Estimasi Pendakian Gunung Batur via Toya Bungkah – Gunung Batur, sebuah nama yang menggelorakan semangat petualangan di Pulau Dewata, Bali. Sebagai salah satu gunung berapi aktif yang paling populer di Bali, Gunung Batur menggoda para pendaki dengan keanggunan alamnya yang menakjubkan. Dianggap sebagai “lingga alam” yang memegang arti penting dalam kehidupan masyarakat Bali, bersama dengan saudaranya, Gunung Agung, Gunung Batur menyuguhkan panorama matahari terbit yang memikat.
Terletak di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, Gunung Batur menjulang gagah dengan bekas kaldera purba yang kini menjadi Danau Batur, berhadapan dengan Gunung Abang. Dalam cengkeraman keindahan dan kekuatannya, Gunung Batur mempersembahkan berbagai aktivitas menarik, mulai dari berendam di air panas hingga menikmati panorama danau, serta mengejar pesona sunrise melalui pendakian yang menantang.
Jalur Pendakian Via Toya Bungkah
Pendakian melalui jalur Toya Bungkah merupakan pilihan favorit bagi banyak pendaki. Trek ini tidak hanya menyajikan perjalanan yang tidak terlalu curam, tetapi juga tergolong mudah, terutama bagi para pendaki pemula. Jalur ini memberikan kemudahan akses dengan tersedianya ojek yang dapat membantu mengantar hingga ke Pos 3. Pendakian dapat dilakukan secara mandiri atau dengan menggunakan jasa pemandu. Tersedia banyak layanan “Gunung Batur Sunrise Tour” dengan berbagai fasilitas yang dapat dipilih sesuai kebutuhan.
Rute Menuju Gunung Batur
Berikut adalah beberapa alternatif rute untuk mencapai Gunung Batur:
- Dari Bedugul: Mulai dari Danau Beratan, ikuti Jalan Raya Bedugul di sepanjang tepi danau hingga mencapai Jembatan Tukad Bangkung, kemudian lanjutkan perjalanan hingga Jalan Raya Kintamani.
- Dari Denpasar: Pilih rute menuju Ubud ke arah utara melalui Jalan Raya Payangan hingga mencapai Jalan Raya Penelokan Kintamani.
Rute-rute tersebut jelas terpampang dalam GPS dan petunjuk arah yang tersedia di tepi jalan. Dari Toya Devasya, titik awal pendakian dapat dijangkau melalui Jalan Pendakian Gunung Batur menuju Pura Tampurhyang. Kendaraan roda empat dapat diparkir di pura tersebut, sedangkan untuk kendaraan roda dua, disarankan untuk parkir di area hutan yang terdekat. Dalam hal ini, sebaiknya didampingi oleh seorang pemandu yang lebih memahami jalur pendakian.
Tips dan Informasi Penting
Beberapa tips yang perlu diperhatikan sebelum memulai pendakian:
- Lebih baik memilih jalur dari Jalan Raya Kintamani (dari Bedugul) atau dari Ubud untuk menghindari jalur curam yang membahayakan di kawasan Pinggan Sunrise Spot.
- Pastikan kendaraan dalam kondisi prima karena jalanan yang terjal untuk naik turun.
- Jika memulai pendakian dari Toya Bungkah, lebih baik membawa kendaraan roda dua karena memungkinkan untuk parkir di area hutan.
Estimasi Pendakian Gunung Batur via Toya Bungkah
Titik Awal – Pos 1
Pendakian dimulai dari titik awal yang tergolong ringan, dengan jalur yang tidak terlalu menanjak dan cenderung landai, tanpa banyak tikungan. Setelah memarkir kendaraan, para pendaki akan disambut oleh sebuah pura yang berada di kawasan hutan di sebelah kanan jalur pendakian. Pepohonan yang rapat akan menemani perjalanan hingga mencapai Pos 1.
Pos 1 adalah sebuah area lapang yang dilengkapi dengan warung, tempat istirahat, dan toilet. Tempat ini sangat teduh dan juga menjadi lokasi registrasi tiket pendakian. Biaya tiket masuk sekitar Rp. 10.000, dan jika didampingi oleh seorang pemandu, biasanya sudah termasuk dalam paket pendakian.
