Estimasi Pendakian Gunung Penanggungan via Kedungudi

Estimasi Pendakian Gunung Penanggungan via Kedungudi

Share This Post

Estimasi Pendakian Gunung Penanggungan via Kedungudi, Jalur Situs Kuno. Sobat Jelajah. Gunung Penanggungan terus memikat banyak pendaki dengan pesona alamnya yang memesona dan warisan sejarah yang kaya. Tak heran jika gunung ini menjadi destinasi favorit bagi pencinta petualangan dan peneliti sejarah. Terletak di perbatasan Kabupaten Mojokerto dan Pasuruan, Jawa Timur, gunung ini menawarkan pengalaman mendaki yang tak terlupakan.

Menyusuri Jalur Situs Kuno

Mendaki Gunung Penanggungan melalui jalur Kedungudi juga dikenal sebagai Pendakian Situs Kuno. Jalur ini menghadirkan pengalaman unik dengan memadukan petualangan alam dan penelusuran sejarah. Saat menjelajahi jalur ini, pendaki akan disuguhi pemandangan indah sekaligus bertemu dengan berbagai situs purbakala, seperti jalur pendakian ke Candi Jolotundo.

Transportasi Menuju Perijinan Kedungudi

Untuk mencapai titik awal pendakian di Kedungudi, terdapat beberapa alternatif transportasi yang bisa dipilih:

  • Dari Surabaya: Naik bus menuju Terminal Pandaan atau Malang dari Terminal Bungurasih. Dari Pandaan, lanjutkan dengan L300 menuju Pasar Kesiman, dilanjutkan dengan ojek menuju jalur pendakian situs kuno.
  • Dari Malang: Naik bus dari Terminal Arjosari ke Terminal Pandaan, kemudian ikuti langkah seperti dari Surabaya.
  • Dari Mojokerto: Ambil rute ke Mojosari – Trawas – Kemloko – Tamiajeng – Seloliman. Alternatif lainnya adalah Mojosari – Trawas.  

Pendaki yang menggunakan kendaraan pribadi dapat langsung menuju Kedungudi. Alternatif lainnya, dari pos pendakian Tamiajeng/Jolotundo, dapat memanfaatkan jasa ojek ke jalur Kedungudi.

Informasi dan Tips Penting

  • Arah menuju pos pendakian Kedungudi ditandai dengan petunjuk arah bertuliskan ‘Pendakian Melewati Situs Kuno’. Ikuti petunjuk tersebut hingga mencapai pos pendakian.
  • Tarif bus dari Bungurasih ke Pandaan berkisar mulai dari Rp.30.000+.
  • Mobil L300 dapat ditemui di Terminal Pandaan mulai jam 06.00 – 16.00 dengan tarif sekitar Rp.10.000 – Rp.15.000/orang.
  • Angkutan umum Mojosari – Trawas terbatas pada jam tertentu, terutama sampai pukul 16.00 WIB.
  • Perjalanan dari Surabaya ke Ngoro – Seloliman tidak dilayani oleh angkutan umum.
  • Disarankan untuk menghindari mendaki saat malam satu suro karena area Jolotundo kemungkinan akan ramai dan sulit menemukan tempat parkir.

Sobat Jelajah, siapkan langkahmu untuk merasakan petualangan mendebarkan sambil menyelami kisah sejarah yang tersembunyi di lereng Gunung Penanggungan. Jadikan momen ini sebagai perjalanan yang tak terlupakan dan selalu patuhi aturan serta pedoman keselamatan. Selamat menjelajah!

Estimasi Pendakian Gunung Penanggungan via Jalur Kedungudi

Pendakian Gunung Penanggungan melalui jalur Kedungudi menawarkan pengalaman mendebarkan sekaligus memikat dengan keindahan alamnya. Mari kita telusuri perjalanan mendaki ini langkah demi langkah, dari pos awal hingga mencapai Candi Carik yang megah.

Pos Pendakian (Pos 1)

Perjalanan dimulai dari Pos Pendakian, tempat yang cukup memadai dengan tersedianya tempat parkir dan toilet. Namun, kadang kala air di toilet tidak mengalir dengan lancar, jadi pastikan untuk menyiapkan segala keperluan sebelum memulai perjalanan.

Dari Pos Pendakian Menuju Pos 2

Setelah mendapatkan izin perijinan, pendakian dimulai dengan menjelajahi jalur di sebelah kanan pos, melintasi kebun jagung dan tebu, hingga menyeberangi sungai mati. Masuk ke dalam area hutan yang didominasi pepohonan tinggi, pendaki akan menemui jalan setapak yang mulai menanjak ringan. Di sebelah kiri jalur, terdapat sebuah gubuk yang meski tidak dilengkapi tempat duduk, namun memberikan teduhan yang nyaman.

Dari Pos 2 Menuju Candi Carik

Perjalanan sesungguhnya dimulai setelah melewati gubuk. Pendaki akan menjumpai trek datar yang diselingi dengan tanjakan di sepanjang jalur. Meski jalur sudah tertutup oleh semak-semak, namun masih dapat diikuti. Tempat istirahat yang luas jarang ditemui, namun kapan pun pendaki ingin berhenti, pasti ada titik yang memungkinkan. Tanjakan yang terus menerus akhirnya sedikit mereda ketika mencapai tempat datar yang luas, dilengkapi dengan beberapa dudukan batu. Dari tempat ini, Candi Carik sudah tampak dekat.

Candi Carik menjadi titik istimewa dalam perjalanan. Dengan arsitektur yang terawat baik dan dataran luas yang nyaman untuk berkemah, Candi Carik memberikan panorama yang memukau. Di depan candi, Gunung Bekel menjulang kokoh, sedangkan Gunung Arjuno-Welirang tampak samar di sebelah kiri. Di atas, terlihat plang kecil dari Candi Siwa. Saat malam tiba, lampu kota yang bercahaya dan udara sejuk menjadi sajian utama di Candi Carik.

