Estimasi Pendakian Gunung Rinjani Via Sembalun – Senaru – Sobat Jelajah, Gunung Rinjani, menjulang gagah di pulau Lombok, memang tak sekadar gunung biasa. Menjadi gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia, dengan puncaknya yang mencapai 3.726 mdpl, Rinjani mempesona dengan pesonanya yang magis. Kaldera luasnya, dan keberadaan Danau Segara Anak yang memantulkan birunya langit, menjadikannya tak terbantahkan sebagai magnet bagi para pendaki yang haus akan petualangan.
Legenda dan Jalur Pendakian
Mitos tentang Dewi Anjani yang terkait erat dengan Gunung Rinjani menjadi bagian dari kekayaan budaya lokal. Namun, bagi para pendaki, fokusnya adalah jalur pendakian. Salah satunya adalah melalui Sembalun.
Persiapan dan Transportasi
Bagi sobat jelajah yang hendak menaklukkan Rinjani melalui Sembalun, persiapan awal yang tak kalah penting adalah transportasi. Dari luar pulau, pilihan transportasi mulai dari pesawat hingga kapal laut tersedia. Namun, bagi yang berjiwa petualang sejati, backpackeran adalah opsi yang tak terhindarkan.
Ada beberapa alternatif jalur menuju basecamp Sembalun. Mulai dari perjalanan darat dari Jakarta, dengan rute yang membutuhkan perjalanan kereta, bus, dan kapal. Atau, bagi yang tiba di Bandara Internasional Lombok, bus Damri adalah pilihan yang nyaman untuk mencapai pool Mataram, dilanjutkan dengan engkol atau angkutan umum khas Lombok.
Info & Tips
Informasi tarif ferry, bus, dan transportasi lokal sangat berharga untuk merencanakan perjalanan dengan baik. Tarif ojek dan engkol saat perjalanan pulang dari Senaru perlu diperhitungkan agar tidak kebingungan di tengah jalan.
Estimasi Pendakian Gunung Rinjani Via Sembalun
Saat tiba di basecamp, para pendaki bisa meluangkan waktu sejenak untuk beristirahat atau mempersiapkan keperluan logistik. Di area basecamp ini, tersedia pula layanan penyewaan guide dan porter bagi yang membutuhkan.
Basecamp – Pos 1
Jalur pendakian Gunung Rinjani dimulai dengan melintasi persawahan dan ladang penduduk. Pemandangan yang ditemui hanyalah padang rumput yang terhampar di antara perbukitan. Meskipun terik, suasana ini tetap menyejukkan hati. Setelah melewati jembatan yang kering, petunjuk menuju pos 1 mulai terlihat jelas.
Pos 1 – Pos 2
Perjalanan dari pos 1 ke pos 2 memakan waktu yang cukup lama. Treknya sedikit menanjak dan terkadang melewati hamparan pohon yang memberikan teduh. Di pos 2, tersedia shelter untuk beristirahat di tengah padang rumput yang luas. Lokasinya cukup datar dan dilengkapi dengan sumber air serta toilet, mengingat jalur pendakian masih melalui savana terbuka.
Pos 2 – Plawangan
Perjalanan dari pos 2 menuju Plawangan membutuhkan tenaga ekstra. Trek yang terus menanjak dengan medan tanah yang keras dan batu besar semakin menguji kekuatan fisik. Kekurangan pepohonan membuat pendakian semakin berat. Namun, ketika tiba di dekat sungai, tersedia shelter dan gua untuk beristirahat sejenak. Setelah itu, trek masih terus menanjak hingga sampai di Plawangan, pos terakhir sebelum puncak Gunung Rinjani. Di sinilah tempat yang luar biasa untuk menikmati keindahan alam sekitar. Danau Segara Anak sudah mulai terlihat dari kejauhan.
Tempat terbaik untuk mendirikan tenda adalah mengikuti jalur ke kiri, dekat dengan sumber air dan jalur menuju Segara Anak, atau yang dikenal dengan jalur pintu Senaru. Dari sini, puncak Gunung Rinjani menjulang gagah dengan keindahan lereng yang memukau. Suasana ini sungguh mempesona bagi para pendaki yang berani menjelajah ke puncak keindahan ini.
Plawangan – Puncak Gunung Rinjani
Perjalanan menuju puncak Gunung Rinjani merupakan tahap paling dinanti-nantikan bagi para pendaki. Sebaiknya dimulai pada dini hari untuk menikmati pesona sunrise yang memukau. Trek pendakian berupa pasir padat yang berliku-liku menantang keberanian setiap langkah. Tanah yang tandus dan panjang menjadi pembatas vegetasi, di mana angin kencang bercampur dengan udara dingin, dan potensi badai malam membuat perjalanan semakin menegangkan. Namun, semakin mendekati puncak, batuan yang besar dan kokoh dapat memberikan perlindungan yang dibutuhkan.
