Estimasi Pendakian Gunung Sumbing Via Banaran – Sobat Jelajah, mari kita berkenalan dengan pesona Gunung Sumbing, si kembar gagah yang menjulang tinggi di Jawa Tengah. Terhampar megah di tiga kabupaten, yaitu Magelang, Temanggung, dan Wonosobo, gunung gagah ini berdiri berdampingan dengan saudaranya, Gunung Sindoro, yang hanya terpisahkan oleh jalan raya ramai yang disebut ‘Kledung Pass’.
Meski dekat secara geografis dan menyatu dalam keindahan alam gunung kembar, jalur pendakian yang disuguhkan oleh keduanya tak kalah menantang bagi para pendaki yang berani menjajalnya.
Gunung Sumbing, dengan bangga, meraih posisi sebagai gunung tertinggi ke-3 di Jawa. Tak heran jika namanya selalu disebut dalam daftar 10 gunung tertinggi di Jawa Tengah. Dan dia menyuguhkan lima jalur pendakian yang telah terkenal akan keindahannya. Salah satunya adalah jalur pendakian melalui Banaran, yang membelah bagian timur gunung gagah ini dan dibuka sekitar tahun 2016.
Baca Juga : Paket Private Sumbing
Estimasi Pendakian Gunung Sumbing Via Banaran
Teruslah menapaki jejak, Sobat Jelajah, dan temukan keajaiban alam yang menanti di puncak Gunung Sumbing melalui jalur indah ini.
Basecamp – Pos 0
Sobat Jelajah, mari kita susuri jejak pendakian Gunung Sumbing yang memikat hati. Perjalanan dimulai dari basecamp, sebuah pos registrasi yang juga tempat istirahat sebelum memasuki petualangan sejati. Di sini, segala kebutuhan logistik dan transportasi dapat diatur dengan mudah. Untuk mencapai Pos 0, yang terletak sekitar 2 kilometer dari basecamp, Sobat bisa memilih antara berjalan kaki melewati kampung dan sawah penduduk atau menyewa ojek untuk kenyamanan perjalanan. Pos 0, berada pada ketinggian 1438 mdpl, menandai batas terakhir kendaraan. Seperti pintu gerbang menuju petualangan, pos ini terbuka di tengah sawah yang terik di siang hari.
Pos 0 – Pos 1
Perjalanan dari Pos 0 menuju Pos 1 dimulai dengan menanjak melalui persawahan menuju hutan. Sekitar 600 meter setelah Pos 0, Sobat akan tiba di Dongbanger, sebuah bangunan mirip gazebo yang memberikan teduh yang menyegarkan. Melewati Dongbanger, perjalanan terus melalui jalur setapak yang membelah hutan pinus hingga mencapai gapura kayu yang menyambut dengan hangat. Setelah melewati gapura kayu, Sobat akan kembali menyusuri hutan yang rimbun sebelum memasuki area terbuka yang dipenuhi kebun penduduk, dengan trek tanah yang telah dimodifikasi seperti tangga alami yang menantang. Di jalur ini, Sobat mungkin masih dapat bertemu dengan petani Desa Banaran yang ramah.
Baca Juga : Paket Private Gunung Sumbing
Kelelahan perjalanan akan terobati saat Sobat mencapai Warung Kopi Ganeshari, satu-satunya tempat istirahat yang strategis di jalur pendakian ini. Tempat ini tak hanya menyediakan tempat istirahat dan makan, tetapi juga di lengkapi dengan fasilitas toilet dan mushola.
Setelah beristirahat di Warung Kopi Ganeshari, perjalanan di lanjutkan dengan menanjak lagi melalui hutan hingga mencapai gapura kayu kedua. Gapura ini seakan menjadi tanda bahwa petualangan sesungguhnya baru saja di mulai, karena di baliknya terbentang jalur fenomenal yang terkenal oleh masyarakat Desa Banaran sebagai Tanjakan Mbah Subari, atau yang lebih terkenal sebagai jalur eskalator.
Jalur Eskalotor
Seperti namanya, jalur eskalator ini adalah jalur tanah yang sudah di modifikasi seperti tangga, menanjak curam dan mengejutkan. Berdamailah dengan tantangan ini, karena perjalanan panjang selanjutnya akan di dominasi oleh trek sejenis. Jalur eskalator akan membimbing Sobat hingga mencapai Pos 1, tempat untuk bernafas lega.
Pos 1, atau yang terkenal sebagai Seklenteng, terletak di ketinggian 1.887 mdpl. Ini adalah area lapang yang teduh, di hiasi dengan tempat pesanggrahan yang di hormati karena terdapat makam Syekh Abdurrahman, yang silsilahnya terhubung dengan Sunan Kalijaga. Di sinilah Sobat dapat meregangkan kaki dan mengisi tenaga sebelum melanjutkan petualangan menuju puncak yang memukau.
Baca Juga : Paket Private Trip Gunung Sumbing Ekonomi, Terbaik Dan Hemat
Pos 1 – Pos 2
Sobat Jelajah, setelah melewati Pos 1, jalur pendakian tetap sama, menantang dengan tangga alami yang melintasi hutan lebat di lereng Gunung Sumbing hingga mencapai Pos 2, yang di tandai oleh sebatang pohon besar. Pos 2, atau terkenal sebagai Siwel-Iwel, terletak pada ketinggian 2.141 mdpl. Tempat ini merupakan area yang teduh dan lapang, di lengkapi dengan sebuah shelter untuk istirahat sejenak.