Candi Carik Menuju Candi Wisnu

Setelah melewati Candi Carik, perjalanan mendaki dilanjutkan dengan menembus trek yang semakin curam, diselimuti oleh semak belukar. Sekitar 100 meter dari Candi Carik, pendaki akan tiba di area terbuka yang menandai kedatangan di Candi Lurah.

Candi Wisnu Menuju Candi Lurah

Candi Lurah menjadi candi kedua yang akan ditemui dalam perjalanan melalui jalur Kedungudi. Lebih besar dari Candi Carik, Candi Lurah tetap mempesona dengan pemandangan Gunung Bekel yang kokoh di latar belakangnya. Strukturnya yang masih terawat baik membuatnya menjadi spot foto yang sangat menarik.

Candi Lurah Menuju Candi Siwa

Dari Candi Lurah, perjalanan berlanjut dengan menyusuri jalur menanjak di sebelah kanan candi. Meskipun jalurnya tetap sama seperti sebelumnya, namun kini ditambah dengan tanjakan yang berliku. Di ujung tanjakan, pendaki dapat melihat Candi Siwa di bawah jalur pendakian, menantang untuk turun ke arahnya. Candi Siwa memiliki area yang terbatas dan tertutup.

Candi Siwa Menuju Candi Guru

Perjalanan terus berlanjut, menyusuri punggungan gunung dengan jalur berbatu. Tak lama kemudian, pendaki akan tiba di ujung tanjakan yang menandai kedatangan di Candi Guru. Candi Guru terdiri dari punden berundak yang masih kokoh, dikelilingi oleh pepohonan yang memberikan keteduhan.

Candi Guru Menuju Candi Wisnu

Dari Candi Guru, pendaki melanjutkan perjalanan untuk mencapai candi terakhir di jalur pendakian, Candi Wisnu. Treknya masih sama seperti sebelumnya, dengan pemandangan alam yang menakjubkan di sekitarnya. Meskipun candi ini telah mengalami kerusakan akibat alam, namun tetap memancarkan pesona yang mengesankan.

Setiap langkah dalam perjalanan ini tidak hanya membangkitkan rasa penasaran, tetapi juga membawa pendaki lebih dekat untuk memahami sejarah dan keindahan alam yang tersimpan di Gunung Penanggungan. Teruslah berjalan dan nikmati setiap detiknya, karena setiap sudut menyimpan cerita yang menunggu untuk diungkapkan. 

Candi Wisnu Menuju Goa Butol

Perjalanan dilanjutkan dengan menyusuri jalan setapak menanjak di sebelah kanan Candi Wisnu. Tak jauh dari sana, trek pendakian berubah menjadi jalur makadam padat yang rapi. Dari sini, pemandangan punggungan Gunung Penanggungan yang megah mulai terbuka di hadapan.

Di sebelah kiri jalan, terdapat area yang tampak seperti batuan candi yang masih tertutup oleh semak-semak. Meskipun tidak pasti, area ini menyimpan misteri yang menarik. Berbeda dengan jalur sebelumnya, trek pendakian tidak begitu curam namun akan kembali menantang pada waktunya. Area terbuka ini jarang menyediakan tempat berteduh, terutama saat cuaca cerah.

Dari jalur ini, pendaki dapat menyaksikan lereng Gunung Penanggungan yang hijau subur di kedua sisi, menciptakan panorama yang memukau. Untuk mencapai Gua Butol, trek akan kembali menanjak masuk ke dalam area pepohonan di lereng gunung.

Gua Butol menjadi titik yang tak terhindarkan saat menuju puncak Gunung Penanggungan. Gua ini cukup luas, dilengkapi dengan tiga lubang besar dan satu lubang ventilasi. Pendaki sering menggunakan Gua Butol sebagai tempat berkemah sebelum melanjutkan perjalanan ke puncak, karena jaraknya yang dekat. Keberadaan gua ini seolah menjadi penyegar di tengah perjalanan, terutama saat musim hujan ketika air tanah alami dapat dinikmati.

Gua Butol Menuju Puncak

Seperti trek pendakian lainnya, jalur ke puncak cukup curam. Dengan tanjakan yang terjal dan tidak adanya medan yang rata, perjalanan ini akan menguras tenaga. Vegetasi di sekitar jalur pendakian juga khas, terdiri dari rerumputan, alang-alang, dan kaliandra.

Jalur Pendakian Gunung Penanggungan via Kedungudi terletak di sisi barat daya puncak, memiliki pemandangan yang memukau sepanjang perjalanan. Setelah sampai di ujung pendakian, pendaki harus melanjutkan perjalanan ke puncak utama, menambah kesan petualangan yang tak terlupakan.

Dengan setiap langkah, pendaki tidak hanya menaklukkan medan yang menantang, tetapi juga merasakan keajaiban alam dan kekayaan sejarah yang disuguhkan oleh Gunung Penanggungan. Sekian dulu pembahasan kita tentang Estimasi Pendakian Gunung Penanggungan via Kedungudi. Teruslah melangkah, dan nikmati petualangan ini dengan penuh semangat!

Baca Juga : Estimasi Pendakian Gunung Rinjani Via Sembalun & Senaru

More To Explore

More To Trip

Do You Want To Boost Your Skill Hiking?

drop us a line and keep in touch

Kirim Pesan
Dapatkan Paket Private Trip dari kami dengan pralatan dan pelayanan terbaik serta harga MURAH. Silahkan chat kami untuk info lebih lanjut