Estimasi Pendakian Gunung Semeru via Ranu Pane

Estimasi Pendakian Gunung Semeru via Ranu Pane

Share This Post

Estimasi Pendakian Gunung Semeru via Ranu Pane – Gunung Semeru, di antara sejuta legenda yang mengelilinginya, menjulang megah sebagai saksi bisu keagungan alam. Tidaklah mengherankan bahwa para petualang menjadikannya tujuan suci dalam pencarian keindahan yang tiada tara. Di balik kerumitan yang melekat pada setiap langkah, terbentang keelokan yang tak tergoyahkan.

Berjalan Menuju Puncak Abadi

Pendakian Gunung Semeru melalui jalur Ranu Pane membutuhkan kesiapan serta perencanaan matang. Tidak hanya sekedar menyiapkan fisik, tetapi juga hati dan pikiran yang siap menghadapi rintangan dan keajaiban alam yang tersembunyi. Sebagai gunung tertinggi di pulau Jawa, serta masuk dalam jajaran 7 summit Indonesia, Semeru menawarkan pengalaman spiritual dan petualangan yang tak terlupakan.

Transportasi Menuju Ranu Pane

Menggapai Ranu Pane, basis pendakian yang menjadi awal perjalanan mengarungi Semeru, membutuhkan perjalanan yang cukup panjang. Bagi mereka yang berasal dari Jakarta, langkah awal adalah meniti rel kereta api menuju Malang, dan dari sana melanjutkan perjalanan dengan angkutan umum hingga mencapai Desa Ranu Pane. Alternatif lainnya datang dari Surabaya, dengan menjejaki perjalanan bus hingga tiba di Terminal Arjosari sebelum melanjutkan dengan rute serupa.

Saran dan Kiat

Seiring pesona perjalanan yang memikat, terdapat beberapa tips yang dapat mempermudah perjalanan para petualang:

  • Perencanaan Transportasi: Dari Bandara Abdulrachman Saleh, arahkan langkah ke angkot TA menuju Pasar Tumpang untuk melanjutkan perjalanan. Ingatlah bahwa angkot TA mungkin sulit ditemukan setelah pukul 17.00 WIB di hari biasa.
  • Alternatif Transportasi: Jika ingin menjelajah dengan lebih banyak pilihan, sewa jeep di Pasar Tumpang atau manfaatkan ojek motor untuk meraih Desa Ranu Pane dengan mudah. Jika beruntung, gabunglah dengan pendaki lain untuk membagi biaya dan mempererat ikatan petualangan.
  • Keseruan di Perjalanan: Tak hanya tentang mencapai tujuan, tetapi juga menghargai setiap detik perjalanan. Meniti jalan dengan truk atau pick up di belakang terminal pasar Tumpang pun menjadi alternatif yang menarik untuk dijajaki.

Dengan semua kesiapan dan pengetahuan yang terpatri, kini saatnya merangkul keabadian puncak Semeru dengan langkah yang mantap dan hati yang penuh keberanian. Sebuah perjalanan yang tidak hanya tentang mencapai puncak, tetapi juga menemukan keindahan di setiap jejak yang ditinggalkan. Selamat menjelajah, Sobat Jelajah, menuju kebesaran yang menanti di puncak Semeru!

Estimasi Pendakian Gunung Semeru via Ranu Pane

Di Pos Ranu Pani, dua permaisuri alam, Ranu Pane dan Ranu Regulo, menanti dalam ketinggian 2.200 mdpl, mempesona dengan kedamaian yang tak tertandingi.

Basecamp ke Pos 1

Setelah melintasi gerbang “Selamat Datang”, perjalanan menuju Gunung Semeru dimulai dengan landasan yang datar, namun segera menanjak seiring beriringan dengan perkebunan penduduk. Melalui jalur setapak yang membentang, pendaki akan sampai di warung pertama, suatu tempat aman untuk beristirahat sejenak sebelum melangkah lebih jauh. Jalur berlanjut memeluk bukit, tetapi masih bisa dilalui oleh kendaraan motor untuk keperluan darurat hingga Pos 1, yang menawarkan area datar yang nyaman dan warung yang menyegarkan.