Pos 2 – Pos 3
Perjalanan dari Pos 2 menuju Pos 3 tidak jauh berbeda dengan trek sebelumnya, masih berupa tanjakan alami yang akan membimbing Sobat menuju Pos 3.
Pos 3, yang di kenal sebagai Punthuk Barah, terletak pada ketinggian 2.387 mdpl. Ini adalah area lapang dengan sebuah shelter. Dengan luasnya area yang lebih besar daripada pos sebelumnya, di Pos 3 terdapat cukup ruang untuk mendirikan dua tenda berukuran 3/4 selain dari shelter yang tersedia.
Pos 3 – Pos 4
Perjalanan dari Pos 3 ke Pos 4 di kenal sebagai jalur yang paling menanjak dan membutuhkan tenaga ekstra. Tangga alami mulai menghilang, di gantikan oleh trek tanah padat yang bercampur dengan tanah kering, sangat berdebu pada musim kemarau dan licin saat musim hujan. Pepohonan yang rimbun juga mulai berkurang, sehingga terlihat kemiringan lereng Gunung Sumbing. Saat mencapai ujung jalur, pemandangan lembah indah Gunung Sumbing yang menggoda mulai terlihat.
Baca Juga : Private Trip Gunung Sumbing Business, Eksklusif dan Terjangkau
Perjalanan berlanjut dengan mendaki kembali ke lereng gunung. Sobat akan menemui area datar terbuka yang di penuhi dengan bebatuan besar, di hiasi oleh latar belakang lembah yang mempesona dari Gunung Sumbing. Kemudian, jalur pendakian akan mencapai trek panjat tebing, yang terletak di sisi bukit berbatu yang tegak. Untuk melanjutkan perjalanan, bantuan rantai yang terpasang di area di perlukan untuk melipir lereng. Tak lama setelah melewati trek panjat tebing, Sobat akan di sambut dengan sambutan hangat di Watu Ondo!
Pos 4, atau yang lebih di kenal sebagai Watu Ondho, adalah tempat perkemahan terakhir di area terbuka. Berada di lereng Gunung Sumbing dekat sumber air, pos ini menawarkan panorama indah matahari terbit, dengan Gunung Merapi dan Gunung Merbabu yang menjulang gagah di tengah lautan awan yang mempesona. Jika Sobat ingin menemukan sumber air, cukup ikuti jalur pendakian ke atas, kemudian melipir ke kanan. Di sana, keindahan matahari terbit akan menemani Sobat dalam perjalanan yang tak terlupakan.
Pos 4 – Banjaran
Sobat Jelajah, dari Pos 4, jalur pendakian kembali menanjak, mengikuti jejak pepohonan yang tidak begitu rapat, melewati jalur sumber air, dan menyusuri lembah. Semua ini menyuguhkan keindahan namun membutuhkan ketahanan yang ekstra. Trek pendakian berupa tanah padat yang kadang bercampur dengan bebatuan.
Setelah mencapai puncak bukit, tepat di tengah-tengah dua bukit, trek berubah menjadi landai menyusuri savana. Banjaran, yang berada pada ketinggian 3.187 mdpl, di tandai dengan trek menurun menuju savana yang luas, di apit oleh tebing-tebing batu Gunung Sumbing.
Baca Juga : Private Trip Gunung Sumbing Luxury, Kemewahan Di 3.371 Mdpl
Banjaran-Kawah
Dari Banjaran menuju ke kawah, Sobat dapat melipir ke kanan dan mulai mendaki hingga menemui plang petunjuk arah. Plang tersebut akan menunjukkan arah menuju Segoro Wedi, Puncak Rajawali, Puncak Sejati, Puncak Buntu, dan Sumbing East Route.
Pertanyaannya, Sobat ingin ke mana? Bau belerang mulai tercium saat memasuki area kawah Gunung Sumbing. Di kawah ini, terdapat sebuah makam yang di anggap suci.
Kawah-Puncak Rajawali
Setelah menyusuri area kawah, perjalanan di lanjutkan dengan kembali mendaki menuju Puncak Rajawali. Di butuhkan energi ekstra untuk menaklukkan tanjakan terakhir ini, yang juga menjadi tujuan akhir pendakian Gunung Sumbing.
Trek berupa bebatuan yang di tumbuhi rumput dan tumbuhan cantigi. Setelah mencapai puncak bukit, Sobat hanya perlu melipir ke kiri yang terus menanjak hingga mencapai Puncak Rajawali Gunung Sumbing.
Puncak Rajawali, yang berada pada ketinggian 3.371 mdpl, adalah titik tertinggi di Gunung Sumbing. Ini adalah area lapang terbuka yang masih di tumbuhi pohon cantigi. Dari puncak ini, Sobat dapat menikmati pemandangan yang menakjubkan, termasuk Segoro Wedi, Kawah, Gunung Sindoro yang megah, Gunung Slamet, Gunung Merbabu, dan Gunung Merapi yang menjulang gagah di kejauhan. Dari sini, keindahan alam akan merasuki hati dan memori Sobat sebagai hadiah atas perjalanan yang telah Kita lalui.
Demikian penjelasan tentang Estimasi Pendakian Gunung Sumbing Via Banaran semoga artikel ini bermanfaat.
Baca Juga : Estimasi Pendakian Gunung Sumbing Via Batursari