Estimasi Pendakian Gunung Agung Via Pura Besakih

Estimasi Pendakian Gunung Agung Via Pura Besakih

Share This Post

Estimasi Pendakian Gunung Agung Via Pura Besakih – Gunung Agung, kebesaran alam yang menjulang gagah di Pulau Dewata, telah lama menjadi destinasi yang memikat bagi para petualang dan pencinta alam. Dengan ketinggian mencapai 3.142 meter di atas permukaan laut, Gunung Agung memegang kuasa sebagai yang tertinggi di antara saudara-saudaranya di Bali.

Dibalik pesonanya yang megah, Gunung Agung juga dipercaya sebagai tempat suci, dihuni oleh dewa-dewa dalam kepercayaan Hindu Bali. Kawahnya yang besar dan dalam sering kali mengeluarkan asap dan uap air, menambah kesan mistis bagi pendaki yang mendekatinya.

Pendakian Pura Besakih

Untuk mencapai Pura Besakih, tersedia beberapa rute dan cara yang dapat diambil oleh para pendaki:

  • Dari Semarapura atau Klungkung, penggunaan angkutan umum seperti bemo merupakan opsi yang umum digunakan. Setelah sampai di Kecamatan Rendang, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju kompleks Pura Besakih.
  • Dari Timur Bali, seperti Tirta Gangga, Candidasa, atau Amed, alternatif lain dapat diambil melalui jalan pedalaman yang membawa hingga perempatan antara Besakih dan Klungkung di Rendang. Dari sini, belok kanan untuk menuju Pura Besakih.
  • Selain transportasi umum, kendaraan pribadi, taxi meter, atau charter kendaraan juga tersedia sebagai opsi transportasi yang nyaman bagi para pendaki. Bemo dan mini bus dari Klungkung biasanya berangkat pada pagi hari, sehingga disarankan untuk melakukan pergantian bemo di Rendang untuk memudahkan perjalanan ke Pura Besakih.

Dengan persiapan yang matang dan pemilihan jalur yang tepat, menaklukkan Gunung Agung melalui salah satu jalur pendakiannya akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi para petualang. Selamat menjelajah, Sobat Jelajah!

Estimasi Pendakian Gunung Agung Via Pura Besakih

Sejak Mei 2009, pemandu lokal sangat disarankan bagi siapa pun yang berniat mendaki Gunung Agung, mengingat insiden kecelakaan dan kehilangan beberapa pendaki. Pemandu ini akan mengurus perijinan di pos polisi dekat Pura Besakih sebelum pendakian dimulai.

Pendakian dimulai dari pelataran Pura Besakih, dengan jalur awal berupa aspal beberapa meter sebelum berubah menjadi tanah padat yang mulai menanjak saat memasuki area hutan. 

Pos 1: Pelinggih 1 (Ketinggian: 1.513 mdpl)

Di sini, para pemandu akan melaksanakan sembahyang, sementara para pendaki yang lain dapat beristirahat sejenak.

Pos 1 – Pos 2:

Meskipun awalnya menanjak secara konsisten, jalur lambat laun menjadi lebih berat dengan tanah berpasir yang terus meningkat. Trek terus menanjak tanpa henti, bahkan dilengkapi dengan tali panjang untuk membantu di bagian trek yang sulit dijangkau tanpa bantuan.

Pos 2: Pelinggih 2 (Ketinggian: 1.797 mdpl)

Tempat ini sering dipilih untuk berkemah, dengan pemandu biasanya melakukan upacara dengan menyalakan dupa sebagai bagian dari perjalanan spiritual.

Pos 2 – Pos 3:

Perjalanan ke Pos 3 menawarkan trek yang lebih panjang, dengan akar-akar pohon besar yang berfungsi sebagai pijakan. Perjalanan terasa semakin menantang dengan dominasi akar-akar pohon, membuatnya terasa seperti memanjat yang memakan banyak tenaga.

Pos 3 (Ketinggian: 2.110 mdpl)

Di sini, terdapat petunjuk arah menuju Tirta Giri Kusuma, sumber air suci tertinggi di Bali yang digunakan oleh masyarakat untuk keperluan adat keagamaan.

Dengan memahami perjalanan yang menantang ini, para pendaki dapat lebih mempersiapkan diri secara fisik dan mental untuk menaklukkan puncak Gunung Agung melalui jalur yang melalui Pura Besakih. Selamat menjelajah, Sobat Jelajah!

Pos 3 menuju Pos 4

Dari Pos 3, perjalanan pendakian Gunung Agung masih menawarkan medan yang sama, naik dan berpasir meski pasirnya tidak sebanyak di Pos 3. Pos 4, yang berada di ketinggian 2.388 mdpl, merupakan area terbuka yang cukup untuk menampung 4 tenda dengan kapasitas 4 orang masing-masing.

Pos 4 Ke Pos 5

Pos 5 sudah mulai terlihat dari Pos 4 karena jaraknya yang tidak terlalu jauh. Berada di ketinggian 2.571 mdpl, Pos 5 merupakan area terbuka dan luas yang cukup untuk mendirikan 5-7 tenda, meskipun beberapa titik tanahnya agak miring.

Pos 5 menuju Puncak Gunung Agung

Perjalanan menuju puncak Gunung Agung melalui Pos 5 berlanjut dengan trek yang terdiri dari bebatuan besar dan melipir di tepi tebing. Di tengah perjalanan, terdapat sebuah pura kecil tempat umat Hindu melakukan sembahyang.

Setelah melewati pura kecil, pendakian dilanjutkan dengan melipir di sepanjang bukit yang memiliki medan batuan yang cukup terjal. Trek semacam ini akan terus berlanjut hingga mencapai bagian bawah puncak Gunung Agung.

Sampai di atas, terbentanglah area terbuka yang memperlihatkan keindahan lereng Gunung Agung yang gagah. Setelah melewati batas vegetasi, jalur pendakian menjadi penuh dengan batuan dan kerikil. Trek semacam ini akan membawa pendaki hingga ke puncak Gunung Agung, puncak tertinggi di Pulau Bali.

Selama perjalanan menuju Puncak Pertama, pendaki akan disuguhkan dengan pemandangan yang menakjubkan, termasuk Danau Batur. Meskipun trek pendakian ini curam dan licin, tetaplah fokus pada jalur yang dihadapi. Puncak 1, dengan ketinggian 2.946 mdpl, terletak di atas lereng batuan ini.

Melanjutkan perjalanan dari Puncak 1 menuju Puncak 2 yang berada di ketinggian 3.035 mdpl, pendaki akan mulai melihat pemandangan gunung lain seperti Gunung Rinjani dan Gunung Raung. Dengan melangkah lurus, pendaki akhirnya akan mencapai Puncak tertinggi Gunung Agung.

Demikian artikel tentang : Estimasi Pendakian Gunung Agung Via Pura Besakih, Baca juga :  Estimasi Pendakian Gunung Muria Via Rahtawu

More To Explore

More To Trip

Do You Want To Boost Your Skill Hiking?

drop us a line and keep in touch

Kirim Pesan
Dapatkan Paket Private Trip dari kami dengan pralatan dan pelayanan terbaik serta harga MURAH. Silahkan chat kami untuk info lebih lanjut