Setelah melewati area berpasir dengan pasir yang semakin tebal, pendaki dihadapkan pada trek yang menguras tenaga. Berbeda dengan trek menuju Puncak Semeru yang lurus menanjak, pendaki harus melewati dua tikungan yang menuntut ketahanan dan kesabaran. Namun, pemandangan yang mempesona dari lereng Gunung Rinjani, dengan bunga edelweiss yang tumbuh di sisi kiri dan Segara Anakan yang memukau di sebelah kanan, menjadi penyemangat bagi setiap langkah yang diambil.
Setelah melewati rintangan-rintangan tersebut, puncak Gunung Rinjani semakin dekat. Bagaimana indahnya panorama di puncak gunung tertinggi Nusa Tenggara Barat ini! Deretan pegunungan Taman Nasional Gunung Rinjani, danau Segara Anakan yang memancarkan kebiruan, serta Segara Muncar yang menawan, semuanya dapat disaksikan dari ketinggian ini. Bahkan, dari kejauhan, Gunung Agung di Pulau Bali juga terlihat, meski tersembunyi di antara lautan awan.
Plawangan – Segara Anakan
Kembali ke Plawangan tidak membutuhkan waktu lama. Trek berpasir mempermudah perjalanan turun, meskipun cukup berdebu. Bagi yang ingin melanjutkan perjalanan ke Segara Anakan, jalur turun ke kiri di Plawangan adalah pilihan yang tepat. Meskipun curam, jalur ini diapit oleh pepohonan lebat, memberikan kesan sejuk dan teduh.
Sesampainya di bawah bukit, trek mulai menjadi lebih rapat dan landai, menandakan kedekatan dengan Segara Anakan. Danau ini memancarkan ketenangan yang luar biasa, dimana siapapun dapat bersantai, memancing, berenang, dan memasak. Sumber air segar di sekitar danau memberikan kesejukan tersendiri, sementara sumber air panas menjadi pilihan bagi yang ingin merendam tubuh setelah perjalanan melelahkan. Di sini, kesegaran dan kejernihan air akan menyambut pendaki dengan hangatnya, menawarkan pengalaman yang tak terlupakan. Jadi, mana yang lebih Anda sukai, air hangat atau air dingin?
Segara Anakan – Pos 2 Senaru
Memilih jalur turun melalui pintu Senaru berarti menghadapi tantangan untuk menuruni Danau Segara Anakan terlebih dahulu, lalu mendaki kembali melewati bukit-bukit yang mengapit danau. Meskipun harus meninggalkan panorama indah Gunung Rinjani, kecantikan alam yang terus menghiasi perjalanan membuat rasa malas untuk berpisah belum begitu terasa.
Namun, seiring langkah turun yang diawali dengan penuh semangat, perlahan terasa perbedaan. Panorama Segara Anakan yang masih terlihat jelas dengan latar belakang puncak Rinjani memberikan hiburan tersendiri. Namun, seperti pepatah, setiap awal adalah akhir dari sesuatu. Ketika hiburan alam mulai memudar, awal penderitaan pun dimulai.
Menelusuri jalur melintasi hutan rimbun dengan melewati tebing dan batu-batu besar menjadi tantangan tersendiri. Jalur yang harus dinaiki kembali untuk kemudian dituruni ke pintu Senaru terasa menguras tenaga. Namun, setiap langkah yang diambil akan segera terbayar ketika pemandangan di sekitar perjalanan memberikan kepuasan atas segala jerih payah yang dilalui.
Sesampainya di puncak bukit terakhir, mata akan disuguhi pemandangan seperti bukit teletubbies. Di area yang dipenuhi batu-batu besar dan rumput ini, tersedia beberapa titik datar yang cocok untuk mendirikan tenda. Namun, perjalanan turun yang cukup curam harus dihadapi untuk mencapai Pos 2 Senaru. Jalur dikelilingi oleh pepohonan besar dan akar-akar pohon yang menjulang keluar dari tanah, memberikan tantangan terakhir sebelum sampai di basecamp.
Pos 2 Senaru – Basecamp
Perjalanan turun ke basecamp Gunung Rinjani melalui jalur Senaru dari Pos 2 sudah terasa lebih landai. Hanya membutuhkan waktu sekitar 2 jam untuk sampai di pintu masuk jalur pendakian Senaru. Di pintu Senaru, tersedia warung dan gubuk untuk beristirahat dan mengisi perut setelah menyelesaikan perjalanan panjang yang melelahkan.
Baca Juga :
Dengan persiapan yang matang dan semangat petualangan yang membara, menjelajahi Gunung Rinjani melalui jalur Sembalun adalah pengalaman yang tak terlupakan. Dari keindahan alam hingga kearifan lokal, setiap langkah adalah bagian dari cerita epik yang patut diabadikan. Jadi, siapkan fisik dan mental, serta buatlah kenangan yang akan dikenang selamanya di puncak keindahan yang megah ini. Sekian dulu Pembahasan tentang Estimasi Pendakian Gunung Rinjani Via Sembalun – Senaru. Ayo, sobat jelajah, kisahmu di Gunung Rinjani menunggu untuk ditulis!