Estimasi Gunung Slamet Via Permadi – Gunung Slamet yang merupakan gunung tertinggi di Jawa Tengah berada di antara lima kabupaten, yaitu Brebes, Banyumas, Purbalingga, Tegal, dan Pemalang, Jawa Tengah. Gunung Slamet Api aktif yang juga merupakan gunung kedua tertinggi di Pulau Jawa setelah Gunung Semeru ini memiliki banyak jalur pendakian.
Ada beberapa jalur resmi dalam pendakian Gunung Slamet. Setiap jalur itu memiliki karakteristik yang berbeda sebelum tiba di puncak. Salah satunya jalur pendakian via Permadi Guci, Desa Guci, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
Jalur tersebut terbilang favorit bagi para pendaki gunung tertinggi di Jawa Tengah itu. Letaknya di dalam objek wisata pemandian air panas Guci, kemudahan akses, dan fasilitas penunjang di jalur pendakian cukup lengkap.
Estimasi Pendakian Via Permadi
Di jalur ini, ada lima pos untuk menuju puncak Slamet dengan ketinggian 3428 MDPL. Pendaki akan disambut indahnya pemandangan hutan pinus dan sungai. Pas di bawah kaki Gunung Slamet, hutan lumut dan satwa bisa dijumpai di jalur pendakian ini.
Fasilitas yang terbilang lengkap buat para pendaki membuat jalur ini disebut sebagai jalur sultan. Air bersih yang melimpah di setiap pos pendakian , ada toilet, tempat ibadah (mushola) dan lainnya.
Basecamp – Pos 1 Blakbak 1695 mdpl (±120 menit)
Melewati jalan beton sampai batas hutan produksi pinus dan ladang warga, lanjut track tanah dan melewati 3 sungai yang kiri-kanan hutan lumut. Dengan membayar 30 ribu kita bisa menghemat waktu dan tenaga ±60 menit menggunakan jasa ojek sampai pertengahan basecamp-pos 1 (view point)
para pendaki sesampai di basecamp Permadi bisa menginap di basecamp atau di homestay. Dari basecamp menuju pos 1, yang jarak tempuhnya 3,3 Km dengan estimasi waktu 2 jam, para pendaki akan disuguhi keindahan alam camping ground Permadi yang mempunyai curug mini di aliran sungai.
Pos 1 Blakbak – Pos 2 Rimpakan (±120 menit)
Track tanah mulai menanjak dan melingkar punggungan, hutan lumut dan semak belukar yang sangat lebat. Ada beberapa simpangan tepat diatas jurang “harap berhati-hati”
Dari pos 1 menuju pos 2 dengan jarak tempuh 1,17 Km, kondisi jalur nanjak dengan estimasi waktu 2 jam jalan santai. “Jalur ini terbilang nanjak banget dan akan menguras tenaga bagi para pendaki. Tetapi, walaupun kondisi jalur nanjak, para pendaki akan disuguhi pemandangan pohon lumut di setiap jalur,
Pos 2 Rimpakan – Pos 3 Selo Petak (±120 menit)
Track lumayan landai dengan hutan yang masih sama dengan jalur sebelumnya namun ada satu hal yang membedakan yaitu kita akan mendengar suara dari serangga tonggeret sepanjang ±200 meter setelah pos 2.
Menuju pos 3, para pendaki menempuh jarak tempuh 1,4 km dari pos 2 dengan waktu berjalan santai selama 1 jam. Dalam jalur ini, para pendaki masih disuguhi pohon lumut yang lebat dan para pendaki juga bisa melihat satwa yang ada di jalur pos 2 sampai pos 3. Satwa yang sering muncul seperti burung, dan monyet.
Pos 3 Selo Petak – Pos 4 Ranu Amreta (±90 menit)
Pos 3 tempatnya sudah mulai terbuka dan berada tepat di bawah punggung/tebing, dari sini kita akan melingkar melewati hutan perdu, semak belukar dan menyebrangi sungai sebelum sampai pos 4
Dalam pos 3 menuju ke pos 4, para pendaki hanya menempuh jarak 1 Km dengan estimasi waktu 30 menit lebih. Sesampai di pos 4, para pendaki bisa beristirahat atau membuat tenda. Di pos 4 ini sudah ada fasilitas dari air bersih di beberapa titik, toilet, serta musala.
Dari basecamp sampai pos 4, rasa capek dan lelah para pendaki akan terbayar di pos empat. Karena di pos tersebut para pendaki bisa istirahat, menikmati pemandangan puncak gunung Slamet saat pagi dan sore hari sambil menikmati secangkir kopi dan teh,
Pos 4 Ranu Amreta – Pos 5 Watu Ireng (±120 menit)
Dengan track yang sempat menurun dan landai, namun berubah menjadi sangat terjal dan melewati 2 sungai (sungai ketika hujan) Rekomendasi camp di pos 4 ya, selain bisa menampung ±30 tenda, di pos ini terdapat sungai langsung dari mata air meskipun musim kemarau.
Saat menuju puncak, tepatnya di pos 4 menuju pos 5, para pendaki harus bekerja keras dan menguras tenaga karena jalur tersebut mempunyai jarak tempuh 1,68 Km dengan estimasi 2 jam dengan jalan santai. Saat masuk di pos 5 yang sudah masuk di kawasan vegetasi, para pendaki harus melewati jalan bebatuan.
Pos 5 Watu Ireng – Puncak (±120-180 menit)
Meskipun puncak sudah terlihat sangat jelas “dekat dimata jauh di kaki”, dari sini fisik dan mental kita bener-benar diuji untuk melewati track batuan rapuh, keras, tajam dan pasir. Namun sudah dipasang tali ±200 meter di sebelum simpangan puncak untuk mempermudah saat naik dan turun.
Perjuangan para pendaki tak hanya sampai di pos Lima saja, para pendaki harus menyiapkan tenaga dan waktu untuk menuju puncak tertinggi di Jawa Tengah. Dalam menuju puncak Surono, para pendaki harus melewati jalur yang terbilang nanjak habis dan melewati bebatuan serta pasir. Jarak tempuh Pos 5 Watuireng ) ke puncak, 1 Km dengan estimasi 2 jam.
Dari basecamp sampai pos empat, para pendaki tidak usaha bawa air banyak-banyak. Para pendaki bawa air untuk perjalanan saja. Saat menuju puncak para pendaki akan disuguhi jalur webbing. Webbing itu gunanya untuk membantu para pendaki sampai puncak. Saat sampai puncak Soerono, rasa lelah, capek semuanya hilang karena bisa menikmati keindahan alam dengan ketinggian 3428 MDPL.
Baca Juga : Mencuci dan Merawat Sepatu Gunung