Estimasi Pendakian Gunung Sumbing 3.371 mdpl via Garung Jalur Lama – Gunung Sumbing merupakan gunung api dengan tinggi 3.371 mdpl yang bersandingan dengan Gunung Sindoro. Bersebelahan dengan bentuk gunung yang nyaris sama, trek yang ditawarkan juga tidak jauh beda.
Banyak yang bilang bahwa jalur pendakian Gunung Sumbing lebih sulit dibandingkan Gunung Sindoro. Namun untuk soal panorama, kesulitan trek sepertinya akan lunas terbayar disana.
Gunung Sumbing terletak di tiga kabupaten Jawa Tengah yaitu kabupaten Magelang, Temanggung dan Wonosobo. Gunung Sumbing masuk dalam daftar 10 Gunung Tertinggi di Jawa Tengah.
Pendakian Gunung Sumbing Garung Lama
Basecamp pendakian Gunung Sumbing via Garung merupakan tempat singgah para pendaki maupun tukang ojek. Kebutuhan logistik bisa dipersiapkan di sekitar basecamp yang sudah terdapat beberapa warung.
Jalur pendakian via Garung sangat populer, karena memiliki medan lebih mudah dibanding jalur yang lain. Jalur pendakian di Desa Garung ada dua, yaitu jalur lama dan jalur baru. Banyak pendaki yang memilih jalur lama, karena akses lebih cepat.
Untuk pendakian via jalur baru, dari Pos 1 nantinya ambil arah kanan dan jika ingin jalur lama, maka ambil arah kiri. Jangan terbalik guys!
Menuju Basecamp Garung
Ada berbagai alternatif cara ke basecamp Garung, yaitu :
- Dari Jakarta : Naik kereta jurusan Jakarta – Semarang, kemudian dilanjutkan ke Wonosobo dengan bus. Bisa juga dengan bus jurusan Jakarta – Wonosobo. Dari Jakarta bisa naik dari Terminal Rawamangun, Kalideres atau dari arah Pulo Gadung.
- Dari Bandung : Naik bus dari Terminal Cicaheum tujuan Terminal Wonosobo. (Bus Budiman ; Bus Sinar).
- Dari Yogyakarta : Naik bus jurusan Temanggung, lanjut Wonosobo.
- Dari Jawa Timur : Naik bus jurusan Surabaya – Wonosobo.
Setelah sampai di terminal Wonosobo, dilanjutkan angkutan umum – bus mini, yang mengarah ke Kecamatan Garung, kemudian berhenti di pos pendakian Garung. Untuk ke basecamp tinggal berjalan masuk sekitar 1 kilometer atau menyewa jasa ojek.
Basecamp – Pos 1 Malim
Jalur pendakian awal dari basecamp hingga ke pos 1 awalnya jalanan aspal mulus sebelum berubah menjadi jalan makadam menanjak panjang di tepi perkebunan warga dan keasrian alam Wonosobo, para pendaki harus berjalan kaki sekitar 1 jam perjalanan.
Trek yang cukup curam membuat para pendaki harus duduk di depan jika menaiki ojek, hal ini mencegah sepeda motor terbalik ke belakang lantaran kemiringan yang cukup ekstrim. Diawali dengan jalan aspal kemudian berubah dengan bebatuan, skill pemotor sangat diperlukan untuk tiba di Pos 1.
Pos 1 Malim berada di ketinggian 1.750 mdpl, batas antara perkebunan dan pintu masuk hutan. Disini ada warung yang menjual makanan ringan dan minuman. Di pos 1 terdapat shelter dan juga tempat parkir bagi tukang ojek yang membuka jasa ojek kembali ke basecamp. But don’t give up and go back to basecamp.
Pos 1 – Pos 2 Genus
Jalur pendakian dari pos 1 ke pos 2, berupa tanah padat dan cukup menanjak. Hanya ada beberapa tempat landai untuk melepas lelah. Banyak percabangan untuk menuju ke pos 2 tapi masih tetap satu jalur.