Pos 1 ke Pos 2

Perjalanan dari Pos 1 hingga Pos 2 masih mengikuti pola yang sama, beriringan dengan bukit dan tanah yang datar. Di tengah perjalanan, pendaki akan tiba di Watu Rejeng, suatu tempat istirahat yang luas, dikenal dengan keindahan batuannya yang memukau. Pos 2, serupa dengan sebelumnya, menyediakan area datar untuk beristirahat sejenak dan menyegarkan diri.

Pos 2 ke Pos 3

Perjalanan terus berlanjut dari Pos 2 menuju Pos 3, dengan jalur yang tetap melingkari bukit namun semakin menantang. Di tengah perjalanan, pendaki akan menyeberangi jembatan baru, menggantikan jalur lama yang tergerus oleh alam. Pos 3, dengan ciri khasnya yang sama, menawarkan warung untuk mengisi tenaga sebelum melanjutkan perjalanan yang semakin menanjak.

Pos 3 ke Pos 4

Tanjakan yang menantang menghadang di Pos 3, menandakan bahwa tantangan sesungguhnya baru saja dimulai. Namun, setelah melewati rintangan tersebut, jalur kembali melandai sambil menyuguhkan pemandangan yang semakin indah. Pos 4, di atas Ranu Kumbolo, memberikan kesempatan untuk beristirahat sambil menikmati pemandangan savana yang terbentang luas. Dengan warung yang menyediakan makanan ringan dan minuman, Pos 4 menjadi titik yang sempurna untuk merayakan pencapaian sementara dalam perjalanan menuju puncak yang agung.

Pos 4 – Ranu Kumbolo

Dari Pos 4, petualangan terus berlanjut menuju Ranu Kumbolo dengan langkah yang ringan namun penuh semangat. Meski tidak jauh, hanya dengan menuruni bukit yang menggoda, namun pilihan tempat berkemah menjadi momen penting dalam perjalanan ini. Ranu Kumbolo, dengan segala pesonanya, menjadi pilihan yang tak terbantahkan untuk merintis tenda. Dengan pemandangan memukau di sekitar danau, tempat ini menjadi oasis istirahat yang sempurna bagi para petualang yang lelah.

Danau Ranu Kumbolo, berada di ketinggian 2.400 mdpl dengan luas 14 hektar, memancarkan pesona yang memikat di tengah perbukitan Semeru. Meskipun disebut sebagai surganya Gunung Semeru, namun keanggunannya tak terlalu membingungkan dengan keindahan danau-danau lain di sekitarnya. Namun, perlu diingat bahwa cuaca di Ranu Kumbolo bisa sangat dingin, dengan suhu di bawah nol derajat, terkadang menyulap kabut menjadi kristal-kristal es. Oleh karena itu, lebih baik melanjutkan perjalanan sebelum terlalu siang jika ingin menghindari cuaca yang tidak bersahabat.

Ranu Kumbolo ke Cemoro Kandang

Meninggalkan Ranu Kumbolo, pendaki akan dihadapkan pada tantangan terbaru: Tanjakan Cinta, sebuah bukit terjal yang menawarkan pemandangan luar biasa ke arah danau. Saat mencapai puncak tanjakan, Oro-oro Ombo, padang rumput yang luas, akan menyambut dengan pesona alam yang tiada tara. Musim semi menambah keindahan dengan bunga verbena brasiliensis yang bermekaran memenuhi hamparan Oro-oro Ombo dengan warna ungu yang memikat.

Ada dua pilihan jalur yang bisa ditempuh: turun langsung dengan medan curam atau melingkari bukit dengan turunan yang lebih ramah. Sambil merenungkan pilihan, pendaki dapat beristirahat sejenak dan menikmati makanan ringan di warung yang tersedia di atas Tanjakan Cinta. Setelah melewati Oro-oro Ombo yang luas, perjalanan akan mencapai Cemoro Kandang, sebuah dataran luas di kaki bukit yang menawarkan kesegaran dan ketenangan. Warung-warung yang menyediakan makanan ringan dan minuman menjadi penyelamat sebelum melanjutkan perjalanan menuju pos terakhir.

