megahnya mencapai 3.156 mdpl, bukan hanya sekedar gunung biasa. Bersamaan dengan Gunung Arjuno, ia membentuk sebuah medan pendakian yang menggetarkan, dengan trek yang dikenal dengan sebutan Tanjakan Asu atau Tanjakan Naga.
Namanya yang bermakna belerang dalam bahasa Jawa, menjadi cerminan nyata dari keberadaan aktivitas penambang belerang di sekitar puncaknya. Terletak di perbatasan Kota Batu, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Mojokerto, Gunung Welirang menempati posisi istimewa dalam daftar 10 Gunung Tertinggi di Jawa Timur.
Jalur pendakian yang tersedia menghadirkan pilihan yang beragam, mulai dari yang ramai hingga yang sepi. Sebagian pendaki bahkan memilih untuk menelusuri Gunung Arjuno dan Gunung Kembar sekaligus, mengingat kedekatan antar gunung tersebut.
Transportasi
Untuk mencapai Basecamp Tretes, tersedia beberapa alternatif transportasi yang bisa Sobat Jelajah pilih:
- Dari Solo dan sekitarnya: Naik bus menuju Terminal Purabaya Sidoarjo, lanjutkan perjalanan dengan bus ke Terminal Pandaan. Dari sana, tersedia angkot, ojek, atau layanan carter mobil untuk mencapai basecamp Tretes.
- Dari Jakarta: Naik kereta menuju Malang, turun di Stasiun Blimbing Malang atau Stasiun Malang Kota Baru. Selanjutnya, naik angkot ke Terminal Arjosari dan lanjutkan perjalanan dengan bus menuju Pandaan, kemudian ikuti petunjuk seperti di atas.
- Dari Malang dan Surabaya: Naik bus menuju Pandaan, dari sana tersedia angkot, ojek, atau layanan carter mobil untuk mencapai basecamp Tretes.
Meskipun Basecamp Pendakian Tretes terletak agak jauh dari Terminal Pandaan, dengan mengandalkan angkutan umum, perjalanan sekitar 15-20 menit akan membawa Sobat Jelajah ke lokasi basecamp yang berada di seberang Hotel Tanjung.
Dengan segala persiapan dan transportasi yang telah tersedia, petualangan mendaki Gunung Welirang melalui jalur Tretes menantang untuk dijelajahi. Siapkan fisik dan semangatmu, serta nikmati setiap langkah menuju puncak yang memukau!
Estimasi Pendakian Gunung Welirang Via Tretes
Jalur Tretes telah menjadi pilihan utama para pendaki Gunung Welirang karena popularitasnya yang tinggi dan keramaian yang cukup terasa. Meskipun demikian, jalur ini tidak selalu memberikan pengalaman yang mudah, meski telah menjadi favorit.
Basecamp – Pos 1
Saat memulai pendakian, jalur terawat dengan baik, terdiri dari tanjakan makadam yang tertata rapi. Semakin jauh, kemiringan jalur mulai meningkat. Setelah melewati empat belokan, sekitar 20 menit perjalanan akan membawa Sobat Jelajah ke Pos 1, yang dikenal sebagai Pet Bocor. Di sini, Sobat Jelajah akan menemukan warung serta toilet kecil. Di depan pos, terdapat area luas yang sering digunakan untuk mendirikan tenda.
Pos 1 – Pos 2
Dari Pet Bocor hingga sekitar 1 kilometer ke depan, jalur beralih menjadi cor-coran semen sebelum kembali menjadi trek berbatu. Jalur yang panjang, curam, berbatu, dan berliku akan memakan cukup banyak energi. Namun, inilah jalur yang akan membawa Sobat Jelajah menuju puncak Gunung Welirang dalam beberapa jam ke depan.
Pos 2 – Kop-kopan
Tiba di Pos 2, atau yang biasa disebut Kop-kopan, Sobat Jelajah akan menemui area terbuka yang luas. Di sini, tersedia sumber air yang melimpah serta warung kecil yang menyediakan gorengan dan minuman hangat. Biasanya warung ini hanya buka pada akhir pekan. Kop-kopan sering menjadi tempat ideal untuk berkemah atau sekadar bersantai.
Panorama di sekitar Kop-kopan sungguh memukau, terutama ditambah dengan suara gemericik air yang mengalir deras. Bahkan sebelum mencapai Kop-kopan, pemandangan mulai terbuka, dan menjelang sore, Gunung Penanggungan biasanya terlihat gagah di balik kabut.
Jalur dari Kop-kopan menuju basecamp sering dilalui oleh hardtop pembawa belerang. Oleh karena itu, jalurnya tidak selalu teratur. Jadi, jangan heran jika mendengar suara hardtop melintas di antara pepohonan.
Pos 2 – Pos 3
Perjalanan selanjutnya dari Pos 2 masih menghadirkan jalur makadam yang semakin menantang. Tanjakan-tanjakan terus menghampiri, dengan puncak kepenatan saat mencapai Tanjakan Asu, sebuah tanjakan panjang yang berliku-liku pasti membuat pendaki merasa bosan. Setelah melewati Tanjakan Asu, trek makadam masih terus mendominasi hingga mencapai Pos 3. Perjalanan berlanjut melewati alas Lali Jiwo, tanda bahwa Pos 3, yang dikenal sebagai Pondokan, semakin dekat.
Pos 3 – Pondokan
Pondokan adalah area datar yang dimanfaatkan untuk menyimpan belerang oleh para penambang. Bangunan-bangunan kecil tersebar sebagai tempat penyimpanan. Pos Pondokan juga merupakan persimpangan bagi para pendaki yang ingin melanjutkan perjalanan ke Gunung Arjuno. Jika tujuan Sobat Jelajah adalah Gunung Welirang, cukup ikuti jalur menuju Pondokan. Di sini juga merupakan lokasi ideal untuk berkemah, dengan banyaknya area datar dan sumber air yang mengalir. Namun, Sobat Jelajah perlu bersabar karena sumber air di Pondokan hanya mengalir lewat selang.
Pos 3 – Lapangan
Dari Pondokan, perjalanan ke puncak Gunung Welirang masih dipenuhi dengan jalur berbatu dan menanjak. Pendaki akan terus mengelilingi bukit terjal hingga mencapai Lapangan. Meskipun luas dan terbuka, Lapangan tidak disarankan untuk berkemah.
Lapangan – Puncak Welirang
Setelah melewati Lapangan, perjalanan menuju puncak Gunung Welirang akan membawa pendaki melewati sisi bukit. Di sepanjang perjalanan, tampak deretan Gunung Kawi dan Gunung Butak di kejauhan. Semakin mendekati batas vegetasi, aroma belerang mulai tercium dan asapnya terlihat mengepul dari kawah belerang di kejauhan. Ada jalur yang mengarah ke kawah belerang dan jalur lainnya menuju puncak. Jalur menuju puncak adalah yang paling ekstrem dan tertinggi. Saat mencapai dataran tertinggi, pendaki mungkin akan terkejut menemukan bahwa puncak sebenarnya masih sedikit lebih jauh. Puncak Gunung Welirang ditandai dengan susunan batuan yang khas. Di sini, kawah belerang yang terus mengeluarkan asap terlihat jelas, sementara Gunung Penanggungan dan puncak Ogal Agil Gunung Arjuno tampak megah di kejauhan.
Demikian artikel tentang Estimasi Pendakian Gunung Welirang Via Tretes, Baca Juga : Estimasi Pendakian Gunung Wilis via Bajulan