Pos 2 – Genus, memiliki ketinggian 2.000 mdpl, berada di jalur pendakian, tidak rata dan tidak luas. Pos 2 cocok melepas lelah dan membuka sedikit perbekalan.
Pos 2 – Pos 3 Seduplak Roto
Pendakian ke pos 3, trek semakin menanjak. Disarankan untuk berhati-hati terlebih jika musim hujan karena sangat licin dan cukup berbahaya. Tanjakan ke Pos 3 adalah tanjakan terakhir yang paling curam sebelum lokasi camp. Just think this is a final challenge.
Pos 3 Seduplak Roto, tepat berada di puncak tanjakan dengan area datar dan teduh, sangat strategis untuk menghelas nafas panjang sebelum melanjutkan pendakian.
Pos 3 – Pestan
Pendakian Gunung Sumbing dilanjutkan ke Pestan dan itu tidak membutuhkan waktu lama. Pestan adalah dataran luas yang bisa menampung puluhan tenda.
Meski tidak ada pepohonan yang bisa melindungi tenda dari badai, Pestan merupakan tempat camp favorit pendaki. Di bagian bawah Pestan, ada juga area luas dengan beberapa pepohonan yang lebih aman untuk camp.
Pestan – Watu Kotak
Untuk menuju ke puncak, jalur pendakian melewati Pasar Watu dengan trek yang terus menanjak. Pemandangan di sepanjang jalur sangat indah jika ditempuh pagi hari. Gunung Sindoro selalu tampak jelas di belakang dengan gagahnya.Hm.. mount Sindoro called you..
Ada sedikit tanah datar yang bisa digunakan untuk membuat 1 – 2 tenda di pasar watu. Setelah Pasar Watu, pendakian berlanjut ke pos Watu Kotak yang jalurnya semakin menanjak dengan trek full bebatuan besar dan terjal.
Beberapa pendaki biasanya mendirikan tenda di pos terakhir ini sebelum summit ke puncak. Namun, lahan untuk mendirikan tenda di Watu Kotak sangat terbatas.
Watu Kotak – Puncak Gunung Sumbing
Dari Watu Kotak ke puncak Gunung Sumbing masih didominasi batu-batu besar. Sebelum puncak buntu, ada pertigaan dimana jika lurus ke Puncak Buntu dan jika ke kanan ke Puncak Kawah dan Puncak Rajawali.
Puncak Kawah lebih tinggi dari Puncak Buntu meskipun bukan puncak tertinggi. Jika ingin ke Puncak Kawah, harus melipir tebing kecil lumayan ekstrim. Sedangkan untuk ke Puncak Rajawali, dari Puncak Kawah harus turun dan lanjut menanjak ke puncak dengan kemiringan curam.
Tips Pendakian Gunung Sumbing :
- Gunakan Peralatan dan Perlengkapan Mendaki Gunung yang lengkap untuk kenyamanan dan keamanan.
- Untuk menghemat waktu dan tenaga, lebih efisien menggunakan ojek ke basecamp atau ke Pos 1.
- Persiapkan logistik dengan baik terutama air karena tidak ada sumber air di sepanjang jalur pendakian. Air terakhir ada di Pos 1, di warung.
- Berhati-hatilah di tanjakan terakhir menuju Pos 3 karena sangat curam dan licin ketika musim hujan.
Baca Juga : Estimasi Gunung Sumbing Via Garung Baru
Lokasi camp di Jalur Pendakian Gunung Sumbing via Garung yang strategis untuk summit adalah di Pestan yang di bagian bawah. Tempat yang luas dan adanya beberapa pepohonan bisa melindungi tenda dari angin kencang.
Jangan ambil resiko untuk camp di Watu Kotak karena jika tidak mendapat tempat camp karena full, akan benar-benar tidak ada tempat camp kecuali kembali ke Pestan.