Cemoro Kandang – Kalimati

Setelah melewati Cemoro Kandang, pendakian Gunung Semeru kembali memasuki fase menanjak yang menantang. Berkelana melalui hutan cemara yang rimbun, jalur ke Kalimati menuntut kekuatan dan ketahanan. Mengikuti trek yang naik turun melalui bukit, tanda-tanda menuju Jambangan mulai terlihat. Jambangan, suatu padang terbuka yang nyaman, menjadi tempat istirahat yang ideal dengan keberadaan penjual makanan ringan seperti pos-pos sebelumnya. Dari Jambangan, kebesaran Gunung Semeru tampak jelas, menghiasi langit dengan kemegahannya.

Pos Kalimati, dengan padang rumput luasnya di tepi hutan cemara, menjadi tempat strategis bagi para pendaki untuk bermalam sebelum mencapai puncak. Di arah barat, mata air Sumber Mani mengalir, memberikan kesegaran yang dibutuhkan. Warung-warung toilet dan shelter tersedia untuk kenyamanan para pendaki. Pos ini menjadi tempat terakhir untuk bermalam sebelum melanjutkan perjalanan ke puncak. TNBTS tidak bertanggung jawab atas resiko apapun bagi mereka yang memutuskan untuk melanjutkan pendakian ke puncak.

Kalimati ke Puncak Mahameru

Jalur pendakian lama melalui Arcopodo telah ditutup karena longsor, dan jalur baru telah dibuat tepat di sisi shelter. Melalui hutan cemara yang tebal, pendaki akan menghadapi tantangan terakhir yang sangat menanjak dan curam menuju puncak Gunung Semeru. Lokasi Arcopodo, meskipun penuh dengan misteri dan keindahan legenda Semeru, tidak terletak di jalur pendakian. Sampai pada batas vegetasi, pendakian ke puncak tertinggi Jawa dimulai. Dengan trek pasir yang kasar dan licin, pendaki harus siap menghadapi tantangan yang menguras tenaga. Watu Gede menjadi tanda bahwa puncak Mahameru sudah dekat, menyambut mereka dengan hangat di puncak tertinggi Jawa. Dari puncak, panorama luas memperlihatkan keindahan alam sekitarnya, dengan kawah Jonggring Saloka yang menggema tiap beberapa menit. Setelah menikmati kebesaran puncak, turun kembali juga memerlukan kewaspadaan ekstra, mengingat medan yang berbahaya dan jalur yang berpotensi menyesatkan.

Dengan tekad yang teguh dan semangat yang berkobar, perjalanan ini akan mengukir kenangan yang tak terlupakan dalam petualangan menuju puncak Gunung Semeru. Teruslah melangkah dengan penuh keberanian, Sobat Jelajah, karena puncak keagungan menantimu dengan keindahan yang tiada tara. Sekian dulu pembahasan kita tentang Estimasi Pendakian Gunung Semeru via Ranu Pane.

Baca Juga : Estimasi Pendakian Gunung Ungaran Via Mawar

More To Explore

More To Trip

Private Trip Gunung Bromo Package Luxury Class

( 4,9 )
4/5

Rp. 1.200.000

Rp. 850.000

Private Trip Gunung Batur Package Luxury Class

( 4,8 )
4/5

Rp. 2.000.000

Rp. 1.750.000

Private Trip Gunung Ijen Package Luxury Class

( 4,9 )
4/5

Rp. 800.000

Rp. 650.000

Do You Want To Boost Your Skill Hiking?

drop us a line and keep in touch

Kirim Pesan
Dapatkan Paket Private Trip dari kami dengan pralatan dan pelayanan terbaik serta harga MURAH. Silahkan chat kami untuk info lebih lanjut