Sebelum melanjutkan perjalanan, disarankan untuk melengkapi persediaan logistik untuk bekal di perjalanan. Meskipun pendakian hanya berlangsung sekitar 2 jam, namun tidak ada sumber air di sepanjang jalur. Oleh karena itu, pastikan persediaan air mencukupi, dan jika kurang, dapat membelinya di warung Pos 1.
Pos 1 – Pos 2
Setelah meninggalkan Pos 1, jalur pendakian Gunung Batur mulai menanjak secara konstan dengan tanah yang padat. Meskipun masih terasa ringan, semakin mendekati Pos 2, vegetasi mulai terbuka hingga mencapai pos tersebut.
Pos 2 ditandai dengan bangunan sederhana yang terbuat dari kayu-kayuan dan dapat digunakan untuk istirahat sejenak. Di sekitar Pos 2, pepohonan tidak sepadat di awal jalur, sehingga pendaki dapat menikmati istirahat sambil menatap bintang-bintang di langit yang cerah.
Pos 2 – Pos 3
Perjalanan yang mulai melelahkan terjadi saat mendekati Pos 3, dengan jalur yang berkelok-kelok, semakin menanjak, dan cenderung membosankan. Setelah menempuh setengah perjalanan, terdapat sebuah area lapang di sebelah kiri jalur pendakian. Di tempat ini, para pendaki dapat mendirikan tenda untuk menikmati keindahan alam atau beristirahat sejenak.
Mendekati Pos 3, jalur pendakian akan menyusuri sisi lereng Gunung Batur, memberikan pemandangan indah Danau Batur dan Gunung Abang jika cuaca cerah. Pepohonan cemara mulai mendominasi area ini hingga mencapai Pos 3.
Pos 3 merupakan area datar dengan satu bangunan besar dan satu gasebo kecil sebagai tempat beristirahat. Pos 3 juga merupakan pos terakhir dan pemberhentian akhir bagi ojek yang mengantar dari bawah. Dari Pos 3 menuju puncak, perjalanan tidak terlalu jauh dan harus ditempuh dengan berjalan kaki karena jalurnya yang menantang.
Pos 3 – Puncak Gunung Batur
Kadang-kadang terdapat penjual minuman di Pos 3 yang menyediakan dagangannya bagi para pendaki yang kekurangan air sebelum melanjutkan perjalanan ke puncak, meskipun harganya sedikit lebih mahal. Untuk mencapai puncak, jalur pendakian dilanjutkan dengan melewati sisi kiri bangunan dan menempuh trek menanjak yang didominasi oleh bebatuan.
Perjalanan ke puncak tidak hanya melibatkan berjalan kaki, tetapi kadang-kadang juga memerlukan memanjat batuan yang cukup terjal. Oleh karena itu, para pendaki harus berhati-hati. Jalur pendakian akan mulai melandai saat tiba di puncak, yang ditandai dengan adanya warung di sekitarnya.
Saat pagi tiba, dari puncak terhampar pemandangan indah Danau Batur dan Gunung Abang. Di belakangnya, sinar jingga mentari mulai menerobos kabut pagi yang menyelimuti danau. Pemandangan ini menjadi momen berharga di Gunung Batur, menjadikannya tujuan wisata dan petualangan yang luar biasa.
Puncak Gunung Batur berbentuk bibir kawah luas yang mengelilingi kawah di dalamnya. Meskipun bukan kawah gunung berapi, tetapi kawah yang tertutup oleh lapisan gunung. Tanda aktivitas gunung purba ini terlihat dari uap belerang yang muncul di beberapa titik di area puncak.
Menyusuri bibir kawah juga menjadi pengalaman seru, dengan banyak spot menarik yang dapat diabadikan melalui kamera. Ada jalan setapak dengan lereng curam di kanan dan kiri, uap kawah yang bisa dilihat dari dekat, dan beberapa spot indah lainnya yang tak boleh dilewatkan begitu saja.
Dengan persiapan yang matang dan pengetahuan tentang Estimasi Pendakian Gunung Batur via Toya Bungkah yang cukup, pendakian melalui jalur Toya Bungkah akan menjadi pengalaman yang memuaskan, mengantarkanmu pada keajaiban alam yang menunggu di puncak Gunung Batur. Siapkan dirimu untuk menyongsong keindahan sunrise yang memukau dan nikmati setiap detik petualanganmu di bawah cahaya matahari Bali yang magis. Selamat mendaki!
Baca Juga : Estimasi Pendakian Gunung Cikuray via Cilawu (Pemancar)